TRIBUNSHOPPING.COM - Cuaca dingin di sejumlah daerah di Indonesia, terutama saat musim pancaroba atau ketika suhu mendadak turun drastis, sering kali membawa dampak pada kesehatan kulit bayi.
Salah satu masalah yang paling umum terjadi adalah kulit kering, bahkan hingga mengelupas pada beberapa bagian tubuh seperti wajah, tangan, kaki, dan lipatan kulit.
Kondisi ini bisa membuat bayi merasa tidak nyaman, rewel, hingga mengganggu kualitas tidurnya.
Baca juga: Tips Mengatasi Kelebihan Pasokan ASI yang Ternyata Berisiko pada Kesehatan Bayi dan Ibu Menyusui
Biasanya, kelembapan udara yang menurun saat cuaca dingin dapat menyerap kelembapan alami dari permukaan kulit bayi.
Tak hanya itu, kebiasaan mandi dengan air hangat yang terlalu lama, penggunaan sabun yang tidak cocok, serta pakaian berbahan kasar juga dapat memperburuk kondisi kulit kering tersebut.
Lantas, apakah kulit kering pada bayi bisa dicegah?
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), menemukan perawatan yang tepat untuk kulit kering pada bayi memang lebih sulit dari orang dewasa.
Apalagi, hal yang sering terjadi pada musim dingin pada bayi dan balita memang mereka rentan mengalami kulit gatal, merah, kasar, atau mengelupas.
"Menemukan perawatan yang tepat untuk xerosis (kulit kering) anak bisa jadi sulit. Kulit anak-anak lebih sensitif dan lebih mudah kering daripada kulit orang dewasa. Sehingga lebih penting untuk menghindari kulit kering di musim dingin pada bayi dan balita," tulis AAP dalam laman resminya.
Jika hal tersebut telah terjadi, ada berbagai tips yang bisa dilakukan orang tua untuk menjaga hidrasi kulit si kecil dan mengembalikan kelembapannya.
Tips Mengatasi Kulit Bayi yang Kering hingga Mengelupas
1. Mandi dengan Air Hangat, Bukan Panas
Saat cuaca dingin, mandi dengan air hangat memang terasa nyaman.
Namun, air yang terlalu panas justru bisa mengikis lapisan minyak alami di kulit bayi dan memperburuk kekeringan.
Gunakan air hangat suam-suam kuku, dan batasi durasi mandi maksimal 5–10 menit.
Tips: Hindari menggunakan sabun di seluruh tubuh setiap hari.
Gunakan sabun hanya di area lipatan atau bagian yang kotor, dan pastikan sabun yang digunakan khusus untuk bayi, pH seimbang, dan tidak mengandung deterjen keras.
2. Gunakan Pelembap yang Aman untuk Bayi
Langkah paling penting dalam menjaga kulit bayi tetap lembap adalah dengan rutin mengoleskan pelembap, terutama setelah mandi.
Pilihlah pelembap khusus bayi yang bebas dari pewangi, alkohol, dan bahan kimia keras.
Produk berbahan dasar alami seperti minyak zaitun, minyak kelapa, atau shea butter bisa menjadi pilihan yang baik karena bersifat menutrisi dan aman untuk kulit sensitif.
Tips: Oleskan pelembap segera setelah bayi mandi saat kulit masih sedikit lembap, agar pelembap dapat mengunci air di dalam kulit lebih efektif.
3. Pilih Pakaian yang Lembut dan Menyerap Keringat
Pakaian juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit bayi. Saat cuaca dingin, banyak orang tua memilih mendandani bayi dengan pakaian berlapis.
Namun, pastikan bahan pakaian yang digunakan tetap lembut dan menyerap keringat, seperti katun.
Hindari bahan sintetis seperti poliester atau nilon yang bisa membuat kulit bayi iritasi atau berkeringat berlebihan.
Tips: Cuci pakaian bayi dengan detergen khusus bayi yang lembut dan bilas hingga benar-benar bersih agar tidak ada residu sabun yang menempel di pakaian.
4. Gunakan Humidifier atau Jaga Kelembapan Udara
Saat udara dingin dan kering, kelembapan ruangan juga menurun, apalagi jika menggunakan AC atau pemanas.
Udara kering bisa mempercepat penguapan air dari kulit bayi. Untuk mengatasinya, gunakan humidifier untuk menjaga kelembapan ruangan tetap stabil.
Baca juga: 10 Tips Meredakan dan Menghilangkan Bintik-bintik pada Kulit Bayi dengan Aman Tanpa Rasa Sakit
Alternatif: Jika tidak memiliki humidifier, meletakkan semangkuk air di sudut ruangan atau menggantung handuk basah juga bisa membantu meningkatkan kelembapan udara secara alami.
5. Hindari Produk dengan Bahan Kimia Keras
Waspadai produk perawatan bayi yang mengandung alkohol, pewarna, atau pewangi sintetis karena bahan-bahan tersebut bisa memperparah iritasi dan membuat kulit semakin kering.
Selalu cek label kandungan sebelum membeli produk untuk si kecil, dan pilih yang sudah teruji secara dermatologis.
Tips: Jika memungkinkan, pilih produk dengan label “hypoallergenic” atau yang dirancang khusus untuk kulit sensitif.
6. Perhatikan Asupan Cairan dan Nutrisi
Untuk bayi yang sudah mulai MPASI, pastikan asupan cairan dan nutrisinya cukup.
Air putih, buah-buahan yang kaya air seperti semangka, pir, atau jeruk bisa membantu menjaga hidrasi dari dalam. Nutrisi seperti vitamin E dan omega-3 juga baik untuk kesehatan kulit.
Catatan: Untuk bayi di bawah 6 bulan yang masih ASI eksklusif, cukup pastikan frekuensi menyusui rutin agar cairan tubuhnya tetap terpenuhi.
7. Hindari Menggaruk Kulit yang Kering atau Mengelupas
Saat kulit bayi mulai mengelupas, banyak orang tua yang tergoda untuk mengelupas atau menggaruk bagian tersebut.
Hal ini justru bisa memperparah kondisi dan membuat kulit iritasi bahkan luka. Biarkan kulit mati terangkat secara alami atau bantu dengan kompres hangat dan lembut.
8. Konsultasikan ke Dokter Bila Perlu
Jika kondisi kulit bayi tidak membaik dalam beberapa hari, terlihat kemerahan parah, muncul benjolan, atau bayi menjadi rewel terus-menerus, sebaiknya segera konsultasi ke dokter.
Bisa jadi kondisi tersebut memerlukan penanganan medis lebih lanjut atau indikasi alergi atau dermatitis atopik.
Pada dasarnya, merawat kulit bayi saat cuaca dingin memang memerlukan perhatian ekstra, namun bukan sesuatu yang sulit dilakukan.
Kunci utamanya adalah menjaga kelembapan kulit, menghindari pemicu iritasi, dan memberikan nutrisi yang tepat.
Dengan langkah sederhana dan konsisten, orang tua bisa membantu si kecil tetap nyaman dan bebas dari masalah kulit.
Baca juga: 5 Tips Ampuh dan Efektif Menghilangkan Bekas Gigitan Nyamuk pada Kulit Bayi
Karena kulit bayi yang sehat bukan hanya tentang penampilan, tapi juga menunjang kenyamanan dan pertumbuhan optimalnya.
Cek Artikel dan Berita lainnya di
(Cynthiap/Tribunshopping.com)