TRIBUNSHOPPING.COM - Di Indonesia, banyak masyarakat yang memiliki kebiasaan minum "obat warung" saat merasa kesehatannya ada yang terganggu.
Misalnya saja tubuh yang terasa pegal linu, kepala pusing, flu batuk, hingga demam.
Saat merasa tubuh belum perlu periksa ke dokter, obat warung yang tersedia di rumah biasanya dianggap menjadi P3K mereka.
Tak jarang, banyak orang yang dikit-dikit minum obat, padahal keluhan yang dirasakan sebenarnya belum memerlukan konsumsi obat.
Baca juga: 5 Tips Meredakan Pusing Kepala Tanpa Menggunakan Obat-obatan
Perlu kamu ketahui, mengonsumsi obat tanpa aturan bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan mengintai, loh!
Kamu juga punya kebiasaan dikit-dikit minum obat?
Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini Tribunshopping telah merangkum 8 bahaya yang bisa mengintaimu:
1. Tubuh Jadi Kebal Obat
Bahaya pertama yang bisa mengintai terlalu sering minum obat adalah tubuh jadi kebal terhadap obat, atau sering disebut toleransi obat.
Kebal obat yang dimaksud adalah tubuh yang biasanya akan sembuh saat minum obat sekali, bisa jadi tidak mempan dan memerlukan dosis yang lebih tinggi lagi.
Bisa juga dibilang kalau toleransi obat merupakan kondisi ketika tubuh kamu harus mengonsumsi obat dalam dosis tinggi untuk bisa memperoleh efek obat yang diinginkan.
Kondisi ini terjadi ketika tubuh mengalami penurunan respon terhadap obat yang sering diminum secara teratur.
Akibatnya, kamu harus mengonsumsi obat dengan dosis yang lebih besar atau menggunakan obat lain demi memperoleh khasiat pengobatan yang diharapkan.
Padahal, obat dengan dosis tinggi terkadang bisa berbahaya bagi ginjal.
2. Nyeri Otot dan Sendi
Bahaya yang bisa dirasakan karena sering minum obat yang berikutnya adalah nyeri otot dan sendi.
Jika kamu merasakan hal ini, tandanya obat yang kamu konsumsi terlalu banyak.
Beberapa obat-obatan juga memang bisa menyebabkan nyeri sendi dan otot, seperti obat penurun kolesterol dan golongan antibiotik tertentu.
Baca juga: 5 Obat dari Bahan Alami untuk Menurunkan Demam yang Bisa Kamu Coba di Rumah
3. Nyeri Dada
Dikit-dikit minum obat juga bisa menyebabkan nyeri dada.
Overdosis akibat konsumsi beberapa jenis obat dapat memperburuk penyakit kronis (jangka panjang) yang kamu idap.
Kamu bisa saja mengalami nyeri dada akibat kambuhnya asma.
Gejala sesak napas mungkin bisa terjadi karena adanya kerusakan jantung atau paru-paru.
Selain itu, laju pernapasan kamu bisa berubah menjadi cepat, lambat, dalam, atau dangkal.
4. Sistem Pencernaan jadi Terganggu
Beberapa obat-obatan yang diminum bisa memengaruhi sistem pencernaan.
Misalnya, obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) dapat mengiritasi lapisan lambung.
Beberapa jenis antibiotik juga bisa mengakibatkan diare.
Saat kamu mengonsumsi obat tidak sesuai dosis, nyeri perut, mual, muntah, atau diare bisa kamu rasakan.
Bahkan, kamu berisiko mengalami muntaber yang bisa mengancam nyawa.
Tentu kamu tidak ingin hal ini terjadi, bukan?
Baca juga: 7 Obat Alami untuk Meredakan Asam Urat yang Bisa Kamu Jumpai di Rumah
5. Terganggunya Kesehatan Mental
Ternyata, minum obat yang tidak sesuai dengan aturan juga bisa memengaruhi kesehatan mental, loh!
Bagaimana bisa?
Jawabannya, minum obat yang tidak sesuai dosis bisa mengganggu suasana hati.
Efek overdosis jangka panjang bahkan bisa menimbulkan gangguan psikologis yang bertahan lama.
Masalah psikologis yang mungkin dialami, seperti gangguan kecemasan, depresi, dan mudah lupa.
6. Laju Pernapasan jadi Lambat
Ada salah satu jenis obat yang bisa menyebabkan masalah ini terjadi yakni opioid.
Opioid sering digunakan untuk mengobati nyeri.
Nah, penting untuk kamu ketahui bahwa penyalahgunaan obat resep ini bisa memperlambat laju pernapasan.
Pada kasus yang lebih serius, laju pernapasan lambat bisa menyebabkan henti napas.
Kurangnya asupan oksigen ke otak bahkan dapat mengakibatkan koma hingga kematian.
7. Hipoglikemia
Ternyata konsumsi obat yang tidak sesuai aturan juga bisa menyebabkan hipoglikemia atau gula darah rendah.
Hal ini juga bisa terjadi bagi kamu yang mengonsumsi obat terapi diabetes secara berlebihan.
Hipoglikemia juga bisa terjadi ketika kamu berlebihan minum parasetamol.
Gejala gula darah rendah yang mungkin muncul, seperti keringat berlebih, gemetar, dan mudah tersinggung.
8. Henti Jantung
Efek overdosis obat dapat membuat kamu mengalami masalah jantung maupun pernapasan.
Keduanya bisa memicu henti jantung.
Berdasarkan sebuah penelitian, overdosis obat adalah penyebab utama henti jantung pada seseorang.
Itulah kenapa, kalau kamu mengalami gejala henti jantung setelah konsumsi obat, seperti mengi, pusing, nyeri dada, maupun pingsan, pastikan langsung menuju ke pelayanan kesehatan atau dokter praktek terdekat. (*)
(RIRIN/TRIBUNSHOPPING.COM)