TRIBUNSHOPPING.COM - Imunisasi merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan bayi, terutama untuk melindungi mereka dari berbagai penyakit menular yang berbahaya.
Melalui imunisasi, tubuh bayi dikenalkan pada bentuk lemah atau tidak aktif dari virus atau bakteri penyebab penyakit, sehingga sistem kekebalan tubuh mereka dapat belajar mengenali dan melawannya di masa depan.
Meskipun imunisasi sangat bermanfaat, tak jarang orang tua merasa khawatir saat melihat si kecil menjadi rewel atau mengalami demam setelah menerima suntikan vaksin.
Reaksi ini kerap membuat orang tua bertanya-tanya: apakah ini hal yang normal? Apakah ada yang salah?
Baca juga: 8 Cara Menurunkan Demam pada Bayi Tanpa Harus Minum Obat, Dijamin Aman dan Lebih Efektif
Faktanya, rewel dan demam ringan merupakan efek samping yang umum dan normal setelah imunisasi.
Kondisi ini biasanya bersifat sementara dan merupakan respons alami tubuh bayi terhadap vaksin yang diberikan.
Namun, sebagai orang tua, memahami apa yang sebenarnya terjadi di balik perubahan perilaku dan kondisi tubuh bayi sangatlah penting agar bisa memberikan penanganan yang tepat dan tidak panik secara berlebihan.
Berikut ini, akan dibahas secara lengkap bagaimana tips mengatasi bayi rewel karena demam setelah melakukan imunisasi.
1. Pastikan Bayi Mendapat Istirahat yang Cukup

Setelah imunisasi, tubuh bayi bekerja keras membentuk antibodi.
Kondisi ini bisa membuatnya mudah lelah dan membutuhkan waktu istirahat lebih banyak dari biasanya.
Ciptakan suasana yang tenang dan nyaman di kamar tidur bayi, dengan pencahayaan redup serta suhu ruangan yang sejuk.
Hindari aktivitas berlebihan atau terlalu banyak stimulasi agar bayi bisa tidur lebih nyenyak.
Tidur yang cukup akan membantu proses pemulihan tubuh bayi secara alami.
Moro - Bantal Moro Pillow Type Rabbit
2. Berikan ASI Secara Teratur

Jika bayi masih menyusu, baik secara langsung, pastikan frekuensinya tetap terjaga.
Memberikan cairan seperti ASI tidak hanya membantu menjaga hidrasi tubuh, tetapi juga dapat memberikan kenyamanan emosional bagi bayi yang sedang merasa tidak nyaman.
ASI mengandung antibodi alami yang dapat mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan kekebalan tubuh bayi.
Baca juga: 9 Obat Penurun Demam yang Efektif untuk Kamu Coba, Terbuat dari Bahan Alami
3. Kompres Hangat untuk Meredakan Demam
Jika suhu tubuh bayi meningkat, kamu bisa melakukan kompres hangat di bagian dahi, ketiak, atau lipatan paha untuk membantu menurunkan demam.
Gunakan kain bersih yang dibasahi air hangat suam-suam kuku, jangan terlalu panas agar tidak membuat kulit bayi iritasi.
Hindari kompres dingin karena bisa menyebabkan bayi menggigil dan merasa tidak nyaman.
Koolfever Baby - Plester Kompres Demam Bayi Penurun Panas Isi 5
4. Gunakan Pakaian yang Tipis dan Nyaman

Saat bayi demam, penting untuk memakaikannya pakaian yang ringan dan mudah menyerap keringat.
Hindari membungkus bayi dengan selimut tebal atau pakaian berlapis-lapis karena dapat meningkatkan suhu tubuh dan memperburuk kondisi demam.
Pilih bahan seperti katun yang lembut dan breathable, agar bayi tetap sejuk.
5. Perhatikan Bekas Suntikan
Rasa tidak nyaman juga bisa muncul karena nyeri di area bekas suntikan.
Bagian tersebut bisa dikompres menggunakan mengompres kain bersih yang dibasahi air hangat untuk mengurangi bengkak dan nyeri.
Jangan memijat area suntikan, karena justru bisa memperparah iritasi atau peradangan. Jika tampak memerah atau bengkak, amati selama 1–2 hari.
Bila memburuk, segera konsultasikan ke tenaga medis.
6. Peluk dan Tenangkan Bayi

Sentuhan dan pelukan orang tua adalah salah satu obat terbaik untuk menenangkan bayi yang sedang tidak nyaman.
Gendong bayi, ayun perlahan, atau nyanyikan lagu lembut untuk menenangkannya.
Kontak kulit ke kulit juga bisa memberikan rasa aman dan mempererat ikatan emosional antara bayi dan orang tua.
Baca juga: Gunakan 4 Rekomendasi Plester Kompres Instan Ini Jika Si Kecil Demam
7. Pantau Suhu Tubuh Secara Berkala
Gunakan termometer digital untuk memantau suhu tubuh bayi setiap beberapa jam sekali, terutama di 24 jam pertama setelah imunisasi.
Demam ringan biasanya akan reda dalam 1–2 hari.
Namun, jika suhu terus meningkat atau berlangsung lebih dari 3 hari, sebaiknya segera konsultasi ke dokter.
Perlu diketahui orang tua, demam yang terjadi pada bayi setelah imunisasi merupakan hal yang lumrah dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan.
Kondisi ini justru menjadi pertanda bahwa sistem kekebalan tubuh bayi sedang bekerja membentuk perlindungan terhadap penyakit tertentu yang ditargetkan oleh vaksin.
Omron Thermometer Digital MC-341 Tahan Air
Saat vaksin disuntikkan, tubuh bayi akan mengenali zat asing (antigen) yang terkandung di dalamnya dan mulai membangun sistem pertahanan dengan memproduksi antibodi.
Sebagai respons alami terhadap proses ini, tubuh bayi dapat mengalami peningkatan suhu.
Demam muncul karena sistem imun melepaskan zat tertentu yang memicu naiknya suhu tubuh sebagai cara untuk mendukung efektivitas kerja sel-sel kekebalan.
Dengan kata lain, demam ringan setelah imunisasi adalah bagian dari reaksi biologis tubuh dalam menyesuaikan diri terhadap vaksin yang diberikan.
Jenis vaksin tertentu, seperti vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus), campak, dan pneumokokus, lebih sering menimbulkan demam ringan sebagai efek samping.
Umumnya, demam akan mulai timbul dalam waktu 6 hingga 24 jam setelah imunisasi dan mereda dengan sendirinya dalam waktu 1 sampai 3 hari.
Selain demam, bayi juga bisa menjadi lebih rewel atau tampak tidak nyaman, terutama jika ada pembengkakan atau kemerahan di area suntikan.
Ini adalah reaksi lokal yang sering terjadi dan tidak berbahaya.
Calmy Calming - Membantu Meredakan Demam, Pilek Dan Gejala Flu Anak Tanpa Obat - Minyak Balur Premium
Meski begitu, orang tua tetap perlu memantau kondisi bayi.
Itulah tadi 7 tips mengatasi bayi rewel karena demam setelah melakukan imunisasi.
Semoga segera bisa diatasi dengan baik.
Cek Artikel dan Berita yang lain di
(Cynthiap/Tribunshopping.com)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!