TRIBUNSHOPPING.COM - Kapasitas Ram iPhone kecil namun lebih kencang daripada Ram Android yang besar.
Trio iPhone 12 misalnya, hanya memiliki RAM 4 GB hingga 6 GB.
Sementara, ponsel Android, terutama kelas menengah ke atas dan flagship bisa memiliki RAM dengan kapasitas 8 GB hingga 16 GB.
Meski memiliki RAM lebih kecil, performa iPhone sebanding dengan perangkat Android flagship dengan kapasitas memori hingga dua kali lebih banyak, kalau bukan lebih kencang.
Untuk itu bagi kalian yang penasaran, kenapa Ram iPhone yang kecil namun performanya lebih kencang daripada Android.
Tim TribunShopping akan membahas persoalan tersebut.
1. Beda sistem penerimaan notifkasi di aplikasi
Cara kerja sistem yang turut berkontribusi pada besarnya kebutuhan RAM di ponsel Android adalah perbedaan sistem penerimaan notifikasi push di aplikasi, seperti pesan instan dan media sosial.
Situs AndroidInfotech menerangkan bahwa dalam hal notifikasi ini, cara kerja aplikasi Android mirip dengan komputer.
Tiap aplikasi, mesti benar-benar berjalan di latar belakang untuk bisa menerima notifikasi.
Kalau aplikasi tidak berjalan, maka notifikasi (push) tak akan diterima.
Hal tersebut tentu bisa menjadi masalah untuk aplikasi yang membutuhkan respon segera, misalnya WhatsApp.
Semakin banyak aplikasi yang aktif, maka memori yang digunakan makin besar pula.
Sementara itu, aplikasi iOS tak harus berjalan di memori untuk bisa menerima notifikasi.
Sebab, berbeda dari Android, aplikasi di iPhone tak tersambung langsung ke server, melainkan lewat perantara server Apple.
Keuntungannya, aplikasi iOS tak harus senantiasa aktif untuk bisa menerima notifikasi.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi layar HP Android Tidak Bisa Disentuh
2. Optimasi perangkat keras iPhone
Apple merancang perangkat kerasnya sendiri dan mengembangkan sistem operasi iOS, yang memungkinkan mereka untuk mengoptimalkan perangkat keras dan perangkat lunak dengan lebih baik.
Ini memungkinkan penggunaan RAM yang lebih efisien dan kinerja yang lebih kencang.
3. iOS hanya untuk Apple
Di sisi lain, iOS tidak mengalami masalah serupa dengan manajemen memorinya.
Sejak awal sistem operasi berikut aplikasi-aplikasinya ditulis dan dikompilasi secara native menggunakan bahasa pemrograman Swift (dulu Objective-C).
Kode native ini kemudian dieksekusi secara langsung oleh hardware sehingga iOS tidak membutuhkan virtual machine ala Java yang boros memori.
Sebab, iOS dan aplikasinya memang dirancang hanya bisa berjalan di perangkat buatan Apple saja, tak harus mengakomodir berbagai macam perangkat dengan konfigurasi hardware berbeda-beda seperti Android.
4. Pembaruan iOS yang lebih teratur
Kecuali iPhone kalian sudah ketinggalan jaman, umumnya Apple memberi pembaruan iOS secara berkala dan merata ke iPhone lintas model.
Sebagai gambaran, generasi iPhone paling lawas yang masih kebagian iOS 13 adalah iPhone 6s yang meluncur sejak 2015 lalu.
Pembaruan iOS ini jelas bisa menjamin performa terbaik meski komponen lawas dan kapasitas RAM yang kecil.
5. Apple lebih punya kontrol terhadap integrasi hardware dan software
iOS tidak dirancang untuk produk lain selain buatan Apple.
Ini berarti Apple sendiri yang menciptakan perangkat untuk menjalankan IOS.
Kelebihan Apple ialah menciptakan ekosistem yang optimal.
Mereka bahkan menciptakan chip processor mereka sendiri, tentunya didesain sedemikian rupa agar optimal dengan cara kerja IOS.
Berbeda dengan Android yang dibutuhkan bekerja dengan berbagai jenis dan tipe processor, IOS hanya akan berjalan pada ARM-based processor yang didesain sendiri oleh Apple.
IOS sendiri tidak memerlukan virtual machine untuk menjalankan aplikasi seperti yang dilakukan android.
Karena aplikasi bisa dieksekusi langsung oleh hardware yang memang telah dibuat optimal untuk IOS.
Baca juga: Berbeda dengan Android, inilah 5 Alasan Kenapa iPhone Tidak Perlu Install Antivirus
Penting untuk diingat bahwa tidak semua perangkat Android memiliki kinerja yang buruk atau kurang dioptimalkan.
Ada banyak ponsel Android yang sangat cepat dan memiliki optimisasi yang baik.
Selain itu, kapasitas RAM tidak selalu menjadi satu-satunya faktor yang menentukan kinerja suatu perangkat.
Faktor lain seperti prosesor, GPU, penyimpanan internal, dan perangkat lunak juga memainkan peran penting dalam kinerja keseluruhan.
(RizkyIndraPratama/TribunShopping)