TRIBUNSHOPPING.COM - Kesehatan pencernaan merupakan bagian penting dari kesehatan secara keseluruhan.
Dan jika kamu tidak mendapatkan cukup nutrisi yang dibutuhkan untuk pencernaan yang baik, hal ini dapat menyebabkan masalah termasuk kelelahan, mual, tulang lemah, dan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Kabar baiknya adalah kamu biasanya bisa mendapatkan semua vitamin yang dibutuhkan untuk pencernaan dengan mengonsumsi buah-buahan, sayuran, dan protein.
Ketika seseorang yang memiliki kondisi pencernaan tertentu, pola makan menjadi faktor yang sangat penting.
Baca juga: Vitamin dan Nutrisi yang Penting Dikonsumsi selama Masa Penyembuhan setelah Operasi
Banyak pasien tidak mendapatkan nutrisi yang cukup karena mereka tidak makan untuk mengatasi gejala masalah pencernaan.
Oleh sebab itu, sangat penting untuk mendapatkan nutrisi yang cukup, apalagi jika kamu memiliki kondisi pencernaan tertentu.
Berikut ini TribunShopping.com akan membahas tentang empat vitamin yang baik untuk kesehatan pencernaan, dikutip dari berbagai sumber:
1. Vitamin B
Vitamin ini ditemukan dalam protein seperti ikan, unggas, daging, dan produk susu, serta sayuran berdaun hijau dan kacang-kacangan.
Vitamin B membantu tubuhmu membentuk sel darah merah dan mendapatkan energi dari makanan yang kamu makan.
Perlu diketahui bahwa vitamin B larut dalam air, artinya kamu tidak dapat menyimpannya di sel lemak untuk digunakan nanti.
Nutrisi ini harus menjadi bagian rutin dari makanan yang kamu konsumsi sehari-hari.
Hal ini berlaku untuk semua vitamin B kecuali vitamin B12, yang bersirkulasi.
Vitamin B berperan besar dalam metabolisme energi, baik itu karbohidrat atau lemak.
Ada sejumlah vitamin B yang diperlukan tubuh.
Untuk sistem pencernaan, vitamin B yang dibutuhkan antara lain:
Vitamin B1 yang juga dikenal sebagai thiamine.
Nah, vitamin B1 membantu tubuhmu mengubah karbohidrat menjadi energi untuk sel-sel tubuhmu dan membantu mengatur nafsu makan.
Vitamin B3, yang juga dikenal sebagai niacin.
Niacin penting untuk banyak fungsi saluran pencernaan, termasuk pemecahan karbohidrat, lemak, dan alkohol.
Kekurangan niacin dapat menyebabkan penyakit yang disebut pellagra, yang menyebabkan muntah-muntah dan diare parah.
Vitamin B6, yang juga dikenal sebagai pyridoxine.
Pyridoxine atau piridoksin sangat penting dalam membantu sistem pencernaanmu memproses protein yang kamu makan.
Ada pula vitamin B7 atau yang sering disebut sebagai biotin.
Biotin membantu tubuhmu mengubah makanan menjadi energi.
Vitamin B12, yang juga dikenal sebagai cobalamin.
Cobalamin berperan dalam sistem saraf dan produksi sel darah.
Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia.
Hal ini juga dapat menyebabkan sindrom neuropsikiatri dan masalah gaya berjalan.
Kebanyakan orang mendapatkan cukup vitamin B dari makanan, namun suplemen mungkin bermanfaat bagi sebagian orang.
Misalnya, orang dengan masalah pencernaan tertentu seperti penyakit Crohn mungkin memiliki kadar B12 yang sangat rendah.
Baca juga: 6 Asupan Vitamin dan Mineral Terbaik untuk Kesehatan Mental, Bisa Tingkatkan Suasana Hati
2. Vitamin C
Karena merupakan antioksidan, banyak orang mengasosiasikan vitamin C dengan sistem kekebalan dan pencegahan pilek.
Namun vitamin penting ini juga membantu pencernaan dengan mendukung kesehatan gigi dan gusi serta membantu tubuh menyerap zat besi.
Sebagai antioksidan, vitamin C membantu netralisasi radikal bebas, yang dapat merusak sel kekebalan dan membatasi kapasitasnya untuk melawan infeksi.
Vitamin C juga meningkatkan produksi sel darah putih seperti limfosit dan fagosit, yang juga dapat membantu melawan infeksi.
Namun, manfaat vitamin C lebih dari sekadar fungsi kekebalan tubuh.
Vitamin C juga diyakini dapat menggeser populasi bakteri di dalam usus, menghasilkan efek anti-inflamasi yang dapat berkontribusi pada peningkatan kesehatan usus.
Lebih khusus lagi, vitamin ini dapat meningkatkan bakteri baik dan menurunkan bakteri jahat.
Hal ini dapat membantu penderita penyakit radang usus, suatu kondisi yang melibatkan peradangan kronis pada saluran pencernaan dan termasuk penyakit Crohn dan kolitis ulserativa.
Orang dengan pola makan sehat tidak perlu mengonsumsi suplemen vitamin C, yang terdapat pada sejumlah makanan, antara lain citrus, buah beri, tomat, paprika, brokoli, serta sereal yang diperkaya.
3. Vitamin D
Vitamin D membantu tubuhmu menyerap kalsium dan memainkan peran penting dalam fungsi saraf, otot, dan sistem kekebalanmu.
Terlebih lagi menurut penelitian, kadar vitamin D yang sehat dikaitkan dengan penurunan risiko kanker usus besar.
Perannya dalam peradangan gastrointestinal terletak pada kemampuannya untuk mempengaruhi mikrobioma dan meringankan kondisi radang usus, mirip dengan vitamin C.
Radang usus diyakini terjadi sebagai akibat dari respon imun yang tidak memadai terhadap antigen (racun atau penyerbu asing) di dalam saluran pencernaan.
Ada tiga cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan vitamin D, antara lain mendapatkan cukup paparan sinar matahari, makan makanan kaya vitamin D (kuning telur, ikan air asin, hati, produk susu, dan sereal), serta mengonsumsi suplemen.
Kamu mungkin juga memerlukan suplemen vitamin D jika kamu memiliki penyakit radang usus, seperti penyakit Crohn, yang sering dikaitkan dengan rendahnya kadar vitamin D.
Orang dewasa direkomendasikan untuk mengonsumsi 600 unit internasional (IU) vitamin D setiap hari.
Mereka yang berusia di atas 70 tahun harus mengonsumsi 800 IU setiap hari.
Baca juga: 6 Vitamin dan Suplemen Terbaik untuk Mengatasi Nyeri Haid, Ada yang Kurangi Kram hingga 50 Persen
4. Vitamin A
Vitamin A terlibat terutama dalam meningkatkan kesehatan penglihatan, tulang, dan reproduksi, serta sistem kekebalan tubuh.
Buah-buahan dan sayuran berwarna, seperti ubi, wortel, kangkung, dan sayuran hijau tua lainnya, serta hati dan susu, merupakan sumber yang kaya vitamin A.
Meskipun vitamin A tidak terlibat langsung dalam pencernaan, beberapa penyakit pencernaan dapat membuatmu rentan terhadap kekurangan vitamin A.
Misalnya, kekurangan vitamin A lebih umum terjadi pada penderita penyakit Crohn.
Para peneliti mencatat bahwa kekurangan vitamin A dapat memperburuk ketidakseimbangan antara pembentukan dan penghancuran radikal bebas pada lapisan lendir usus penderita Crohn.
Kekurangan ini juga umum terjadi pada penderita penyakit celiac.
Meskipun demikian, keracunan vitamin A jauh lebih umum terjadi dibandingkan kekurangan vitamin A.
Hal ini dapat menyebabkan perubahan penglihatan, nyeri tulang, mual, muntah, dan kulit kering.
Untuk menghindari gejala-gejala ini, penting untuk tetap berada dalam batas harian: 900 mikrogram untuk pria dan 700 mikrogram untuk wanita.
Nah, itu tadi empat vitamin yang penting untuk kesehatan pencernaan.
Sudahkah kamu mengonsumsi makanan yang mengandung empat nutrisi di atas?
Semoga artikel ini bermanfaat!
(TribunShopping.com/Maria N)