Alat Elektronik

Sering Sebut LCD, LED dan OLED, Yuk Cari Tahu Perbedaannya

0
Penulis: Andra Kusuma
Ilustrasi layar TV LED, yang berbeda dengan LCD dan OLED

TRIBUNSHOPPING.COM - Salah satu komponen utama dalam memilih smartphone atau televisi (TV) masa kini adalah display panel yang digunakan.

Salah satu komponen utama dalam memilih smartphone atau televisi masa kini adalah display panel yang digunakan.

Lantas, apa beda ketiganya? LCD dan LED Sebenarnya, LCD dan LED tidaklah jauh berbeda.

Liquid crystal display atau LCD, menggunakan latar cahaya putih atau "white backlight" atau "sidelight".

Iluminasi LCD adalah dengan menyinarkan cahaya putih tersebut dan sebagian panel bekerja untuk mengubah backlight menjadi individu piksel.

Sementara LED adalah singkatan dari light-emitting diode.

Jika memiliki televisi dengan spesifikasi panel LED, itu artinya yang digunakan adalah panel LCD yang menggunakan LED sebagai sumber pencahayaanya.

LED lebih digunakan sebagai lampu latar untuk display LCD

TV LED dan LCD serupa tapi tak sama. (goldenelektro.com)

Di sisi lain, LCD bekerja dengan sistem polarisasi.

Polarisasi disini didefinisikan sebagai arah gelombang cahaya yang berisolasi atau getaran cahaya dari belakang ke depan dengan kecepatan konstan.

Cahaya akan keluar dari backlight yang tidak terpolarisasi.

Kemudian dialirkan ke satu polariser atau penyaring optik yang membuat semua cahaya terisolasi bersamaan.

Sesuai namanya, ada bagian lain bernama kristal cair atau "liquid crystal".

Kristal cair disini adalah struktur yang mengubah setiap cahaya yang terpolarisasi tadi.

 

Smart TV DIGITEC DG 32C103

 

Artinya, ketika cahaya mencapai titik polariser kedua yang diarahkan secara berlawanan dengan polariser pertama, maka semua cahaya akan terhalang.

Ketika voltase masuk, kristal cair akan menyala, lalu mengubah persentase polarisasi cahaya yang menuju polariser kedua.

Polariser kedua memungkinkan cahaya masuk dan terlihat oleh mata.

Baca juga: 5 Penyebab Layar TV LED Bergaris yang Perlu Diketahui, Salah Satunya karena Lap Basah

Untuk memproduksi warna, yang dibutuhkan adalah penyaring tiga warna yakni merah, hijau, dan biru.

Penyaring itu akan memblok semua cahaya dan melepaskan warna yang melintas melalui penyaringan.

Ada beberapa tipe panel LCD yang dibedakan berdasarkan cara kerja cairan kristalnya.

Tipe tersebut adalah panel Twisted Nematic (TN), panel Vertical Alignment (VA), dan panel In-Plane Swtching (IPS).

Smart TV DIGITEC bisa dijadikan sebagai pilihan televisi pintar dengan harga relatif terjangkau (digitec.one)

OLED Meski memiiki nama yang mirip dengan LED, keduanya tidaklah sama.

OLED adalah kepanjangan dari organic light emitting diode.

Berbeda dengan LCD atau LED, OLED tidak memiliki polarisasi.

Setiap cahaya piksel atau sub piksel warna merah, hijau, atau biru, akan menyala sendiri ketika voltase masuk ke molekul besar yang kompleks, yakni sebuah dioda pemancar cahaya organik.

Warna yang dipancarkan dari panel OLED bergantung pada molekul, sedangkan cahaya bergantung pada voltase yang masuk.

OLED dapat mencapai tingkat kecerahan HDR karena molekulnya mengeluarkan warna yang tepat tanpa harus disaring seperti LCD.

 

TV LED Advance ADV-2401T

 

Samsung menerapkan layar Super AMOLED Infinity Display dengan aspect ratio 18,5:9 sehingga tampilan Galaxy A6 menjadi seragam dengan ponsel-ponsel Galaxy seri anyar lainnya.

Tidak perlu ada latar cahaya yang diblok seperti LCD, jadi tak perlu khawatir soal banyaknya cahaya yang masuk.

Warna hitam akan sangat pekat dan warna lain akan tampak baik.

Menariknya, OLED bersifat fleksibel, yang artinya potensi menemukannya di ponsel lipat mendatang sangat terbuka.

Baca juga: 5 Penyebab TV LED Cepat Rusak yang Perlu Dihindari, Jangan Asal Diletakkan

Sayangnya, refresh rate atau frekuensi tampilan layar per detik panel OLED tidak pernah mencapai angak 90 Hz.

Refreash rate mirip dengan frame rate pada layar yang menampilkan jumlah gambar per detik.

Itu berarti, panel OLED menampilkan kurang dari 90 kali gambar setiap detiknya.

Padahal, semakin besar refreash rate, tampilan layar akan semakin smooth.

 

Xiaomi TV A Pro 43 2025

 

Dari sisi harga, OLED terbilang lebih mahal dibanding LCD atau LED.

Salah satunya dibuktikan dari banderol harga iPhone X, di mana setengahnya adalah harga komponen panel OLED.

Molekul-molekul yang digunakan panel OLED relatif menurun lebih cepat dari waktu ke waktu.

Khususnya untuk molekul warna biru, akan membuat layar kurang terang.

Salah satu yang disebut-sebut adalah microLED.

MicroLED dikatakan serupa dengan OLED namun meninggalkan bagian organik dan potensi meningkatkan kontras cahaya, waktu respons, dan penggunaan energi yang melebihi panel standar LED.

Beberapa vendor smartphone seperti Apple, Samsung dan LG dikabarkan sedang meneliti panel microLED ini. (*)

Komentar
Tulis komentar Anda...(max 1500 karakter)

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Artikel Terkini

Produk Makeup

5 Rekomendasi Eyeshadow Kondangan Shimmer dan Matte di Bawah Rp 100 Ribu

Perlengkapan Bayi dan Anak

4 Rekomendasi Sendok Bayi Terbaik: Aman, Lembut, dan Nyaman untuk MPASI

Tips Home Care

Cara Mudah Membersihkan Kipas Angin di Rumah, Penting untuk Dilakukan Secara Rutin

Produk Handphone

Daftar Harga HP OPPO Seri A Bulan Oktober 2025: OPPO A5x Cuma Rp 1 Jutaan, OPPO A5 Pro 5G Termahal

Tips Home Care

Cara Hilangkan Bau Apek pada Seprai Tanpa Dicuci, Solusi di Musim Hujan