TRIBUNSHOPPING.COM - Sebenarnya tampon sudah cukup lama dipakai dan menjadi alat alternatif untuk pengganti pembalut, namun biasanya banyak digunakan bagi yang sudah menikah.
Ini karena tampon berbentuk seperti pembalut yang dimasukkan ke dalam vagina dan agak terlalu ribet jika kamu belum terbiasa.
Tampon sendiri terbuat dari bahan dasar yang sama dengan pembalut, dan ternyata juga memiliki batas taggal kadaluarsa, jadi kamu tetap perlu berhati-hati ketika menggunakan.
Benda ini juga memiliki ujung benang yang nantinya jika akan dilepas hanya perlu ditarik, atau disampingkan saja jika ingin buang air kecil.
Baca juga: 5 Hal yang Wajib Dilakukan jika Menggunakan Pembalut Tampon
Namun untuk sebagian orang tampon memang tetap susah ketika digunakan, ini dia alasannya.
Tetap Repot
Jika kamu berfikir ribet dalam menggunakan tampon karena ukuran lebih kecil? Yap, maka betul karena ukuran yang kecil kamu harus tau bahwa tampon harus benar-benar pas.
Terlebih kamu benar-benar harus memastikan bahwa tangan harus bersih karena nantinya tampon akan dimasukkan ke dalam vagina sehingga jika tanganmu kotor maka bisa jadi bakteri juga ikut masuk.
Jika bakteri masuk ke dalam vagina, ini dapat menyebabkan infeksi pada vagina.
Baca juga: Beberapa Macam Hal yang Biasanya Ditanyakan untuk Tampon Pengganti Pembalut
Harus Sering Ganti
Jika kamu menggunakan tampon, maka kamu harus tau bahwa tampon hanya mampu bertahan selama 4 jam, selebihnya kamu harus mengganti setelah 4 jam pemakaian dengan yang baru.
Memang pembalut juga harus sering diganti, namun jika dibandingkan dengan tampon, maka akan lebih sering mengganti tampon.
Bahan dari tampon memang dibuat tidak tahan lama, dan jika kamu memakainay 8 jam maka akan terindikasi infeksi pada saluran vaginamu jika terlalu lama diteruskan.
Baca juga: Langkah Tepat Gunakan Tampon Si Pengganti Pembalut saat Menstruasi
Ada Bahan Beracun
Hati-hati jika vaginamu termasuk salah satu yang sangat sensitif, tampon memiliki bahan kimia yang dapat menganggu keseimbangan pH vaginamu.
Terkadang banyak tampon mengandung bahan-bahan kimia seperti pestisid dan lain sebagainya, lebih parahnya lagi dinding-dinding vagina mampu menyerap zat dengan sangat cepat.
Artinya, zat kimia ini akan diserap vagina masuk ke dalam pembuluh darah. (*)
(NOVIA/TRIBUNSHOPPING.COM)