TRIBUNSHOPPING.COM - Di tengah maraknya produk massal, UMKM lokal Fransmiki hadir dengan karya yang unik dan penuh kreativitas: boneka dari flanel.
Berbeda dari boneka pada umumnya, Fransmiki menghadirkan karakter dan bentuk yang jarang ditemui di pasaran, mulai dari figur dekoratif, mainan edukatif, hingga koleksi hobi yang personal.
Setiap boneka dibuat handmade dengan detail tinggi, menunjukkan ketelitian, kesabaran, dan sentuhan seni yang khas.
Baca juga: 4 Rekomendasi Jilbab Produk UMKM di Cenderaloka dengan Kualitas Terbaik dan Anti-mainstream
Inilah yang membuat produk Fransmiki tidak hanya sebagai mainan, tetapi juga sebagai karya seni fungsional yang bisa menjadi hadiah eksklusif atau dekorasi rumah.
Keunggulan boneka flanel dari Fransmiki terletak pada keunikannya, kualitas bahan, dan kreativitas desain.
Dengan menggunakan bahan flanel premium dan pewarna aman, setiap boneka aman untuk anak-anak sekaligus menarik bagi kolektor dewasa.
Selain itu, karakter-karakter yang diciptakan jarang ditemukan di pasaran, sehingga memberikan nilai eksklusif bagi pembeli yang menginginkan sesuatu yang berbeda dan personal, mulai dari boneka adat hingga boneka rohani.
Baca juga: 4 Rekomendasi Pouch Produk Handmade UMKM di Cenderaloka dengan Kualitas Terbaik
Fransmiki tidak hanya menjual produk, tetapi juga mengangkat nilai UMKM lokal dengan inovasi kreatif yang berkelanjutan. Dari proses desain hingga produksi, setiap boneka menceritakan kisah unik dan dedikasi tinggi.
Simak lebih jauh perjalanan Fransmiki dalam menggeluti usaha boneka flanel ini, dan temukan bagaimana kreativitas UMKM lokal bisa menghasilkan produk yang memikat hati dan berbeda dari yang lain.
Fransmiki dan Ide Brilian Ciptakan Karya Unik dan Bernilai
Di tengah geliat industri kreatif Indonesia, Fransiska Santi N menciptakan Fransmiki sebagai salah satu UMKM yang menghadirkan karya unik berupa boneka dari flanel.
Produk ini bukan sekadar mainan biasa, melainkan karya seni yang jarang ditemui di pasaran.
Fransmiki berhasil menghadirkan boneka dengan karakter khas, detail tinggi, dan storytelling yang mendidik, sehingga boneka-boneka ini bisa menjadi koleksi eksklusif sekaligus media edukasi tentang budaya dan adat Indonesia.
Dalam wawancara, pemilik Fransmiki bercerita bahwa ia memulai usaha ini sejak 2019.
Awalnya, Fransmiki memproduksi boneka rohani, kemudian pada tahun 2021 mulai merambah ke boneka adat, menghadirkan karakter yang langka dan belum banyak diangkat oleh pengrajin lain.
Inspirasi tercipta dari ketertarikan pribadi pada kekayaan budaya Indonesia.
“Saya tertarik aja sih, kan Indonesia tuh banyak banget ya boneka-boneka adatnya. Tapi saya mencari yang kira-kira mereka belum menonjolkan," ujar Fransiska Santi saat diwawancara Cenderaloka pada (15/9/2025).
"Mungkin banyak orang cuma sekedar boneka adat, tapi mereka nggak ada nulis storinya, edukasinya. Nah, saya ambil ke situnya. Jadi setiap boneka-boneka saya tuh ada storytelling-nya, ini pake adat dari mana, namanya apa, kayak begitu,” jelasnya.
Setiap boneka benar-benar dibuat detail, mulai dari paes Solo hingga aksen pakaian adat, sehingga menghasilkan karya yang autentik.
Proses kreatif di Fransmiki juga penuh ketelitian.
“Kalau untuk polanya, saya pikir sendiri. Saya bikin proporsinya antara badan dengan kepala, bener-bener kayak manekin. Itu pun juga udah melalui trial and error. Kok ini kurang sesuai? Nanti kita ganti lagi polanya. Jadi bener-bener sampai kita buat yang fix-nya,” ujar Fransiska menceritakan.
Tak hanya itu, pemilihan bahan flanel dipilih karena fleksibel dan memungkinkan pembuatan detail kecil yang sulit diwujudkan dengan bahan lain.
Meski menghadapi tantangan berupa persepsi harga, Fransmiki tetap konsisten mempertahankan kualitas.
“Tantangannya itu adalah kurangnya orang menganggap harganya aku mahal ya, tapi mereka gak melihat dari prosesnya, juga pembuatannya. Hanya orang yang menghargai seni,” ujar Fransiska.
Selain itu, packaging profesional juga menjadi pembeda produk Fransmiki dibanding boneka serupa yang dijual dengan kemasan sederhana.
Pemasaran dilakukan online dan offline, terutama melalui Instagram, TikTok, dan Facebook.
“Kadang saya udah sibuk produksi, jadi Instagram-nya terbengkalai. Dua bulan nggak posting ya. Tapi sejauh ini tidak ada kesulitan yang berarti dalam pemasaran. Biasanya lebih efisien sih pamerannya. Tapi tetap harus pilih-pilih pameran, lihat dulu pasar dan targetnya,” jelasnya.
Target pasar Fransmiki adalah hotel, spa, tempat wisata, hingga turis asing, sehingga produk ini memiliki nilai jual yang sepadan dengan kualitasnya.
Fransmiki juga terbuka untuk kolaborasi, misalnya dengan STT Taukom di Bandung untuk pengembangan desain packaging UMKM.
Baca juga: 4 Rekomendasi Sepatu Handmade Produk Kerajinan UMKM dari Cenderaloka
Melalui produk kreatif ini, Fransmiki berkontribusi pada perekonomian kreatif Indonesia, sekaligus menginspirasi generasi muda.
Pesannya bagi para perajin muda, “Harus banyak belajar, berani mengambil peluang, dan terbuka untuk kolaborasi. Semangat kita bisa terinspirasi dari generasi muda.”
Dengan kualitas tinggi, detail yang rapi, dan storytelling unik, boneka flanel dari Fransmiki bukan hanya sekadar produk, tetapi juga karya seni yang mendukung budaya dan kreativitas lokal.
(Cynthia/Tribunshopping.com)