TRIBUNSHOPPING.COM - Di tengah geliat perkembangan UMKM kreatif di Indonesia, sosok Erni Porwaningsih, perempuan berusia 39 tahun, hadir sebagai inspirasi dengan usaha kerajinan tangan bernama Rnie Flowercraft.
Erni yang tinggal di Jl. Bima Keden RT 01 RW 10, Gumulan, Klaten Tengah, Klaten, usaha ini tumbuh dari ketekunan serta kecintaan Erni pada seni merangkai bunga dan kerajinan dekoratif.
Baca juga: Sempat Tidak Ada Pemasukan saat Pandemi, Rnie Flowercraft Bangkit Melalui Kerajinan Tangan
Rnie Flowercraft bukan sekadar bisnis, tetapi wujud keberanian untuk menciptakan peluang dari kreativitas, sekaligus memberdayakan lingkungan sekitar melalui karya-karya handmade berkualitas.
Kisah menarik di balik perjalanan usaha Rnie Flowercraf, mulai dari proses awal merintis, tantangan yang dihadapi, hingga strategi Erni membangun kepercayaan pelanggannya.
Rnie Flowercraft dan Perjalanan Usahanya
Berawal dari hobi sederhana pada tahun 2018, Erni Porwaningsih, pemilik Rnie Flowercraft yang beralamat di Jl. Bima Keden RT 01 RW 10, Gumulan, Klaten Tengah, Klaten yang berhasil membuktikan bahwa kreativitas mampu membuka jalan rezeki yang tidak terduga.
“Awalnya dulu suka aja sama craft,” ujar Erni saat diwawancara Cenderaloka, Senin (1/12/2025).
Saat tren kerajinan sedang naik, setiap kali ia mengunggah karya di media sosial, selalu ada peminat.
Respons positif itu membuatnya semakin bersemangat dan mantap menekuni dunia craft.
Baca juga: 5 Rekomendasi Tas Rajut Estetik dari UMKM Ruang Tamu: Kualitas Handmade dengan Desain yang Cantik
Inspirasi karyanya banyak berasal dari Pinterest. Erni mengaku sering melihat hal-hal unik dan lucu yang kemudian ia kembangkan menjadi produk khas Rnie Flowercraft.
Pemasaran awal dilakukan melalui Facebook dan komunitas-komunitas craft.
Dari sana, penjualan mulai terjadi, bahkan sempat menembus Kalimantan, Jakarta, dan Tangerang.
“Pasca pandemi ini lebih cenderung ke jasa dan custom produk,” ujarnya, meski kini pasar terkuatnya berada di Klaten.
Delapan tahun menjalankan usaha memberikan banyak pengalaman berharga.
Salah satunya adalah menjaga kualitas produk yang akhirnya membuat para pelanggannya puas.
Baca juga: Danis Art: Kerajinan Jilbab Lukis yang Menjaga Nilai Seni di Tangan Dewi Lestari
“Untuk menjaga kualitas, saya selalu memakai bahan berkualitas bagus, memperhatikan detail proses hingga finishing, dan memenuhi keinginan customer,” jelasnya.
Keuletan ini membuatnya sering diundang dalam berbagai bazar dan pameran yang diadakan dinas, sehingga nama Rnie Flowercraft semakin dipercaya.
Namun, namanya usaha, tentu perjalanan usaha tak selalu mulus.
Saat pandemi, omzet craft sempat nol.
"Terkait omzet ini sempat nol pemasukan untuk craft selama pandemi. Hingga akhirnya saya dapet omzet banyak malah di tanaman hias waktu itu," ceritanya.
Dengan berani mencoba hal baru tersebut, justru roda keuangannya terus berputar dan membaik.
Dengan hobinya yang lain yakni mengoleksi tanaman hias justru membuka rezeki baru.
Ketika tren tanaman meredup, craft kembali bangkit.
"Jadi hobi-hobi saya ini yang selalu membuat roda saya terus berputar," ujarnya,
Dari konsistensinya inilah Erni kemudian dipercaya menjadi pengajar ekstrakurikuler kriya di sebuah SD, yang sudah ia jalani selama 1,5 tahun.
“Hobi craft membawa saya sampai ke titik ini,” katanya.
Kendala usaha tetap ada, terutama tenaga produksi dan modal.
Namun ia punya trik sederhana: mengikuti tren, menyesuaikan zaman, dan terus belajar hal baru.
Baca juga: Kisah Canthiq Craft Klaten: Produk Rajut & Eco Craft UMKM yang Makin Diminati dan Berkelanjutan
Ia percaya, “menekuni hal-hal yang kita suka. Dari sanalah kesempatan akan datang dan pelan-pelan mimpi jadi nyata.”
Ke depan, Erni berharap Rnie Flowercraft bisa memberi manfaat yang lebih luas.
Erni ingin, Rnie Flowercraft bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga bagi masyarakat sekitar.
“Saya ingin usaha ini bermanfaat untuk banyak orang dan tidak berhenti untuk diri saya sendiri,” tutupnya.
Hasil ketekunan dan kerja keras Erni membuktikan bahwa setiap usaha dan juga keinginan yang keras untuk upgrade diri membuat setiap usaha akan mencapai titik keberhasilan, meski membutuhkan waktu untuk jatuh bangun.
(Cynthia/Tribunshopping.com)