TRIBUNSHOPPING.COM - Permasalahan yang timbul bagi pengguna selimut tebal atau bed cover adalah muncul bau apek meski telah dicuci.
Bed cover adalah penutup tempat tidur berupa kain tebal atau selimut besar untuk menutupi kasur, sprei, dan bantal agar terlihat lebih rapi sekaligus memberikan kenyamanan serta kehangatan saat tidur.
Biasanya, bed cover terdiri dari lapisan kain luar berupa katun, poliester, atau campuran keduanya dan isi atau padding di dalamnya seperti dacron atau kapas sintetis.
Baca juga: 6 Tips Mencuci Selimut dari Bau dan Noda, Tuntaskan Tanpa Jasa Laundry
Bau tidak sedap yang sering muncul pada bed cover bukan karena sabun deterjennya, melainkan di cara mencuci dan mengeringkan.
Perawatan bed cover juga disesuaikan dengan bahan dasarnya.
Bed cover berdasarkan jenis bahan dasar pembuatannya terdiri dari katun, polyester, dakron, hingga bulu sintetis.
Adapun, bed cover dengan bahan katun memang lembut, adem, dan mudah menyerap keringat.
Masalahnya, selimut tebal berbahan katun juga cepat bau apek kalau tidak kering sempurna.
Di sini, kamu akan mengetahui tips lengkap agar bed cover katun kamu bersih, wangi, dan bebas bau lembap.
Bahkan, dengan klik di sini, kamu bisa mendapatkan bed cover katun dengan kualitas baik.
10 Cara Cuci Bed Cover Katun agar Bebas Bau Apek
1. Jangan ditaruh menumpuk dalam bak atau laundry bag

Bed cover yang lembap dan ditumpuk dalam keadaan belum dicuci akan menciptakan lingkungan lembap tertutup.
Lingkungan lembap tersebut merupakan tempat ideal bagi bakteri dan jamur untuk tumbuh.
Sehingga, dalam waktu beberapa jam saja, akan muncul bau apek yang sulit dihilangkan.
2. Gunakan air dingin atau suam-suam kuku, maksimal bersuhu 30 derajat celsius

Air panas bisa membuat serat katun menyusut, warna cepat pudar, dan tekstur jadi kasar.
Sedangkan, air dingin atau hangat ringan cukup efektif untuk membersihkan kotoran tanpa merusak kain.
Selain itu, air hangat ringan juga bisa membantu melarutkan noda minyak atau keringat tanpa merusak warna.
Baca juga: 5 Rekomendasi AC Low Watt Harga di Bawah Rp 3 Juta, Rumah Sejuk tapi Tetap Hemat Listrik
3. Pilih deterjen cair lembut

Deterjen cair lebih mudah larut dalam air dibanding bubuk, sehingga tidak meninggalkan residu pada serat kain.
Deterjen lembut atau yang mengandung pH seimbang, tanpa pemutih keras bisa menjaga kelembutan dan warna alami katun.
Gunakan deterjen khusus untuk pakaian bayi atau bahan halus jika ingin hasil yang ekstra lembut.
4. Hindari pemutih keras (chlorine bleach)
Hindari penggunaannya kecuali bed cover berwarna putih polos.
Gunakan hanya untuk bed cover putih polos dan dalam takaran kecil.
Pemutih berbasis klorin dapat merusak serat katun, menyebabkan warna cepat pudar, dan meninggalkan bau menyengat.
Sebagai alternatif, kamu bisa menggunakan oksigen bleach (non-chlorine bleach) yang lebih aman untuk kain berwarna.
5. Tambahkan 2 sendok makan (sdm) baking soda
Baking soda berfungsi sebagai deodoran alami dan penetral pH air yang membantu menghilangkan bau apek, keringat, atau lembap yang menempel pada serat kain, sekaligus membuat warna terlihat lebih cerah.
Agar merata, campurkan baking soda langsung ke dalam air cucian, bukan di atas kain.
6. Tambahkan 1/2 cangkir cuka putih di bilasan terakhir
Cuka putih bisa membantu melarutkan sisa sabun dan deterjen, sekaligus menetralisir bau.
Selain itu, cuka juga berfungsi sebagai pelembut alami, membuat bed cover terasa lebih halus tanpa bahan kimia tambahan.
Namun, yang perlu diperhatikan adalah jangan campurkan cuka dan baking soda dalam satu langkah karena akan saling menetralkan efeknya.
7. Keringkan di tempat teduh dan berangin

Hindari paparan langsung di bawah matahari terik karena bisa memudarkan warna.
Sinar matahari langsung bisa memudarkan warna dan membuat kain katun terasa kasar.
Sementara itu, pengeringan di tempat teduh dan berangin menjaga warna tetap cerah sambil tetap memastikan kain benar-benar kering.
Gantung bed cover secara dibuka (tidak dilipat) agar sirkulasi udara maksimal.
8. Pastikan kering sempurna

Kelembapan sisa air di serat kain dapat menyebabkan jamur tumbuh, menimbulkan bau apek, bahkan noda hitam kecil.
Cara mengeceknya yakni sentuh bagian tengah lipatan bed cover, jika terasa dingin atau lembap, jemur lagi hingga benar-benar kering.
Pastikan kering sempurna sebelum disimpan atau dilipat.
9. Simpan dalam lemari kering

Kamper, silica gel, atau sachet pengharum lemari dapat membantu menyerap kelembapan dan menjaga bed cover tetap segar.
Hindari menyimpan bed cover di tempat yang menempel ke dinding karena bagian belakang lemari sering lembap.
Selain itu, kamu dapat menggunakan wadah tertutup longgar atau tas kain, jangan plastik rapat, agar tetap ada sirkulasi udara.
10. Cek berkala

Jika tidak dipakai lama, keluarkan dan angin-anginkan setiap 1–2 bulan.
Bed cover yang disimpan lama tanpa udara segar dapat menyerap kelembapan dari udara sekitar sehingga tetap menimbulkan bau apek walau bersih.
Cara mengeceknya adalah keluarkan bed cover dari lemari, kibaskan, dan gantung di tempat teduh berangin selama beberapa jam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TribunShopping.com/Nina Yuniar)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!