TRIBUNSHOPPING.COM - Pernahkah kamu melihat video viral kebakaran rumah yang diduga disebabkan oleh meledaknya baterai pada sepeda listrik?
Hal tersebut tentu membuat kita khawatir terutama pemilik sepeda elektrik.
Sepeda listrik sendiri adalah sepeda yang dilengkapi motor listrik dan baterai untuk membantu pengendara saat mengayuh atau bergerak.
Cara kerjanya yaitu baterai menyalurkan energi ke motor listrik, sehingga roda bisa berputar dengan bantuan tenaga listrik.
Secara umum, sepeda listrik digunakan sebagai alat transportasi jarak dekat yang praktis serta ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan bakar bensin dan menghasilkan polusi yang lebih rendah dibanding kendaraan bermotor.
Baca juga: 10 Tips Cegah Korsleting Listrik untuk Hindari Risiko Kebakaran Rumah
Seiring meningkatnya penggunaan sepeda listrik sebagai alat transportasi yang praktis dan ramah lingkungan, aspek keselamatan menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan.
Salah satu komponen utama sepeda listrik yakni baterai lithium-ion yang menyimpan energi besar dan berpotensi menimbulkan bahaya apabila tidak digunakan dengan benar.
Beberapa kasus kebakaran dan ledakan baterai menunjukkan bahwa kurangnya pemahaman tentang cara penggunaan dan perawatan yang aman bisa berakibat fatal.
Oleh karena itu, kamu perlu mengetahui cara aman agar baterai sepeda listrik tidak meledak sehingga mencegah potensi kebakaran.
10 Tips agar Baterai Sepeda Listrik Tidak Meledak
1. Gunakan baterai dan charger resmi pabrikan
Langkah paling penting adalah menggunakan baterai dan charger bawaan atau yang direkomendasikan pabrikan.
Setiap baterai memiliki spesifikasi tegangan, arus, dan sistem pengaman yang dirancang cocok dengan chargernya.
Menggunakan charger tidak resmi, KW, atau universal dapat berisiko menyebabkan tegangan tidak stabil, arus terlalu besar (overcurrent), dan tidak ada fitur auto cut-off saat baterai penuh.
Kondisi tersebut dapat memicu panas berlebih (overheating) yang menjadi awal thermal runaway, penyebab utama kebakaran dan ledakan baterai lithium.
Baca juga: 5 Rekomendasi APAR Tonata: Alat Pemadam Kebakaran untuk Berbagai Sumber Api
2. Jangan mengisi daya terlalu lama atau ditinggal tidur
Walaupun banyak baterai modern memiliki pemutus otomatis, meninggalkan baterai mengisi daya semalaman tanpa pengawasan tetap berisiko.
Tips aman saat mengecas, antara lain:
- Isi daya di waktu kamu terjaga.
- Cabut charger segera setelah baterai penuh.
- Jangan mengecas lebih dari durasi normal, biasanya 4–6 jam.
Overcharging bisa membuat sel baterai terus menerima panas, mempercepat kerusakan internal.
3. Hindari mengecas di tempat panas dan tertutup
Suhu lingkungan sangat memengaruhi keamanan baterai.
Mengecas di tempat panas, sempit, atau tanpa ventilasi dapat membuat panas terperangkap.
Hindari:
- Mengecas di bawah sinar matahari langsung
- Mengecas di dalam lemari, gudang sempit, atau dekat kompor
- Mengecas di atas kasur, sofa, atau bahan mudah terbakar
Tempat yang ideal adalah ruangan sejuk, kering, dan berventilasi baik, dengan alas keras seperti lantai keramik.
Baca juga: Wajib Tahu, Kenali 6 Jenis APAR: Beda Sumber Api, Beda Media Pemadamnya
4. Jangan menggunakan baterai yang rusak atau bekas jatuh
Baterai lithium sangat sensitif terhadap kerusakan fisik.
Benturan atau jatuh bisa merusak struktur sel di dalamnya, meskipun dari luar terlihat baik-baik saja.
Jangan gunakan baterai apabila:
- Casing retak atau menggembung
- Tercium bau kimia atau gosong
- Baterai terasa jauh lebih panas dari biasanya
- Kapasitas turun drastis dan cepat habis
Kerusakan internal dapat memicu korsleting kecil yang lama-kelamaan menyebabkan kebakaran.
5. Jangan memodifikasi baterai atau sistem kelistrikan
Modifikasi seperti mengganti sel baterai sendiri, menambah kapasitas tidak sesuai desain, atau mengganti BMS (Battery Management System), bisa sangat berbahaya jika tidak dilakukan oleh teknisi ahli.
BMS berfungsi mengatur tegangan maksimum, arus masuk dan keluar, serta perlindungan panas dan korsleting.
Tanpa BMS yang sesuai, baterai kehilangan “otak pengaman”-nya dan risiko meledak meningkat drastis.
Baca juga: 5 Rekomendasi Toko Elektronik Terlengkap dan Termurah di Kota Bengkulu
6. Hindari penggunaan berlebihan dan pemaksaan daya
Mengendarai sepeda listrik secara ekstrem juga berdampak pada baterai, misalnya:
- Membawa beban terlalu berat
- Menanjak panjang terus-menerus
- Memaksa motor saat baterai hampir habis
Kondisi ini membuat baterai bekerja ekstra keras dan menghasilkan panas berlebih.
Gunakan sepeda listrik sesuai kapasitas yang dianjurkan dan beri jeda jika baterai terasa panas.
7. Jangan mengecas saat baterai masih panas
Setelah digunakan jarak jauh, baterai biasanya masih panas.
Mengecas langsung dalam kondisi ini dapat mempercepat kerusakan sel.
Tips aman:
- Diamkan baterai 30–60 menit setelah digunakan
- Pastikan suhunya sudah normal sebelum dicas
Perpaduan panas dari pemakaian dan pengisian bisa menjadi pemicu kegagalan baterai.
Baca juga: Tips agar Arus Listrik Mesin Cuci Tidak Bocor, Bisa Cegah Risiko Tersetrum
8. Simpan baterai dengan cara yang benar
Jika sepeda listrik jarang dipakai:
- Simpan baterai di tempat sejuk dan kering
- Jangan simpan dalam kondisi 0 atau 100 persen terlalu lama
- Idealnya simpan di kisaran 40–60 persen daya
Penyimpanan yang salah dapat menyebabkan degradasi sel dan meningkatkan risiko kerusakan saat digunakan kembali.
9. Jauhkan dari air dan kelembapan berlebih
Air dapat menyebabkan korsleting pada konektor atau bagian dalam baterai.
Perhatikan hal-hal di bawah ini:
- Jangan mengecas baterai yang basah
- Keringkan baterai jika terkena hujan
- Hindari genangan air saat berkendara
Korsleting akibat air kerap menjadi pemicu awal percikan dan panas berlebih.
10. Lakukan pemeriksaan rutin
Biasakan memeriksa kondisi fisik baterai, konektor dan kabel, serta panas tidak wajar saat dipakai atau dicas.
Jika terdapat tanda mencurigakan, hentikan penggunaan dan bawa ke servis resmi. Jangan menunggu sampai terjadi kebakaran.
Baterai sepeda listrik tidak berbahaya jika digunakan dengan benar, namun bisa sangat berisiko bila diabaikan atau disalahgunakan.
Sebagian besar kasus baterai meledak atau terbakar bukan karena cacat pabrik, melainkan karena kesalahan penggunaan, pengisian, atau modifikasi.
Dengan mengikuti tips-tips di atas mulai dari penggunaan charger resmi, cara mengecas yang aman, hingga penyimpanan yang benar, risiko baterai sepeda listrik meledak bisa dikurangi secara signifikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TribunShopping.com/Nina Yuniar)




Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!