TRIBUNSHOPPING.COM - Kita tahu bahwa jerawat di rahang dan dagu sering dikaitkan dengan fluktuasi hormonal.
Sementara itu, jerawat di zona T yang rawan minyak bisa dikaitkan dengan stres, tapi bagaimana dengan jerawat di pipi?
Sebenarnya, semua jerawat disebabkan oleh penyumbatan pori-pori oleh minyak berlebih, kotoran, dan kulit mati.
Namun, tergantung di mana kita berjerawat, wajah kita terkadang dapat memberikan petunjuk mengapa pori-pori tersumbat.
Baca juga: 7 Alasan Jerawat Membandel dan Tak Mau Hilang, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Jerawat di pipi, misalnya, bisa disebabkan oleh berbagai hal mulai dari faktor genetik hingga kuas riasan yang kotor.
Untungnya, jika menyangkut jerawat di pipi, kabar baiknya adalah mungkin ada perubahan yang bisa kita lakukan untuk membantu mengembalikan kulit ke kondisi semula.
Nah, berikut ini TribunShopping.com akan membahas tentang jerawat di pipi, mulai dari penyebab hingga cara mengatasinya, dikutip dari berbagai sumber.
Seperti namanya, jerawat pipi adalah jerawat yang muncul di area bawah mata, antara mulut dan telinga.
Menurut para dokter kulit, pipi lebih rentan terhadap jenis jerawat inflamasi, seperti papula, pustula, nodul, dan jerawat kistik, dibandingkan jenis jerawat non-inflamasi seperti komedo hitam dan komedo putih.
Apa Penyebab Jerawat Pipi?

Jerawat di pipi bisa jadi disebabkan oleh faktor genetik.
Namun kemungkinan besar jerawat tersebut disebabkan oleh faktor gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari dibandingkan jerawat di bagian wajah lainnya.
Tidak seperti jerawat yang muncul di bagian wajah lainnya (zona T, hidung, dagu, dahi), penyebab timbulnya bintik di pipi lebih sulit ditentukan.
Bisa jadi disebabkan oleh faktor genetik atau kebiasaan sehari-hari.
Bagi sebagian orang, jerawat terjadi di tempat kulit mereka cenderung berjerawat.
Setiap orang memiliki kecenderungan kulit dan kelenjar minyak yang berbeda.
Namun secara umum, jerawat di pipi adalah akibat dari lingkungan dan perawatan kulit yang buruk.
Berikut beberapa penyebab timbulnya jerawat di pipi:
1. Sering Menyentuh Wajah
Pipi menanggung beban terbesar dari kebiasaan kita.
Mulai dari disentuh tangan hingga bergesekan dengan ponsel dan sarung bantal yang kotor, pipi kita tahan terhadap semua itu.
Jadi tidak mengherankan jika mereka terkadang bereaksi.
Tangan kita adalah tempat berkembang biaknya kuman.
Semakin sering kamu menyentuh wajah, semakin banyak pula kotoran, bakteri, minyak, alergen, dan sel kulit mati yang bersentuhan dengan kulit.
2. Berbicara di Telepon
Handphone juga merupakan tempat utama bagi kuman.
Tangan mengumpulkan alergen dan polutan sepanjang hari, baik dari keyboard, pintu, tombol lift, atau handphone.
Saat menelepon atau ditelepon seseorang, kita biasanya menempelkan ponsel ke telinga dan bersentuhan dengan pipi.
Ponsel yang kotor bisa membuat bakteri dan kuman berpindah ke pipi.
Baca juga: 7 Kandungan Skincare Paling Ampuh Hempas Jerawat, Cocok untuk Acne Fighter
3. Sarung Bantal Kotor
Tempat tidur kita sendiri memberikan lebih banyak peluang untuk terpapar kuman.
Kalau soal jerawat di pipi, perhatikan sarung bantal atau sprei.
Hanya dalam satu hingga dua minggu, sepraimu praktis menjadi tempat berkembang biaknya bakteri, debu, kotoran, jamur, serbuk sari, dan alergen lain yang meresap ke dalam seprai.
4. Kuas Makeup dan Riasan

Kuas makeup dan riasan juga bisa menjadi penyebab timbulnya jerawat.
Jadi penting untuk memperhatikan bahan-bahan dalam produkmu.
Produk perawatan kulit atau riasan apa pun yang mengandung bahan seperti alkohol dan pewangi sintetis mungkin dapat menyebabkan iritasi atau komedogenik.
5. Rutinitas Perawatan Kulit yang Salah
Meskipun perawatan kulit itu penting, ada cara yang benar dan salah dalam pendekatannya.
Kurangnya hidrasi atau kulit terkelupas karena terlalu banyak mencuci juga dapat menyebabkan timbulnya jerawat.
Terlebih lagi, kamu mungkin alergi terhadap suatu produk dalam rutinitas perawatan kulitmu.
Hal ini dapat menyebabkan timbulnya jerawat yang harus segera diatasi.
6. Genetika
Genetika tentu saja dapat berperan, karena beberapa orang cenderung mengalami jerawat terus menerus.
Lalu bagaimana cara membedakan mana yang bersifat genetik dan yang bukan?
Meskipun sebaiknya berkonsultasi dengan profesional, wajahmu juga memberikan beberapa petunjuk.
Jika ini merupakan bagian dari kondisi peradangan kronis (genetik), biasanya tidak ada batasan jelas di mana kamu terkena dampaknya.
Jika tidak, maka hal ini akan menyebar lebih dekat ke apa pun pemicunya.
Misalnya, jerawat yang cenderung berkumpul di satu tempat setelah area tersebut terpapar bakteri atau kuman.
Cara Mengatasi Jerawat Pipi

Jika kebiasaan sehari-hari atau faktor gaya hidup berkontribusi terhadap munculnya jerawat di pipi, hal tersebut tidak terlalu sulit untuk diatasi.
Rutinitas perawatan kulit yang menyeluruh adalah salah satu kunci pencegahan munculnya jerawat di pipi.
Dokter kulit merekomendasikan rutinitas yang sederhana namun kuat.
Akhiri hari dengan pembersih eksfoliasi yang mengandung AHA/BHA seperti asam glikolat dan salisilat untuk menghilangkan kotoran, sel kulit mati, dan membuka pori-pori yang tersumbat.
Meskipun kulitmu rentan berjerawat, jangan lewatkan hidrasi.
Carilah pelembab non-komedogenik yang menenangkan, bebas minyak, dan tidak menyumbat pori-pori.
Berikut ini beberapa hal yang bisa mengatasi jerawat di pipi:
1. Benzoil Peroksida
Bahan umum untuk melawan jerawat, benzoil peroksida , mengobati bakteri yang berkontribusi terhadap jerawat.
Pada tingkat yang lebih rendah, bahan ini dapat membantu mengurangi produksi sebum.
2. Asam Salisilat
Asam beta hidroksi yang larut dalam minyak ini masuk ke dalam folikel tempat sebum diproduksi dan terkelupas.
Baca juga: Ketahui Perbedaan Antara Jerawat Hormonal dan Jerawat Bakteri, Biar Gak Salah Mengatasinya
3. Retinoid
Turunan vitamin A ini meningkatkan pergantian sel, yang membantu menjaga pori-pori tetap bersih.
Bahan ini juga dapat mengatur produksi sebum dan bertindak sebagai anti-inflamasi.
Dokter kulit dapat meresepkan krim retinoid jika kamu memiliki kondisi jerawat yang parah.
4. Antibiotik
Antibiotik bekerja untuk mengurangi jumlah bakteri dan peradangan.
Obat ini dapat diresepkan oleh dokter kulit dan dikonsumsi secara oral atau berbentuk salep yang dioleskan.
Nah, itu tadi beberapa penyebab jerawat di pipi dan cara mengatasinya.
Apakah kamu pernah mengalami hal ini?
Kalau ya, apa yang sudah kamu lakukan?
Ada banyak perawatan efektif yang tersedia, termasuk krim topikal, obat resep, dan perubahan gaya hidup.
Semoga artikel ini bermanfaat!
(TribunShopping.com/Maria N)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!