TRIBUNSHOPPING.COM - Tempe memiliki harga yang sangat murah.
Makanan satu ini bisa diolah menjadi berbagai jenis menu makanan.
Tempe dibuat dari fermentasi kacang kedelai dengan menggunakan jamur.
Tempe mengandung 160 kalori untuk serat yang dikandung tiap setengah cangkir, yaitu tahu sebanyak 0,5 gram, sedangkan tempe 3,5 gram.
Nutrisi dan Gizi Tempe
Banyak kandungan nutrisi dan gizi yang terdapat dalam tempe yang dibutuhkan oleh tubuh.
Dilansir dari website kementerian kesehatan, gizi di dalam tempe lebih baik dibandingkan dengan kedelai dan produk turunan lainnya.
Kandungan tersebut diantaranya ialah Vitamin B2, Vitamin B12, Niasin dan juga asam pantotenat, bahkan hasil analisi.
Gizi tempe menunjukkan kandungan niasin sebesar 1,13 mg/100 gram berat tempe yang dimakan.
Kelompok vitamin yang terdapat di dalam tempe terdiri atas dua jenis yaitu yang larut di dalam air (Vitamin B kompleks) dan larut lemak (Vitamin A, D, E dan K).
Tempe memiliki sumber vitamin B yang potensial jenis Vitamin tersebut ialah, Vitamin B1 (Tiamin), Vitamin B2 (Riboflavin), asam pantotenat, asam nikotinat (Niasin), Vitamin B6 (Piridoksin), dan Vitamin B12 (Sianokobalamin).
Tempe merupakan satu-satunya sumber nabati yang memiliki kandungan B12, dimana kandungan ini hanya dimiliki oleh produk hewani, sehingga tempe memiliki potensial yang lebih baik dibandingkan produk nabati lainnya.
Menyimpan tempe
Tempe adalah bahan makanan yang harus segera dimasak dalam waktu satu hari.
Soalnya kalau dibiarkan pada suhu ruang begitu saja, tempe rawan jadi busuk.
Punya sisa tempe, sebaiknya disimpan atau tidak?
Solusi satu-satunya adalah menyimpan tempe di kulkas.
Udara dingin kulkas membuat ragi pada tempe tertidur tidak cepat berkembang sehingga menghambat pembusukan tempe.
Namun, kemungkinannya busuk masih tetap ada, lho.
Karena itu, kalau ada sisa tempe dan tidak ingin diolah langsung, simpan tempe dengan cara di bawah ini,
1. Simpan pada wadah tertutup
Kita bisa menyimpan tempe di kulkas.
Tapi sebelumnya, simpan dulu pada wadah tertutup.
Dengan begini, permukaan tempe tidak akan mengeriput.
Soalnya, kalau sampai mengeriput, sudah pasti tempe jadi kurang enak rasanya.
2. Simpan dalam keadaan utuh
Sebaiknya simpan tempe dalam keadaan utuh dan belum terpotong.
Karena kalau menyimpannya dalam keadaan sudah dipotong-potong, lama-kelamaan tempe juga akan menyatu kembali.
Kenapa? Karena jamur pada tempe akan kembali mengikat dan menyatukan kedelai pada tempe.
Jadi daripada memotong tempe dua kali, lebih baik simpan dalam keadaan utuh.
Selain itu, kalau disimpan dalam keadaan terpotong, akan makin banyak permukaan tempe yang mengeriput.
Hasilnya, jadi makin banyak pula bagian tempe yang harus dibuang.
3. Letakkan garam di sampingnya
Tempe sebenarnya juga bisa disimpan dalam suhu ruang.
Tapi ada syaratnya.
Sama seperti menyimpan di kulkas, tempe harus disimpan di dalam wadah tertutup.
Selain itu, tambahkan juga garam di sekitar tempe untuk mencegah pembusukan pada tempe.
Soalnya, garam punya sifat menghambat kerja ragi pada tempe.
Jangan sampai berair
Meski disimpan di dalam wadah tertutup, keadaan utuh dan sudah dikasih sejumput garam, masih ada kemungkinan tempe menjadi berair.
Saat menyimpan harus memperhatikan penyimpanan tempe pada kulkas.
Untuk itu, lebih baik jangan menyimpan tempe di kulkas lebih dari 2 hari.
Air yang mengenai tempe bisa membuat tempe jadi cepat busuk.
Nah, sekarang kita bisa menyimpan sisa tempe dengan aman tanpa takut akan membusuk.
Selamat mencoba! (*)