TRIBUNSHOPPING.COM - Dalam masa pertumbuhan bayi, kebutuhan akan kenyamanan dan keamanan menjadi prioritas utama bagi setiap orang tua.
Salah satu perlengkapan penting yang tak boleh terlewat adalah botol susu beserta dotnya.
Meskipun terlihat sederhana, memilih dot yang tepat bisa sangat memengaruhi kenyamanan bayi saat menyusu, serta membantu mencegah risiko seperti bingung puting atau kolik.
Saat ini, tersedia berbagai macam jenis dot di pasaran—dari yang berbentuk bulat standar hingga model orthodontic dan wide neck.
Baca juga: 4 Rekomendasi Botol Dot Bayi PPSU di Bawah 100 Ribu dengan Kualitas Terbaik
Namun, salah satu jenis dot yang semakin banyak direkomendasikan oleh para dokter dan ahli laktasi adalah dot peristaltic.
Jenis dot ini dirancang khusus untuk mendukung gerakan alami mulut dan lidah bayi saat menyusu, mirip seperti saat mereka menyusu langsung dari payudara ibu.
Dot peristaltic memiliki bentuk yang fleksibel, lentur, dan mampu mengikuti ritme isapan bayi.
Karena itu, dot ini cocok digunakan untuk bayi yang diberi ASI perah (ASIP) sebagai alternatif menyusu langsung.
Dengan kata lain, dot peristaltic dapat membantu menjaga pola menyusu yang alami dan mengurangi kemungkinan bayi mengalami bingung puting.
Banyak orang tua memilih dot ini karena kenyamanan yang diberikan, serta bentuk dan teksturnya yang disesuaikan dengan anatomi mulut bayi.
Untuk mengetahui apa saja keunggulan dot peristaltic dengan model dot lainnya, simak penjelasannya dalam artikel berikut ini.
Keunggulan Dot Peristaltic
Dalam dunia perawatan bayi, kenyamanan saat menyusu menjadi salah satu faktor penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal.
Salah satu elemen yang sering diabaikan namun sangat berpengaruh adalah pemilihan dot pada botol susu.
Di antara berbagai jenis dot yang tersedia, dot peristaltic muncul sebagai pilihan unggulan, terutama bagi bayi yang mengonsumsi ASI perah (ASIP).
Dot ini dirancang mengikuti prinsip pergerakan alami lidah dan mulut bayi saat menyusu langsung dari payudara, yang disebut gerakan peristaltik.
1. Meniru Gerakan Alami Menyusu
Dot peristaltic memungkinkan bayi mengisap, mengunyah ringan, dan menelan susu secara ritmis, menyerupai gerakan menyusu pada payudara.
Hal ini membuat transisi dari payudara ke botol menjadi lebih lancar, serta mengurangi risiko "nipple confusion" atau bingung puting.
Bagi ibu menyusui yang sesekali menggunakan botol, ini adalah keunggulan besar.
2. Fleksibilitas Tinggi
Dot jenis ini biasanya dibuat dari bahan silikon yang sangat lembut dan fleksibel.
Ujung dot bisa menekuk ke berbagai arah seiring gerakan lidah bayi.
Dengan fleksibilitas ini, bayi dapat mengontrol aliran susu dengan lebih baik sesuai kebutuhannya.
3. Bentuk Ergonomis dan Anti-Kolik
Bentuk dot peristaltic dirancang menyerupai puting payudara ibu, sehingga lebih mudah dikenali oleh bayi.
Banyak dot jenis ini juga dilengkapi dengan katup anti-kolik, yang berfungsi untuk mengurangi udara yang masuk ke dalam botol saat bayi menyusu.
Ini membantu mencegah perut kembung, gumoh, atau kolik yang sering dialami bayi.
4. Mendukung Otot Mulut dan Rahang
Dengan memicu gerakan menyusu yang aktif, dot ini juga membantu memperkuat otot-otot mulut, lidah, dan rahang bayi.
Hal ini penting untuk perkembangan bicara dan pertumbuhan gigi di masa mendatang.
5. Cocok untuk ASIP
Dot peristaltic sangat dianjurkan bagi bayi yang mendapatkan ASI perah, karena tidak mengganggu pola menyusu alami.
Bagi ibu bekerja, ini menjadi solusi yang sangat membantu dalam menjaga kelanjutan pemberian ASI.
6. Dukungan Profesional
Baca juga: Daftar Sikat Botol Susu Bayi Terbaik, Nggak Bikin Botol Rusak dan Tahan Lama
Banyak dokter anak dan konsultan laktasi di Indonesia merekomendasikan dot peristaltic karena manfaatnya yang telah terbukti dalam membantu menjaga pola menyusu alami bayi.
Beberapa brand seperti Pigeon dan Nuby bahkan merancang dot peristaltic berdasarkan riset medis dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan.
Perbedaan Dot Peristaltic dengan Jenis Dot Lain
Pasar perlengkapan bayi di Indonesia menawarkan beragam jenis dot dengan berbagai bentuk dan klaim keunggulan.
Namun, tidak semua dot memberikan pengalaman menyusu yang sama.
Berikut adalah perbandingan antara dot peristaltic dengan beberapa jenis dot lain yang umum ditemukan:
1. Dot Standar (Classic Nipple)
Biasanya berbentuk bulat memanjang, sering disertakan dalam botol susu biasa. Jenis ini tidak menyesuaikan dengan gerakan lidah bayi secara maksimal.
Bayi cenderung hanya mengisap pasif, tanpa gerakan mengunyah lembut atau mengontrol aliran susu.
Risiko bingung puting lebih tinggi jika digunakan bersamaan dengan menyusui langsung.
2. Dot Ortodontik
Dirancang untuk mendukung pertumbuhan gigi dan rahang, biasanya berbentuk agak pipih.
Meski bagus dari sisi ortodontik, dot ini tidak dirancang untuk meniru gerakan menyusu alami, sehingga bisa menyebabkan ketidaksesuaian pada bayi yang terbiasa menyusu langsung dari payudara.
3. Dot Wide Neck (Leher Lebar)
Lebih lebar dan menyerupai bentuk payudara ibu, biasanya lebih nyaman untuk bayi.
Namun tidak semua dot wide neck memiliki kemampuan mengikuti gerakan lidah bayi seperti dot peristaltic.
Sebagian besar tidak fleksibel, hanya menekankan pada bentuk, bukan fungsi gerakan.
4. Dot Peristaltic
Dirancang khusus meniru gerakan menyusu alami bayi. Fleksibel, lembut, dan biasanya dilengkapi fitur anti-kolik.
Cocok untuk bayi ASI dan bisa membantu menjaga keberhasilan menyusui dalam jangka panjang.
Dengan memahami perbedaan ini, orang tua bisa lebih bijak memilih dot yang sesuai dengan kebutuhan bayi dan gaya menyusui yang diinginkan.
Baca juga: 5 Tips Membersihkan Botol Susu Bayi secara Tepat, Ibu-ibu Muda Wajib Tahu
Cek Artikel dan Berita lainnya di
(Cynthiap/Tribunshopping.com)