TRIBUNSHOPPING.COM - Tidak sedikit orang tua yang merasa panik atau kewalahan saat si kecil tiba-tiba menangis kencang di tempat umum.
Anak yang biasanya ceria di rumah, bisa berubah jadi rewel atau bahkan histeris saat diajak ke tempat ramai seperti pasar, pusat perbelanjaan, atau acara keluarga.
Fenomena ini ternyata cukup umum terjadi, terutama pada bayi dan balita yang masih dalam tahap perkembangan sensorik dan emosional.
Menurut Dr. Laura Markham, psikolog anak dan pendiri Aha! Parenting, bayi yang menangis saat berada di keramaian bisa disebabkan oleh overstimulasi—yakni ketika otak mereka dibanjiri terlalu banyak suara, cahaya, dan wajah-wajah asing dalam waktu bersamaan.
Baca juga: 8 Tips Mengatasi Si Kecil Aktif dan Mudah Lelah Agar Tetap Sehat dan Tidak Rewel
Sementara itu, American Academy of Pediatrics (AAP) menyebut bahwa anak-anak pada usia tertentu belum mampu mengatur stres lingkungan dengan baik, sehingga mereka merespons dengan menangis atau rewel.
Ada pula kemungkinan si kecil mengalami kecemasan terhadap orang asing (stranger anxiety) atau takut akan perubahan lingkungan yang tidak familiar.
Reaksi ini wajar dan menjadi bagian dari tumbuh kembang emosional anak.
Namun tentu saja, kondisi ini tidak bisa dibiarkan terus-menerus.
Orang tua perlu memahami akar masalahnya agar bisa membantu anak merasa aman dan tenang di tengah keramaian.
Ingin tahu bagaimana cara mengatasinya dengan bijak? Baca artikel lengkap kami tentang tips mengatasi bayi yang sering menangis saat berada di keramaian.
Tips Mengatasi Bayi yang Sering Menangis saat Berada di Keramaian

Simak beberapa tips jitu untuk menghadapi bayi yang sering menangis saat berada di keramaian, lengkap dengan penjelasan dari para ahli perkembangan anak.
1. Pahami Penyebabnya: Bisa karena Overstimulasi atau Cemas
Sebelum mencari solusi, penting untuk memahami mengapa bayi menangis di tempat ramai.
Menurut psikolog anak Dr. Laura Markham, salah satu penyebab paling umum adalah overstimulasi, yaitu ketika bayi menerima terlalu banyak rangsangan dari cahaya, suara, bau, dan orang asing dalam waktu bersamaan.
Sistem saraf bayi belum matang, sehingga mereka kesulitan menyaring dan menenangkan diri.
Selain itu, stranger anxiety atau kecemasan terhadap orang asing juga menjadi penyebab.
American Academy of Pediatrics menjelaskan bahwa kecemasan ini normal terjadi pada bayi usia 6–18 bulan.
Saat bertemu wajah baru di tempat ramai, bayi bisa merasa terancam dan memilih menangis sebagai bentuk perlindungan diri.
2. Perhatikan Tanda Awal Ketidaknyamanan
Sebelum bayi benar-benar menangis histeris, sebenarnya mereka sudah memberi sinyal awal seperti:
- Menggosok mata
- Mengalihkan pandangan dari sumber suara atau cahaya
Baca juga: 8 Langkah Tepat yang Harus Dilakukan Orang Tua saat Anak Mengalami Tantrum
- Menggeliat atau tampak gelisah di gendongan
- Merengek kecil
Jika memperlihatkan tanda-tanda ini, segera ajak si kecil ke tempat yang lebih tenang, seperti ruang menyusui, taman, atau pojok ruangan yang sepi.
3. Batasi Waktu di Tempat Ramai

Hindari terlalu lama berada di tempat ramai, terutama jika kamu tahu si kecil mudah lelah atau sensitif terhadap suara bising.
Untuk bayi di bawah 1 tahun, durasi ideal di tempat umum maksimal 1–2 jam.
Jika lebih dari itu, mereka cenderung mudah lelah dan menangis karena kelelahan atau lapar.
4. Bawa Barang Favorit Bayi
Salah satu cara menenangkan bayi di tempat umum adalah membawa barang yang familiar, seperti selimut kesayangan, boneka, empeng, atau mainan kecil.
Menurut Child Mind Institute, benda-benda ini membantu memberikan rasa aman karena mengingatkan bayi pada rumah atau suasana yang nyaman.
5. Pilih Waktu yang Tepat untuk Keluar Rumah

Waktu juga berpengaruh besar terhadap suasana hati bayi.
Cobalah ajak bayi keluar rumah setelah ia bangun tidur dan sudah menyusu atau makan dengan cukup.
Hindari pergi saat mendekati jam tidur atau saat bayi lapar karena itu bisa memperburuk situasi.
6. Gunakan Gendongan Bayi yang Nyaman
Gendongan ergonomis yang nyaman bisa memberikan efek tenang karena posisi bayi menempel dengan tubuh orang tua.
Pelukan atau kontak kulit langsung bisa menurunkan hormon stres pada bayi.
7. Latih Anak Perlahan Mengenal Lingkungan Ramai

Jika bayi menunjukkan ketakutan saat berada di keramaian, jangan memaksa.
Alih-alih langsung membawa ke acara besar, latih secara bertahap.
Misalnya, mulai dari tempat yang hanya sedikit orang, seperti taman pagi hari, lalu ke tempat yang lebih ramai seiring waktu. Ini membantu membangun toleransi secara perlahan.
8. Tetap Tenang, Jangan Ikut Panik
Baca juga: 10 Tips Menangani Anak yang Tantrum di Tempat Umum dan Strategi Komunikasi yang Tepat
Orang tua yang ikut panik saat bayi menangis justru akan memperburuk situasi.
Bayi sangat peka terhadap emosi ibunya.
Tetaplah tenang, tarik napas dalam, dan peluk si kecil dengan lembut sambil berbicara pelan.
Hindari membentak atau menunjukkan rasa kesal karena bisa membuat bayi semakin stres.
9. Jangan Khawatir dengan Penilaian Orang Lain
Saat bayi menangis di tempat umum, kadang rasa malu membuat orang tua langsung panik.
Ingat, menangis adalah hal wajar bagi bayi, dan orang tua tidak perlu merasa bersalah.
Fokuslah pada anak, bukan pada orang di sekitar.
Mayoritas orang tua pasti pernah mengalami hal yang sama.
Kesimpulannya, menghadapi bayi yang sering menangis saat berada di keramaian memang butuh kesabaran dan strategi.
Dengan memahami penyebabnya, membawa perlengkapan yang tepat, serta memilih waktu dan tempat dengan bijak, Anda bisa membantu si kecil merasa lebih nyaman.
Ingat, tangisan bayi bukan pertanda buruk.
Justru itu adalah cara mereka berkomunikasi.
Dengan perhatian dan cinta, anak akan lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
Cek Artikel dan Berita lainnya di
(Cynthiap/Tribunshopping.com)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!