TRIBUNSHOPPING.COM - Saat ini, gangguan penciuman anosmia dikaitkan dengan tanda seseorang terpapar virus Covid 19.
Anosmia adalah ganguan penciuman dimana seseorang akan kehilangan indra penciumannya secara total.
Tanda yang jelas dari anosmia adalah hilangnya penciuman.
Beberapa orang dengan anosmia melihat perubahan dalam hal bau. Misalnya, hal-hal yang akrab mulai tidak berbau.
Tanpa indera penciuman, tentu makanan terasa berbeda, kamu tidak bisa mencium aroma bunga, dan kamu bisa saja berada dalam situasi berbahaya tanpa kamu sadari.
Baca juga: Covid 19 Kembali Merebak, Konsumsi 6 Jenis Makanan Ini untuk Meningkatkan Imun Tubuh
Misalnya, tanpa kemampuan mendeteksi bau, kamu tidak akan mencium kebocoran gas, asap dari api, atau susu asam.
Bagi kebanyakan orang, anosmia adalah gangguan sementara yang disebabkan oleh hidung tersumbat karena pilek.
Begitu hawa dingin mereda, indra penciuman seseorang kembali.
Saat pandemi seperti saat ini, ternyata anosmia merupakan gejala jelas bahsa seseorang terpapar Covid 19.
Namun, saat seseorang mulai sembuh, anosmia pun juga akan ikut mereda, biasanya dalam hitungan minggu atau bulan.
Tetapi bagi sebagian orang, termasuk banyak orang tua, hilangnya indera penciuman dapat bertahan lama.
Selain itu, anosmia bisa menjadi pertanda kondisi medis yang lebih serius.
Setiap masalah yang berkelanjutan dengan bau harus diperiksa oleh dokter.
Kemampuan untuk mencium juga mempengaruhi kemampuan kita untuk merasakan.
Tanpa indera penciuman, indera pengecap kita hanya dapat mendeteksi beberapa rasa, dan ini dapat mempengaruhi kualitas hidup kamu.
Baca juga: Ciptakan Hunian Sehat Bebas Covid, Perhatikan 5 Hal Ini
Penyebab umum anosmia sebenarnya adalah hidung tersumbat akibat pilek, alergi, infeksi sinus, atau kualitas udara yang buruk adalah penyebab paling umum dari anosmia.
Penyebab lain dari anosmia adalah polip hidung atau pertumbuhan kecil non-kanker di hidung dan sinus yang menghalangi saluran hidung.
Bisa juga dikarenakan cedera pada hidung dan saraf penciuman akibat operasi atau trauma kepala.
Paparan bahan kimia beracun, seperti pestisida atau pelarut juga bisa menyebabkan anosmia.
Mengonsumsi obat-obatan tertentu, termasuk antibiotik, antidepresan, obat antiinflamasi, obat jantung, dan lain-lain juga bisa menjadi salah satu penyebabnya.
Pada usia lanjut, gangguan seperti penglihatan dan pendengaran, indera penciuman juga bisa menjadi lebih lemah seiring bertambahnya usia.
Faktanya, indra penciuman seseorang paling tajam antara usia 30 dan 60 tahun dan mulai menurun setelah usia 60 tahun.
Kondisi medis tertentu, seperti penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, multiple sclerosis, kekurangan nutrisi, kondisi bawaan, dan gangguan hormonal juga dapat memengaruhi.
Jika kamu mengalami kehilangan penciuman yang tidak dapat dikaitkan dengan pilek atau alergi atau yang tidak membaik setelah satu atau dua minggu, kamu wajib menghubungi dokter.
Dokter kamu dapat melihat ke dalam hidung dengan alat khusus untuk melihat apakah polip atau pertumbuhan mengganggu kemampuan kamu untuk mencium atau apakah ada infeksi.
Terlebih, saat ini, anosmia berkaitan erat dengan Covid 19.
jadi ada baiknya kamu segera memeriksakan diri ke dokter agar dapat ditangani dengan tepat.
Jika bukan karena Covid 19, Pengujian lebih lanjut oleh dokter spesialis dalam masalah ini mungkin diperlukan untuk menentukan penyebab anosmia.
CT scan mungkin diperlukan agar dokter dapat melihat area tersebut dengan lebih baik.
Namun, jika hidung tersumbat karena pilek atau alergi adalah penyebab anosmia, pengobatan biasanya tidak diperlukan, dan masalahnya akan membaik dengan sendirinya.
Penggunaan dekongestan yang dijual bebas dalam jangka pendek dapat membuka saluran hidung kamu sehingga dapat bernapas lebih mudah.
Namun, jika kondisi semakin parah atau tidak hilang setelah beberapa hari, temui dokter kamu.
Kamu mungkin mengalami infeksi dan membutuhkan antibiotik, atau kondisi medis lain yang mungkin menjadi penyebabnya.
Jika ada polip atau pertumbuhan, pembedahan mungkin diperlukan untuk menghilangkan obstruksi dan mendapatkan kembali indra penciuman.
Jika Kamu mencurigai suatu obat memengaruhi indera penciumanmu, bicarakan dengan dokter dan lihat apakah ada pilihan perawatan lain yang tersedia yang tidak akan memengaruhi kemampuan untuk mencium.
Namun, jangan pernah berhenti minum obat tanpa terlebih dahulu berbicara dengan dokter.
Terkadang seseorang akan mendapatkan kembali indra penciumannya secara spontan.
Sayangnya, anosmia tidak selalu dapat diobati, terutama jika usia adalah penyebabnya.
Tapi ada beberapa langkah yang bisa kamu ambil untuk membuat hidup dengan ketidakmampuan untuk mencium lebih menyenangkan dan lebih aman.
Misalnya, letakkan detektor kebakaran dan alarm asap di rumah dan kantormu dan berhati-hatilah dengan sisa makanan.
Jika kamu memiliki keraguan tentang keamanan makanan, jangan memakannya.
Jika kamu merokok, lebih baik berhentilah secara perlahan.
Karena merokok dapat menumpulkan indra, termasuk indra penciuman.(*)
(RIRIN/TRIBUNSHOPPING.COM)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!