TRIBUNSHOPPING.COM - Tali pusar bayi yang baru lahir merupakan bagian penting dari proses kelahiran.
Setelah bayi dilahirkan, tali pusar ini akan dipotong, namun sisa tali pusar yang menempel pada perut bayi tetap perlu perawatan yang tepat.
Jika tidak dirawat dengan baik, tali pusar dapat menjadi sumber infeksi yang berbahaya bagi kesehatan bayi.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui cara merawat tali pusar bayi dengan benar agar bayi tetap sehat dan terhindar dari komplikasi.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah menjaga kebersihan tali pusar.
Baca juga: 5 Tindakan yang Dapat Mengatasi Bayi Rewel saat Tumbuh Gigi, Jangan Panik!
Beirkut ini, merupakan delapan cara tepat yang bisa diterapkan oleh orang tua dalam merawat tali pusar bayi yang baru lahir:
1. Mandikan Bayi dengan Air Hangat
Langkah pertama dalam merawat tali pusar bayi adalah menyiapkan air hangat untuk memandikan bayi menggunakan waslap.
Pastikan airnya tidak terlalu panas, agar bayi merasa nyaman.
Ketika membersihkan tubuh bayi, perhatikan dengan hati-hati area sekitar tali pusar.
Jangan sampai air atau sabun masuk ke bagian tali pusar, karena bisa mengganggu proses penyembuhannya.
2. Mencuci Tangan Hingga Bersih
Setelah bayi selesai dimandikan, sangat penting bagi ibu untuk mencuci tangan terlebih dahulu dengan sabun antiseptik dan air mengalir.
Tujuannya adalah untuk memastikan tangan benar-benar bersih dari kuman dan bakteri yang bisa menular ke tali pusar bayi.
Pastikan sabun benar-benar hilang dari tangan, lalu keringkan tangan dengan handuk baru atau tisu bersih sebelum melanjutkan perawatan tali pusar.
3. Membuka Kasa Penutup Tali Pusat
Kasa yang digunakan untuk menutupi tali pusar biasanya akan lengket pada kulit bayi karena bekas darah atau cairan yang menempel.
Untuk membuka kasa, lakukan dengan perlahan agar tidak melukai kulit bayi atau area tali pusar.
Jika kasa terasa sulit dilepas, bunda bisa membasahinya sedikit dengan air bersih untuk memudahkan proses pelepasan tanpa menimbulkan rasa sakit atau infeksi.
4. Membersihkan Tali Pusat
Setelah kasa berhasil dilepas, periksa dengan seksama area sekitar tali pusar bayi.
Jika ada sisa darah atau cairan yang mengering, bersihkan dengan hati-hati menggunakan kasa steril yang dibasahi air bersih.
Jangan pernah menyentuh tali pusar secara langsung dengan tangan karena bisa menambah risiko infeksi.
Gunakan penjepit tali pusar untuk membantu proses pembersihan agar tetap aman.
Baca juga: 5 Tips Tepat Memilih Popok Bayi yang Dapat Membantu Mencegah Ruam Kulit si Kecil
5. Mengeringkan Tali Pusat dengan Kasa Steril
Setelah membersihkan tali pusar, pastikan untuk mengeringkan area tersebut dengan perlahan menggunakan kasa steril.
Pastikan tidak ada kelembapan yang tertinggal di sekitar tali pusar, karena kondisi basah bisa memicu infeksi.
Lakukan dengan hati-hati agar kulit bayi tidak terluka atau iritasi.
6. Tidak Membubuhkan Apa pun pada Tali Pusat
Penting untuk tidak mengoleskan apa pun pada tali pusar bayi, seperti alkohol, bedak, sabun, cairan antiseptik, atau obat-obatan lain.
Tali pusar sebaiknya dibiarkan kering dengan sendirinya tanpa gangguan.
Perawatan alami ini membantu proses penyembuhan dan pemisahan tali pusar secara lebih aman, tanpa risiko iritasi atau infeksi.
7. Menjaga Tali Pusat agar Tetap Kering
Untuk membantu proses penyembuhan tali pusar, biarkan bagian tersebut tetap terbuka dan kering.
Hindari menutupnya dengan kasa atau pakaian lain yang bisa membuatnya lembap.
Saat memasangkan popok, pastikan bagian atas popok tidak menutupi tali pusar agar tidak terkena kotoran atau air seni yang bisa menyebabkan infeksi.
8. Membiarkan Tali Pusat Puput dengan Sendirinya
Proses pelepasan tali pusar harus dibiarkan berjalan secara alami.
Jangan mencoba untuk menarik atau mencabutnya, meskipun tampak sedikit terlepas.
Menarik tali pusar secara paksa bisa menyebabkan perdarahan atau infeksi, yang tentunya berbahaya bagi kesehatan bayi.
Biarkan tali pusar mengering dan lepas dengan sendirinya, biasanya dalam waktu 1-2 minggu setelah kelahiran.
Setelah tali pusat puput dengan sendirinya, akan terdapat sedikit darah di pusar bayi.
Namun, jangan khawatir sebab hal tersebut tergolong normal.
Cairan bening atau kuning yang disebut umbilical granuloma juga dapat terlihat. Nantinya cairan tersebut akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari.
*Sebagai catatan, harga yang tertera dalam artikel ini dikutip per tanggal 24 Januari 2025 dan dapat berubah sewaktu-waktu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(PRAMANUHARAOEE/TRIBUNSHOPPING.COM)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!