TRIBUNSHOPPING.COM - Saat ini, ecoprint semakin menjamur di kalangan penggemar kerajinan dan fashion.
Teknik mencetak motif alami dari daun, bunga, dan bahan organik lainnya ini tidak hanya menawarkan keindahan visual, tetapi juga ramah lingkungan.
Popularitas ecoprint terus meningkat seiring banyaknya peminat yang tertarik mengaplikasikan seni ini ke berbagai media, mulai dari kain, tas, hingga aksesori rumah.
Baca juga: Tips Merawat Pakaian dari Bahan Ecoprint yang Ramah Lingkungan Agar Tahan Lama dan Tidak Luntur
Setiap karya ecoprint memiliki ciri unik karena motif yang tercipta bergantung pada bahan alami yang digunakan, menjadikannya karya yang eksklusif dan bernilai seni tinggi.
Di Indonesia, ecoprint berkembang pesat karena pengrajin lokal terus mengembangkan teknik dan kreativitas mereka.
Dari awal kemunculannya hingga menjadi tren populer, ecoprint telah berhasil menggabungkan tradisi, inovasi, dan kepedulian terhadap lingkungan.
Fenomena ini membuka peluang bagi banyak kreator muda untuk berkreasi sekaligus melestarikan seni dan budaya lokal.
Lewat artikel ini, pembaca akan diajak memahami apa itu ecoprint, sejarahnya, serta bagaimana teknik ini berkembang di Indonesia hingga menjadi pilihan utama bagi para seniman dan penggemar fashion yang peduli lingkungan.
Baca juga: Rekomendasi Produk Fashion Ecoprint UMKM di Cenderaloka, Punya Bahan dan Kualitas Terbaik
Apa Itu Ecoprint?
Ecoprint adalah teknik mencetak motif alami pada kain atau bahan tekstil lainnya menggunakan daun, bunga, dan bahan organik lain sebagai media pewarna.
Proses ini memanfaatkan pigmen alami dari tumbuhan untuk menciptakan pola yang unik dan berbeda pada setiap kain, sehingga setiap hasil karya ecoprint bersifat eksklusif dan tidak bisa sama persis.
Teknik ecoprint tidak hanya menghadirkan estetika yang menarik, tetapi juga ramah lingkungan karena minim penggunaan bahan kimia, menjadikannya pilihan populer bagi pengrajin dan pelaku fashion yang peduli keberlanjutan.
Di Indonesia, ecoprint berkembang pesat karena kreativitas pengrajin lokal yang memadukan seni tradisional, inovasi modern, dan filosofi alam.
Motif yang tercipta bisa merefleksikan karakter tanaman, budaya lokal, dan konsep desain yang estetis.
Baca juga: 4 Rekomendasi Dress Etnik Produk UMKM di Cenderaloka dengan Kualitas Terbaik
Selain diaplikasikan pada kain untuk fashion, ecoprint juga digunakan untuk tas, aksesoris, hingga dekorasi rumah, memberikan nilai seni dan cerita di balik setiap motifnya.
Sejarah Ecoprint di Indonesia
Secara global, ecoprint mulai dikenal karena pendekatannya yang ramah lingkungan dan menggabungkan seni dengan alam.
Di Indonesia sendiri, teknik ecoprint mulai dikenal sekitar tahun 2016 seiring meningkatnya minat terhadap seni tekstil yang berkelanjutan dan pendekatan kreatif terhadap batik tradisional.
Karena Indonesia memiliki tradisi pewarnaan alami dan seni tekstil yang kuat, terutama batik, ecoprint mudah diterima oleh komunitas perajin lokal dan cepat berkembang.
Banyak perajin di daerah seperti Yogyakarta, Solo, dan Jawa Timur yang mulai mengadopsi teknik ini dalam produksi kain, fashion, dan kerajinan kreatif lainnya.
Pada tahun 2017–2018, popularitas ecoprint meningkat signifikan di kalangan pengrajin lokal sebagai alternatif inovatif batik dan kerajinan tekstil.
Teknik ini tidak hanya dipandang sebagai media seni, tetapi juga sebagai bagian dari tren mode berkelanjutan (sustainable fashion) yang semakin penting di era modern.
Mengutip dari Jurnal UNY tentang 'Diversifikasi Batik Ecoprint Menjadi Produk Aksesoris Dan Home Décor Pada UKM Betty's Craft', beberapa pengrajin bahkan telah melakukan diversifikasi ecoprint menjadi berbagai produk seperti tas, pakaian, dan aksesori rumah tangga, menunjukkan bahwa ecoprint telah berkembang dari sekadar teknik pewarnaan menjadi tren kreativitas yang dinamis di industri kreatif Indonesia.
Baca juga: Alodie Collection – Menguatkan Ekonomi Kreatif Lokal Lewat Ecoprint Khas Wonogiri
Perkembangan ecoprint di Indonesia juga didukung oleh pelatihan, komunitas kreatif, dan kolaborasi antara pengrajin serta akademisi yang mempromosikan teknik ini sebagai alternatif ramah lingkungan dan bernilai artistik tinggi.
Kesimpulannya, ecoprint di Indonesia telah berkembang menjadi tren kreatif yang menggabungkan seni, budaya, dan keberlanjutan.
Teknik ini memanfaatkan bahan alami untuk mencetak motif unik pada kain dan produk tekstil, sehingga setiap karya bersifat eksklusif dan ramah lingkungan.
Perkembangan ecoprint didukung oleh pengrajin lokal, komunitas kreatif, dan pelatihan yang mendorong inovasi, terutama di daerah dengan tradisi tekstil kuat seperti Solo dan Yogyakarta.
Selain sebagai medium ekspresi artistik, ecoprint juga menjadi bagian dari sustainable fashion yang digemari masyarakat.
Dengan nilai estetika, filosofi, dan cerita di balik motifnya, ecoprint terus menarik perhatian pencinta seni dan fashion di Indonesia.
(Cynthia/Tribunshopping.com)




Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!