TRIBUNSHOPPING.COM - Ecozie merupakan sebuah usaha yang lahir dari kreativitas dan cinta terhadap alam.
Ecozie hadir berkat usaha Defi Eka dan suami yang memanfaatkan daun-daun alami untuk mencetak motif-motif unik pada kain melalui teknik ecoprint.
Setiap produk dari Ecozie bukan hanya memukau, tetapi juga ramah lingkungan, membawa sentuhan alam yang penuh makna.
Cerita Ecozie dimulai sebelum pandemi Covid-19, saat Defi mencoba mengajak suaminya untuk membuka usaha ini.
Kini, Ecozie menjadi satu-satunya pembuat ecoprint di Klaten dan tentunya terus berkembang.
Baca juga: Koleksi Unggulan Batik Saraswati, Kebaya Modern, Nyaman, dan Fleksibel untuk Setiap Kesempatan
Cerita Awal Berdiri Ecozie
Ecozie merupakan ide yang muncul dari Defi Eka, yang pada awalnya hanya mencoba-coba membuat ecoprint pada kain.
"Awalnya saya ajak suami untuk coba-coba ecoprint, dan Alhamdulillah sampai sekarang masih berjalan. Di Klaten sendiri, saya yang pertama kali bikin ecoprint," kata Defi.
Defi menceritakan bahwa awalnya pembuatan produk selain kain hanya sesuai permintaan, misalnya baju dari kain ecoprint yang mereka pilih.
Namun, saat ikut pameran yang diadakan oleh dinas dan hanya menampilkan kain, Defi berpikiran pengunjung akan kurang tertarik.
Ia pun mulai berinovasi dengan menciptakan produk-produk baru seperti jaket, kaos, kipas, dan bahkan menjalin kerja sama dengan UKM lain untuk membuat tas dan sepatu.
Produk yang Paling Laku saat Mengikuti Pameran
Produk yang laku di pameran ternyata sangat dipengaruhi oleh jenis pamerannya.
Defi menjelaskan, "Di pameran besar, produk kain ecoprint lebih laku karena pengunjung datang dari seluruh Indonesia.
Namun, di pameran yang lebih kecil, produk yang lebih terjangkau seperti kaos dan kipas lebih laris."
Kipas, yang harganya lebih terjangkau, menjadi salah satu produk yang paling diminati, selain sepatu dan pouch kecil.
Ini menunjukkan bahwa faktor harga dan kepraktisan sering kali menjadi pertimbangan bagi pembeli, terutama di event-event yang lebih kecil.
Baca juga: Malessa, Inovasi Desain dan Kualitas Unggulan dalam Setiap Koleksi Pakaian
Proses Pembuatan Ecoprint di Ecozie
Proses pembuatan ecoprint di Ecozie dimulai dengan membeli kain putih yang kemudian dicuci untuk menghilangkan kotoran dan bahan kimia yang ada pada kain dari pabrik.
Setelah dicuci, kain dijemur hingga kering. Selanjutnya, kain diberi mordant, yang berfungsi untuk membuka serat kain.
"Mordant ini membantu agar tanin dari daun bisa masuk dan menyerap dengan baik ke dalam kain," ujar Defi. Setelah proses mordant, kain dijemur kembali.
Setelah kain siap, proses berikutnya adalah penataan daun.
Kain yang sudah dibasahi (dan diperas) kemudian ditata dengan daun-daun pilihan.
Untuk kain yang berwarna putih, daun langsung ditata di atas kain yang digulung.
Namun, untuk kain yang diberi warna, setelah daun ditata, kain ditutup dengan blangket atau selimut.
"Blangket ini akan direndam dengan pewarna, sementara kain yang sudah ditata daun tetap dalam keadaan seperti semula," kata Defi.
Untuk proses pengukusan ini memerlukan waktu selama 2 jam, dengan tujuan untuk mendukung dan memberikan motif alami pada kain yang sangat khas dan unik.
Pemasaran dan Tantangan Penjualan Produk Ecozie
Ecozie memasarkan produknya melalui offline dan juga online.
"Selain ikut pameran, kami juga punya website yang memudahkan pelanggan untuk membeli produk dari mana saja," kata Defi.
Website ini memberikan kenyamanan bagi pelanggan untuk mengakses dan membeli produk Ecozie tanpa harus datang langsung ke pameran.
Meski demikian, Defi juga mengakui adanya tantangan dalam pasar ecoprint, yaitu munculnya produk murah yang menggunakan pewarna sintetis.
"Pelanggan yang sudah terbiasa membeli produk kami tentu bisa membedakan produk berkualitas dengan yang memakai pewarna sintetis," tambahnya.
Baca juga: Blangkon Solo, Dari Pasar Klewer hingga Jadi Oleh-oleh Khas Wisatawan
Produk Unggulan Ecozie
Ecozie menawarkan berbagai produk yang memadukan seni ecoprint dengan bahan-bahan alami, seperti kain, tas totebag, pouch, sepatu, topi, kamisol, baju, jilbab, dan selendang.
Semua produk ini dirancang mengikuti tren terbaru dan permintaan pasar.
Salah satu produk unggulan Ecozie adalah kain dengan warna biru khas yang sangat diminati, bahkan oleh sesama pengrajin ecoprint.
Warna biru ini diimpor khusus dari Meksiko dan bisa juga memunculkan efek tiga dimensi yang unik, terutama ketika diaplikasikan pada kain linen.
"Warna biru ini jadi favorit banyak eco printer karena keistimewaannya yang bisa memberikan efek tiga dimensi," kata Defi.
Produk dengan warna biru ini sangat diminati karena kesan eksklusif dan kualitasnya yang tinggi.
Tantangan dan Inovasi dalam Dunia Ecoprint
Sebagai seorang pengrajin, Defi merasa tantangan terbesar adalah untuk terus berinovasi.
"Saya harus terus membuat sesuatu yang baru. Misalnya, saya membuat blouse, outer, dan jaket dari ecoprint," ujarnya.
Proses desain yang dilakukan oleh Defi lebih spontan dan tidak melalui tahap gambar.
"Saya lebih suka langsung bekerja dengan kain tanpa menggambar desain terlebih dahulu, jadi produk yang dihasilkan lebih alami dan unik," jelasnya.
Inovasi yang terus berkembang ini menjadikan produk Ecozie selalu segar dan menarik untuk dipakai.
Harga Produk Ecozie
Mengenai harga, Ecozie menawarkan produk dengan variasi harga tergantung jenis dan bahan yang digunakan.
"Untuk kain ecoprint dasar, harganya mulai dari 250 ribu rupiah. Sedangkan untuk kain dengan warna biru khas, harganya bisa mencapai 350 ribu rupiah," kata Defi.
Produk lain yang menggunakan bahan khusus seperti linen 3D memiliki harga yang lebih tinggi, sekitar 500 ribu rupiah per meter.
Namun, produk jadi seperti tas dan sepatu biasanya lebih terjangkau, sehingga dapat dijangkau oleh lebih banyak orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(PRAMANUHARAOEE/TRIBUNSHOPPING.COM)