TRIBUNSHOPPING.COM - ASI dikenal sebagai sumber nutrisi terbaik bagi bayi, namun siapa sangka bahwa kelebihan pasokan ASI ternyata bisa menjadi tantangan tersendiri bagi ibu menyusui.
Banyak yang menganggap produksi ASI yang melimpah adalah hal positif, bahkan sering dikaitkan dengan keberhasilan menyusui.
Padahal, jika tidak dikelola dengan tepat, kondisi ini bisa menimbulkan masalah kesehatan serius bagi sang ibu, mulai dari pembengkakan payudara, saluran ASI tersumbat, hingga mastiti, sehingga peradangan pada jaringan payudara yang bisa menyebabkan nyeri hebat dan demam.
Baca juga: Bisakah Menyusui Bayi Meski Puting Payudara Datar? Ini Tips yang Bisa Dilakukan Ibu Menyusui
Dr. Sarah Johnson, Konsultan Laktasi mejelaskan risiko kelebihan pasokan SI atau over supply.
"Meskipun produksi ASI yang melimpah sering dianggap positif, over supply bisa menyebabkan bayi mengalami kesulitan menyusu karena aliran yang terlalu deras, dan ibu bisa mengalami nyeri payudara, mastitis, hingga stres emosional," kata Dr. Sarah Johnson mengutip dari Cleveland Clinic Parenting Advice.
Maka, penting bagi ibu untuk mengenali tanda-tanda over supply ASI sejak dini dan mengetahui cara mengatasinya dengan tepat.
Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang bagaimana tips mengatasi kelebihan pasokan ASI, penyebab, dan risikonya, baik ke ibu menyusui dan anak.
Tips Mengatasi Kelebihan Pasokan ASI

Untuk mengatasi kelebihan pasokan ASI yang ternyata berisiko bagi ibu hamil, berikut tipsnya:
1. Gunakan Teknik Block Feeding
Block feeding adalah teknik menyusui dari satu payudara selama periode waktu tertentu (misalnya 3–4 jam), baru kemudian berganti ke sisi lainnya.
Tujuannya untuk mengurangi rangsangan berlebih pada kedua payudara sekaligus, sehingga produksi ASI bisa menurun secara alami.
Jika masih terasa penuh, perah secukupnya hanya untuk mengurangi nyeri, bukan sampai payudara kosong.
2. Hindari Memompa Terlalu Sering
Memompa terlalu sering justru bisa memperparah over supply karena tubuh mengira bayi membutuhkan lebih banyak ASI.
Jika harus memerah untuk mengurangi rasa nyeri, lakukan sebatas untuk mengurangi tekanan, bukan sampai habis.
3. Kompres Dingin untuk Redakan Pembengkakan
Gunakan kompres dingin pada payudara selama 10–15 menit setelah menyusui atau memerah.
Kompres ini membantu meredakan peradangan dan mengurangi aliran darah ke jaringan payudara, sehingga produksi ASI bisa menurun secara perlahan.
4. Menyusui dengan Posisi Semi Tegak

Posisikan bayi lebih tegak saat menyusu untuk membantu mengontrol aliran ASI yang deras.
Posisi ini juga mencegah bayi tersedak dan membantu mereka menyusu lebih nyaman.
5. Konsultasi dengan Konselor Laktasi
Jika produksi ASI tetap berlebihan dan mengganggu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan konselor laktasi atau dokter.
Mereka dapat membantu membuat rencana manajemen laktasi yang sesuai dengan kondisi ibu menyusui.
Penyebab Kelebihan Pasokan ASI
Kelebihan pasokan ASI atau yang dikenal dengan istilah over supply adalah kondisi ketika tubuh ibu memproduksi ASI jauh lebih banyak daripada yang dibutuhkan bayi.
Meskipun terdengar seperti hal positif, nyatanya over supply bisa menyebabkan berbagai masalah, baik bagi ibu maupun bayi.
Payudara yang selalu terasa penuh, keras, dan nyeri, serta aliran ASI yang terlalu deras bisa membuat bayi tidak nyaman saat menyusu, bahkan bisa menyebabkan tersedak atau gumoh berlebihan.
Penyebab utama kelebihan pasokan ASI umumnya berasal dari stimulasi berlebih pada payudara, yang bisa terjadi karena kebiasaan memompa ASI terlalu sering atau terlalu lama, terutama setelah menyusui.

Tubuh akan merespons rangsangan ini dengan mengira bayi membutuhkan lebih banyak ASI, sehingga produksi terus meningkat.
Selain itu, penggunaan obat atau suplemen pelancar ASI yang tidak dikontrol juga bisa memperburuk kondisi.
Hormon prolaktin, yang bertugas merangsang produksi ASI, juga sangat berperan.
Pada ibu baru, kadar hormon ini sangat tinggi, sehingga tubuh cenderung memproduksi ASI dalam jumlah banyak sebelum menyesuaikan dengan kebutuhan bayi.
Baca juga: Tips Mengatasi ASI Tersumbat yang Menyebabkan Demam dan Nyeri pada Ibu Menyusui
Risiko Kelebihan Pasokan ASI
Berikut beberapa risiko yang dapat terjadi jika produksi ASI berlebihan dan tidak ditangani dengan tepat:
1. Pembengkakan Payudara (Engorgement)
Payudara terasa penuh, keras, dan nyeri karena produksi ASI melebihi kapasitas penyimpanan.
2. Sumbatan Saluran ASI
ASI yang tidak dikeluarkan dengan baik dapat menyumbat saluran susu dan menimbulkan benjolan serta rasa nyeri.
3. Mastitis

Peradangan pada jaringan payudara akibat sumbatan saluran ASI yang berlanjut, sering disertai demam dan menggigil.
4. Let-Down Reflex Terlalu Kuat
Aliran ASI menjadi sangat deras dan membuat bayi kesulitan mengatur napas saat menyusu, sehingga rentan tersedak.
5. Gangguan Pola Menyusu Bayi
Bayi bisa menjadi rewel, sering melepas payudara, atau tidak menyusui dengan efektif karena aliran ASI yang berlebihan.
6. Gangguan Pencernaan Bayi
Bayi hanya mendapat ASI depan (foremilk) yang tinggi laktosa, sehingga bisa menyebabkan kembung, sering buang angin, dan feses berbusa.
7. Stres pada Ibu
Rasa tidak nyaman, nyeri, hingga kekhawatiran berlebih dapat memicu stres dan mengganggu ikatan emosional ibu dan bayi.
Dengan demikian, maka ibu menyusi dapat mengontrol pasokan ASI dengan tepat, sesuai kebutuhan si kecil.
Baca juga: Sering Dihindari Padahal Banyak Manfaat, Yuk Ketahui 5 Manfaat Mengonsumsi Durian untuk Ibu Menyusui
Cek Artikel dan Berita lainnya di
(Cynthiap/Tribunshopping.com)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!