TRIBUNSHOPPING.COM - Di balik keindahannya, menyusui juga memiliki tantangan tersendiri yang tidak selalu mudah dilalui.
Salah satu tantangan terbesar yang cukup sering dialami oleh para ibu menyusui adalah kondisi puting payudara yang datar.
Kondisi ini bisa membuat proses pelekatan antara mulut bayi dan payudara menjadi lebih sulit, sehingga bayi mungkin kesulitan mengisap ASI secara optimal.
Puting datar sendiri adalah kondisi ketika bagian puting tidak menonjol keluar, baik dalam keadaan biasa maupun saat dirangsang.
Baca juga: 5 Rekomendasi Pelancar Sumbatan ASI yang Ampuh dan Aman untuk Ibu Menyusui Serta Bayinya
Ini bisa membuat bayi kesulitan untuk mendapatkan posisi menyusu yang tepat, bahkan menyebabkan rasa frustrasi bagi ibu karena bayi terlihat seperti tidak mau menyusu.
Beberapa ibu mungkin merasa khawatir bahwa kondisi ini akan membuat mereka tidak bisa menyusui sama sekali.
Namun kabar baiknya, memiliki puting datar bukan berarti ibu tidak bisa menyusui.
Dengan pendekatan yang tepat, teknik yang sesuai, serta dukungan dan informasi yang cukup, ibu dengan kondisi ini tetap bisa memberikan ASI eksklusif kepada buah hatinya.
Saat ini, ada berbagai metode dan alat bantu yang bisa membantu mengatasi tantangan ini, sehingga proses menyusui tetap berjalan dengan lancar dan menyenangkan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang bagaimana cara menyusui dengan puting datar, alat bantu yang bisa digunakan, serta tips praktis agar proses menyusui tetap nyaman dan efektif, baik untuk ibu maupun si kecil.
Perlu diketahui, banyak ibu dengan kondisi ini tetap berhasil memberikan ASI eksklusif dengan beberapa penyesuaian dan dukungan.
Kunci utamanya adalah mengenali teknik yang tepat, sabar, dan menggunakan alat bantu jika dibutuhkan.
Berikut adalah penjelasan lengkap tentang cara menyusui dengan puting datar, alat bantu yang bisa digunakan, dan tips praktis agar proses menyusui tetap nyaman dan efektif.
1. Cara Menyusui dengan Puting Datar

Puting datar adalah kondisi saat puting tidak menonjol meskipun sudah dirangsang atau disentuh.
Untuk menyusui dalam kondisi ini, fokus utamanya bukan hanya pada bentuk puting, tetapi pada pelekatan (latch-on) yang benar.
Bayi sebenarnya tidak hanya mengisap puting, tetapi juga areola (bagian gelap di sekitar puting). Oleh karena itu, ibu tetap bisa menyusui jika bayi dapat menempel dengan baik pada area tersebut.
Langkah-langkah yang bisa dilakukan:
- Gunakan posisi menyusui yang tepat. Cobalah posisi menyusui seperti cross-cradle hold atau football hold yang memberikan lebih banyak kontrol untuk membantu bayi menempel.
- Pelekatan yang dalam. Pastikan mulut bayi terbuka lebar dan menempel tidak hanya pada puting, tetapi sebagian besar areola masuk ke mulut bayi.
- Kompres hangat dan pijatan payudara. Sebelum menyusui, lakukan kompres hangat dan pijat lembut payudara agar puting bisa sedikit menonjol.
2. Alat Bantu untuk Menyusui dengan Puting Datar

Jika cara alami belum cukup membantu, ibu bisa menggunakan alat bantu untuk mempermudah proses menyusui. Beberapa di antaranya:
- Nipple puller atau nipple former.
Alat ini dirancang untuk menarik puting agar menonjol.
Digunakan beberapa menit sebelum menyusui, alat ini bekerja dengan menciptakan hisapan lembut yang membantu mengeluarkan puting.
- Nipple shield (pelindung puting).
Nipple shield adalah pelindung silikon tipis yang dipasang di atas puting saat menyusui.
Bentuknya menyerupai puting sehingga memudahkan bayi untuk menempel dan menyusu.
- Pompa ASI.
Baca juga: 4 Rekomendasi Obat atau Salep untuk Puting Lecet pada Ibu Menyusui yang Aman
Beberapa ibu memilih untuk menggunakan pompa ASI elektrik atau manual selama beberapa menit sebelum menyusui.
Selain membantu mengeluarkan puting, pompa juga bisa memancing let-down reflex (refleks keluarnya ASI).
3. Tips Praktis agar Proses Menyusui Nyaman dan Efektif

- Lakukan kontak kulit ke kulit.
Metode skin to skin antara ibu dan bayi bisa meningkatkan refleks menyusu bayi dan mempererat ikatan emosional, sehingga bayi lebih mudah belajar menyusu.
- Perhatikan sinyal lapar bayi.
Jangan tunggu sampai bayi menangis.
Segera susui saat ia mulai menunjukkan tanda-tanda lapar seperti membuka mulut, menjilat bibir, atau mencari puting.
- Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman.
Menyusui akan lebih lancar jika dilakukan dalam suasana santai.
Ibu bisa menggunakan bantal menyusui agar lebih rileks dan tidak cepat pegal.
- Sabar dan jangan mudah menyerah.
Menyusui dengan puting datar mungkin membutuhkan waktu dan latihan.
- Konsistensi sangat penting.
Jangan ragu untuk mencari bantuan dari konselor laktasi jika menemui kesulitan.
- Pantau pertumbuhan bayi.
Pastikan bayi mendapatkan cukup ASI dengan memperhatikan tanda-tanda kecukupan seperti berat badan naik, popok basah lebih dari 6 kali sehari, dan bayi tampak puas setelah menyusu.
Kesimpulannya, menyusui dengan puting datar bisa jadi tantangan, tapi dengan teknik yang tepat, alat bantu yang sesuai, dan semangat yang kuat, ibu tetap bisa menyusui secara nyaman dan efektif.
Jangan ragu mencari bantuan profesional jika diperlukan, dan ingatlah bahwa setiap ibu dan bayi adalah unik karena prosesnya pun bisa berbeda.
Baca juga: 25 Daftar Produk Salep Puting untuk Mengatasi Lecet pada Ibu Menyusui, Dijamin Aman Digunakan
Cek Artikel dan Berita lainnya di Google News
(Cynthiap/Tribunshopping.com)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!