TRIBUNSHOPPING.COM - Jerawat adalah salah satu masalah kulit yang paling menjengkelkan.
Masalah kulit yang satu ini sering bikin kita pusing tujuh keliling karena mengganggu penampilan.
Nah, asam salisilat dan benzoil peroksida adalah dua bahan kimia yang sering digunakan untuk mengatasi jerawat.
Kedua bahan ini juga ampuh untuk mencegah jerawat datang lagi.
Baik asam salisilat maupun benzoil peroksida mudah ditemukan secara offline atau online untuk mengatasi kasus jerawat ringan.
Baca juga: Jerawat Hormonal Suka Muncul saat Menstruasi? Hempas dengan 5 Cara Ini

Namun ternyata kedua bahan ini tidak disarankan untuk diaplikasikan pada area kulit yang sama.
Nah berikut ini TribunShopping.com akan membahas tentang manfaat, efek samping, dan cara menggunakan kedua bahan ini.
Jika bicara tentang manfaat, asam salisilat dan benzoil peroksida sama-sama mampu mengangkat sel kulit mati yang menyumbat pori-pori.
Penyumbatan pori-pori inilah yang sering menjadi penyebab utama jerawat.
Asam salisilat adalah bahan terbaik untuk mengatasi komedo hitam dan komedo putih.
Jika digunakan secara teratur, bahan ini juga mampu untuk mencegah komedo terbentuk.
Sementara itu, benzoil peroksida paling efektif digunakan untuk melawan jerawat yang memerah atau dalam bentuk pustula (yang disertai nanah).
Selain itu, benzoil peroksida juga ampuh mengatasi minyak berlebih dan mengangkat sel kulit mati.
Bahan ini mampu membunuh bakteri penyebab jerawat yang berada di dalam lapisan kulit.
Ketika berbicara tentang efek sampingnya, kedua bahan ini pada umumnya aman digunakan tanpa resep.
Asam salisilat dan benzoil peroksida juga aman digunakan untuk ibu hamil.
Efek samping yang paling mencolok dari kedua bahan ini adalah baik asam salisilat maupun benzoil peroksida membuat kulit menjadi lebih kering.
Hal ini karena asam salisilat bekerja untuk mengurangi minyak berlebih pada pori-porimu.
Namun jika terlalu banyak digunakan, asam salisilat akan membuat kulitmu jadi lebih kering.
Efek samping lain dari asam salisilat antara lain ruam kemerahan, gatal, kulit mengelupas, serta sensasi menggelitik setelah memakainya.
Asam salisilat juga sebaiknya tidak digunakan untuk orang yang punya alergi dengan aspirin.
Baca juga: Manfaat Vitamin D untuk Kulit Berjerawat, Bisa Didapat dari Sinar Matahari hingga Makanan
Di sisi lain, benzoil peroksida mungkin tidak disarankan untuk pemilik kulit sensitif.
Hal ini karena benzoil peroksida lebih membuat kulit kering dibanding asam salisilat.
Jadi penggunaan berlebihan dari bahan ini mampu membuat kulit menjadi iritasi parah.
Selain itu, jika kamu memiliki kondisi kulit seperti eksim, dermatitis seboroik, dan psoriasis, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memakai benzoil peroksida.
Kandungan dalam benzoil peroksida juga mampu mengotori rambut dan pakaianmu.
Jadi kamu perlu berhati-hati saat menggunakannya dan pastikan mencuci tanganmu setelah memakainya.

Setelah tahu manfaat dan efek sampingnya, lalu sebaiknya kamu pilih yang mana?
Nah, hal ini bergantung pada banyak hal.
Misalnya saja jika masalah utamamu adalah komedo, lebih baik gunakan asam salisilat.
Namun jika masalah utamamu adalah jerawat yang meradang, gunakan benzoil peroksida.
Kedua bahan ini cenderung mengatasi jerawat yang ringan dan butuh beberapa hari hingga minggu agar terlihat efeknya.
Namun benzoil peroksida lebih ampuh sebagai perawatan jerawat yang cepat.
Selain itu, jika kamu adalah orang yang aktif dan banyak bergerak, lebih baik memakai asam salisilat.
Hal ini karena keringat mampu memindahkan benzoil peroksida ke baju yang kamu kenakan dan menodainya.
Jenis kulitmu juga berpengaruh.
Kedua bahan ini sangat cocok digunakan untuk pemilit kulit berminyak cenderung berjerawat.
Sementara untuk kamu yang memiliki jenis kulit kering harus lebih berhati-hati dalam menggunakannya.
Pastikan juga untuk memakai bahan lain yang melembabkan setelah menggunakan asam salisilat atau benzoil peroksida.
Kulit sensitif pun lebih disarankan pakai asam salisilat daripada benzoil peroksida.
Baca juga: Cara Mengobati Wajah Meradang Akibat Jerawat, Bisa Pakai Kompres Es
Lalu, bagaimana cara menggunakan kedua bahan ini?
Hal paling penting yang harus kamu ingat adalah jangan gunakan asam salisilat atau benzoil peroksida dalam setiap langkah skincare routine-mu.
Misalnya saja jika kamu telah menggunakan facial cleanser yang mengandung asam salisilat, pastikan bahan ini tidak ada dalam toner atau pelembabmu.
Menggunakan asam salisilat dalam setiap produk skincare yang kamu gunakan justru membuat kulitmu lebih kering dan memperparah kondisi jerawatmu.
Asam salisilat boleh digunakan saat pagi dan siang hari karena cenderung tidak menyebabkan kulit iritasi.
Sementara itu, untuk penggunaan benzoil peroksida sendiri lebih rumit.
Dokter menyarankan untuk menggunakan benzoil peroksida yang memiliki konsentrat 2,5 persen.
Kamu bisa meningkatkan dosisnya hingga 5-10 persen jika tidak ada perkembangan selama enam minggu.
Bahan ini bisa digunakan dua kali sehari.
Setelah membersihkan wajah dan mengaplikasikan toner, gunakan benzoil peroksida tipis saja pada area yang berjerawat.
Biarkan produk mengering sebelum kamu menggunakan pelembab.
Jika kamu baru pertama kali menggunakan benzoil peroksida, cukup gunakan satu kali sehari.
Setelah kulitmu mampu menyesuaikan, kamu bisa menggunakan bahan ini dua kali sehari pada pagi dan malam hari.
Namun jika kamu menggunakan produk retinoid pada malam hari, kamu bisa mengaplikasikan benzoil peroksida pada pagi hari untuk mencegah iritasi.
Asam salisilat dan benzoil peroksida tidak disarankan untuk diaplikasikan pada area kulit yang sama.
Hal ini akan membuat kulitmu kering berlebihan, memerah, dan mengelupas.
Lebih baik gunakan kedua bahan ini sesuai dengan masalah kulitmu.
Nah itu dia beberapa insight tentang asam salisilat dan benzoil peroksida, serta produk mana yang harus kamu pakai.
Hentikan pemakaian jika terjadi iritasi dan segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Semoga artikel ini bermanfaat!
(TribunShopping.com/Maria N)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!