TRIBUNSHOPPING.COM - Pernahkah kamu tidak nyaman saat menjalankan ibadah salat karena sajadah yang kamu gunakan sebagai alas tersebut bau apek dan berdebu?
Karena digunakan setiap hari, sajadah mudah terkena bekas air wudu, keringat, debu, dan aroma kurang sedap.
Kelembapan yang terjebak di serat kain sajadah bisa menjadi tempat tumbuhnya jamur atau bakteri penyebab bau apek.
Sebagaimana diketahui, sajadah adalah salah satu perlengkapan bagi umat muslim untuk menunaikan ibadah salat.
Nilai kebersihan dan kesucian sajadah sangat penting karena dijadikan alas saat salat.
Baca juga: 10 Cara Ampuh Hilangkan Noda Kusam Bekas Teh hingga Kopi di Gelas dan Cangkir
Agar selalu nyaman digunakan, sajadah terutama yang bahannya tebal, perlu dicuci dengan cara yang benar.
Sajadah tebal biasanya terbuat dari kombinasi permukaan (velvet, rasfur, chenille, plush, atau bahan berbulu sintetis), kemudian isi/bantalan dari busa (foam), sedangkan bahan lapisan belakangnya poliester, katun campuran, atau bahan anti-slip
Kesalahan dalam pencucian, misal menggosok terlalu keras atau menjemur di bawah terik matahari secara langsung, bisa membuat warna sajadah memudar hingga bahan menjadi kasar.
Tips Mencuci Sajadah Tebal agar Awet dan Wangi Bebas Bau Apek
Berikut panduan lengkap agar sajadah tebalmu tetap bersih, wangi, dan awet.
1. Periksa Label Perawatan Sajadah
Sebelum mulai mencuci, langkah paling penting adalah memeriksa label perawatan yang biasanya terletak di bagian belakang sajadah.
Setiap sajadah terutama yang tebal atau berlapis busa dan bordiran, memiliki karakteristik berbeda.
Beberapa boleh dicuci mesin, sementara lainnya hanya boleh dicuci tangan. Dengan mengikuti petunjuk ini, kamu bisa menghindari risiko:
- Bulu sajadah menggumpal
- Warna pudar
- Serat menjadi kasar atau berubah bentuk
Jika tidak ada label, sajadah tersebut lebih aman dicuci secara manual menggunakan tangan tanpa mesin cuci.
Baca juga: Cara Ampuh Hilangkan Noda Jamur Membandel pada Tas Kulit Tanpa Dicuci
2. Bersihkan Debu sebelum Dicuci
Sajadah tebal biasanya memerangkap debu, pasir, atau serat kecil di antara lapisan bulunya.
Jika langsung direndam tanpa dibersihkan, kotoran tersebut bisa menyatu dengan air dan membuat proses pencucian kurang efektif.
Lakukan beberapa langkah berikut:
- Jemur sebentar di bawah sinar matahari (20–30 menit).
- Pukul–pukul perlahan untuk melepaskan debu.
- Gunakan vacuum cleaner jika bulunya panjang atau tebal.
- Sikat lembut dengan sikat berbulu halus untuk merapikan serat.
Tahap ini memastikan deterjen dapat bekerja maksimal pada noda yang sebenarnya.
3. Gunakan Air Hangat
Air panas bisa merusak lapisan sajadah dan membuat warnanya luntur. Gunakan air hangat suam-suam kuku (sekitar 30–40 derajat Celsius) karena:
- Membantu meluruhkan minyak dari keringat kaki
- Mengaktifkan deterjen lebih efektif
- Mengurangi risiko bakteri dan jamur
Air terlalu dingin kurang efektif menghilangkan noda, sedangkan air terlalu panas bisa merusak tekstur.
Baca juga: Tips Ampuh Cegah Jamur Hitam Black Mold Muncul Lagi di Dinding, Cocok untuk Rumah yang Lembap
4. Pilih Deterjen yang Lembut dan Tidak Terlalu Banyak Busa
Untuk menjaga keawetan sajadah tebal, gunakan deterjen cair dengan pH lembut atau deterjen khusus kain sensitif.
Deterjen bubuk cenderung meninggalkan residu di serat sajadah, terutama jika tebal.
Ciri-ciri deterjen yang baik:
- Tidak mengandung pemutih
- Mengandung pelembut alami
- Membantu menghilangkan bau apek
- Mudah larut
Hindari penggunaan deterjen dalam jumlah berlebihan. Terlalu banyak busa akan sulit dibilas dan menyebabkan sajadah menjadi kaku serta lengket.
5. Tambahkan Campuran Pewangi dan Disinfektan Alami
Untuk memastikan sajadah tetap wangi dan higienis, kamu bisa menambahkan bahan tambahan seperti:
- Cuka putih (2–3 sendok makan/sdm) untuk menetralkan bau
- Baking soda (1–2 sdm) untuk menghilangkan noda dan bau apek
- Pewangi laundry berkualitas untuk memberi aroma tahan lama
Cuka dan baking soda juga membantu melembutkan kain secara alami. Jangan khawatir mengenai bau cuka karena aromanya akan hilang setelah kering.
Baca juga: Cara Mudah Mencuci Tumbler agar Bersih dan Tidak Tinggalkan Bau
6. Cuci dengan Teknik Menekan, Bukan Menggosok Keras
Sajadah tebal rentan rusak jika digosok terlalu keras. Gunakan teknik berikut:
- Isi ember atau bak dengan air hangat dan deterjen.
- Rendam sajadah 15–20 menit.
- Tekan–tekan secara perlahan dengan tangan, terutama di bagian yang sering terkena kaki.
- Hindari memelintir atau memeras terlalu kuat karena dapat merusak serat dan busa di dalamnya.
Jika memakai mesin cuci, gunakan:
- Mode gentle/soft
- Kecepatan putaran rendah
- Laundry bag (jika cukup besar)
7. Bilas Bersih
Pembilasan yang tidak tuntas akan menyebabkan:
- Sajadah cepat bau
- Permukaan terasa lengket
- Serat menjadi keras
Bilas dengan air mengalir sambil menekan-tekan sampai busa benar-benar hilang. Jika perlu, lakukan 2 - 3 kali pembilasan.
Untuk hasil ekstra wangi, kamu bisa menambahkan sedikit pelembut pada bilasan terakhir.
Baca juga: Cara Mudah Mencuci Blender agar Bersih dan Tidak Tinggalkan Bau Bekas Bumbu
8. Keringkan di Tempat Berangin, Bukan di Bawah Matahari Langsung
Sajadah tebal membutuhkan waktu lama untuk kering karena strukturnya menyerap banyak air.
Tetapi, menjemur sajadah langsung di bawah matahari terik bisa membuat warna cepat pudar dan tekstur mengeras.
Cara terbaiknya adalah:
- Jemur di tempat teduh dan berangin.
- Gantung secara memanjang agar air turun secara alami.
- Balik posisi setelah beberapa jam agar kering merata.
Jangan menumpuk atau melipat sajadah sebelum 100 persen kering. Sebab, kelembapan yang terperangkap dapat menyebabkan jamur dan bau apek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TribunShopping.com/Nina Yuniar)