TRIBUNSHOPPING.COM - Beberapa waktu terakhir, istilah "Sad Beige Mom" dan "Sad Beige Baby" sempat ramai dibicarakan di TikTok.
Meskipun terkesan lucu, fenomena ini menyimpan makna yang cukup dalam, terutama terkait dengan tekanan sosial yang dihadapi para ibu dan anak di zaman sekarang.
Istilah keduanya ini menggambarkan gaya pengasuhan dan estetika yang menggunakan warna-warna netral dan lembut seperti beige, krem, dan putih.
Tren ini memicu banyak perbincangan dan kontroversi mengenai pilihan warna dan dampaknya terhadap perkembangan anak.
Melalui pembahasan ini, TribunShopping akan membahas lebih lanjut mengenai dampak dari fenomena "Sad Beige Mom" dan "Sad Beige Baby" yang viral di TikTok di lansir dari laman klikdokter.com.
Baca juga: 6 Jenis Mainan yang Dapat Membantu Stimulasi Anak yang Speech Delay
Pemahaman "Sad Beige Mom" dan "Sad Beige Baby"

Sad Beige Mom
Sad beige mom merupakan istilah untuk ibu-ibu yang lebih memilih gaya pengasuhan yang simpel dengan sentuhan warna-warna netral dan minimalis di segala hal yang berkaitan dengan anak mereka.
Ini termasuk pilihan dekorasi kamar bayi, pakaian, mainan, hingga perlengkapan anak lainnya yang biasanya didominasi oleh warna seperti beige, krem, abu-abu, dan putih.
Sad Beige Baby
Sad beige baby merupakan istilah untuk bayi yang semuanya, mulai dari pakaian, mainan, hingga dekorasi kamar, didominasi oleh warna-warna netral seperti beige, krem, dan putih.
Konsep ini muncul karena pilihan orang tua, terutama ibu, yang ingin menciptakan suasana yang tenang dan harmonis bagi bayi mereka.
Alasan Memilih Warna Netral

1. Estetika Minimalis
Banyak ibu memilih gaya minimalis karena dianggap lebih elegan dan menenangkan.
Warna-warna netral seperti beige membantu menciptakan suasana yang tenang dan tidak terlalu ramai.
Selain itu, dekorasi dan pakaian yang simpel sering dianggap lebih modern dan stylish.
2. Gender-neutral
Warna-warna netral sering dipilih karena tidak terikat dengan stereotip gender tertentu.
Ibu-ibu yang ingin menghindari pandangan tradisional tentang peran laki-laki dan perempuan biasanya memilih warna netral agar anak mereka bisa bebas mengeksplorasi identitas diri tanpa adanya tekanan sosial.
3. Kemudahan dalam Kombinasi
Warna-warna netral lebih mudah dipadukan dengan berbagai jenis dekorasi dan pakaian.
Ini membuat ibu-ibu lebih gampang menciptakan tampilan yang rapi dan serasi tanpa khawatir tentang warna yang tidak cocok.
Kritikan terhadap "Sad Beige Mom" dan "Sad Beige Baby"

Meskipun banyak yang memilih warna netral karena alasan praktis dan estetis, konsep "Sad Beige Mom" dan "Sad Beige Baby" juga mendapat kritik.
Beberapa kritik yang sering muncul antara lain:
1. Kurangnya stimulasi visual
Anak-anak, terutama bayi, membutuhkan berbagai rangsangan visual untuk membantu perkembangan mereka.
Warna-warna cerah dan kontras tinggi penting untuk merangsang perkembangan mata dan otak.
Dekorasi dan pakaian yang serba beige dianggap kurang memberikan rangsangan yang dibutuhkan.
2. Monoton dan membosankan
Terlalu banyak menggunakan warna netral bisa membuat suasana menjadi monoton dan membosankan.
Beberapa orang berpendapat bahwa warna-warna cerah dapat meningkatkan suasana hati dan membuat lingkungan lebih menyenangkan dan hidup bagi anak-anak.
Baca juga: 5 Jenis Mainan untuk Anak Berkebutuhan Khusus yang Dapat Mendorong Perkembangan Otak
3. Tekanan sosial dan media
Ada yang beranggapan bahwa tren ini muncul karena tekanan dari media sosial, di mana ibu-ibu merasa harus menciptakan citra yang "sempurna" di platform seperti Instagram dan TikTok.
Mereka mungkin merasa terdorong untuk mengikuti gaya tertentu agar mendapatkan pengakuan atau pujian.
Dampak Terhadap Perkembangan Anak

Ternyata, penggunaan warna netral juga berdampak pada perkembangan anak, lho. Yuk, kita lihat bagaimana pengaruhnya:
1. Stimulasi sensorik
Penelitian menunjukkan bahwa bayi dan anak-anak membutuhkan berbagai rangsangan untuk perkembangan yang maksimal.
Warna-warna cerah dan kontras dapat membantu merangsang penglihatan bayi, sementara tekstur dan bentuk yang berbeda juga penting untuk perkembangan indera lainnya.
2. Perkembangan Emosional
Lingkungan yang penuh warna bisa membantu perkembangan emosional anak.
Warna-warna cerah sering kali dikaitkan dengan kebahagiaan dan energi, yang dapat meningkatkan suasana hati dan memberikan rasa aman bagi anak.
3. Interaksi Sosial
Warna dan dekorasi juga berpengaruh pada cara anak berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Tempat yang menarik dan merangsang bisa mendorong anak untuk lebih banyak bereksplorasi dan berinteraksi, yang penting untuk perkembangan sosial dan kognitif mereka.
Istilah "Sad Beige Mom" dan "Sad Beige Baby" menggambarkan tren estetika minimalis dengan warna-warna netral yang telah menjadi viral di TikTok dan media sosial lainnya.
Pada akhirnya, penting bagi orang tua untuk menemukan keseimbangan antara menciptakan lingkungan yang estetis dan memenuhi kebutuhan perkembangan anak mereka.
*Sebagai catatan, harga yang tertera dalam artikel ini dikutip per tanggal 13 Desember 2024 dan dapat berubah sewaktu-waktu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(PRAMANUHARAOEE/TRIBUNSHOPPING.COM)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!