TRIBUNSHOPPING.COM - Jika kamu menderita jerawat, baik saat dewasa atau remaja, kamu mungkin telah mencoba berbagai macam produk untuk membersihkan kulitmu.
Salah satu masalah terbesar yang dihadapi orang-orang yang menderita jerawat adalah mereka tidak memahami jerawat mereka.
Misalnya saja apa penyebabnya, mengapa jerawat itu kambuh pada beberapa orang dan mudah mereda pada orang lain, apa yang menjadikannya lebih buruk atau lebih baik.
Dari hormon hingga pola makan dan bahkan kemungkinan penyebab medis yang mendasarinya, mengobati jerawat membandel tidak selalu semudah mengoleskan krim ke wajah.
Baca juga: 7 Kandungan Skincare Paling Ampuh Hempas Jerawat, Cocok untuk Acne Fighter
Mengetahui jenis produk yang digunakan dapat memberikan perbedaan besar dalam mendapatkan kulit bersih.
Setiap formulasi skincare khusus untuk jerawat bekerja secara berbeda dalam merawat kulit.
Nah, berikut ini beberapa penyebab jerawat membandel, dikutip TribunShopping.com dari berbagai sumber:
1. Mengalami Jerawat Hormonal
Jerawat cenderung terjadi sekitar masa pubertas ketika kelenjar sebaceous yang memproduksi sebum mulai berfungsi.
Seringkali hal ini dapat berlanjut hingga dewasa muda.
Di usia 20-an dan 30-an, jerawat sering kali disebabkan oleh kelebihan sebum (minyak), bakteri dan kotoran yang menyumbat pori-pori, serta perubahan kadar hormon.
Meskipun remaja laki-laki tampaknya lebih menderita dibandingkan remaja perempuan, masalah ini berubah gender seiring berjalannya waktu.
Perempuan dewasa cenderung lebih banyak menderita jerawat dibandingkan laki-laki dewasa.
Mengapa? Hal ini karena hormon.
Inilah sebabnya mengapa pil KB yang dapat menormalkan hormon seringkali membantu mengurangi jerawat.
Meskipun banyak orang mengira mereka telah mengatasi jerawat di masa remajanya, tubuh kita terus mengalami fluktuasi hormonal karena berbagai alasan di masa dewasa, yang dapat memicu munculnya jerawat.
Jerawat bisa muncul kapan saja, bahkan jika kamu sudah menjalani hidup tanpa jerawat yang serius.
Wanita yang mulai mengalami menopause biasanya mengalami jerawat pada masa ini, karena kadar hormon progesteron mungkin menjadi lebih tinggi dibandingkan estrogen.
Namun, perawatan yang tepat sering kali dapat mengatasi jerawat hormonal.
2. Tidak Menggunakan Produk yang Tepat
Produk terbaik yang dijual bebas untuk melawan jerawat adalah asam salisilat dan benzoil peroksida.
Yang terbaik adalah memulai dengan benzoil peroksida karena lebih dapat ditoleransi.
Benzoil peroksida bertugas membunuh bakteri penyebab jerawat dan membantu menghilangkan minyak berlebih pada kulit.
Juga dapat mengangkat sel kulit mati yang dapat menyumbat pori-pori.
Asam salisilat membantu mencegah pori-pori tersumbat.
Produk yang dijual bebas memiliki kekuatan 0,5 hingga 5 persen.
Kedua bahan ini dapat menyebabkan efek samping termasuk rasa perih ringan dan iritasi kulit.
Selain itu, retinoid dapat bekerja dengan baik dengan mempercepat pergantian sel kulit, namun dapat menyebabkan kekeringan dan kemerahan yang signifikan pada kulit.
Yang terbaik adalah memulai dengan produk jerawat berkekuatan rendah sebelum meningkatkan konsentrasinya.
Pastikan kamu menerapkan perawatan ke seluruh area yang terkena.
Jika kamu menemukan pengobatannya, bakteri dapat berkembang biak di tempat lain.
Baca juga: Ketahui Perbedaan Antara Jerawat Hormonal dan Jerawat Bakteri, Biar Gak Salah Mengatasinya
3. Menggunakan Produk secara Berlebihan
Saat mengobati peradangan kulit, kamu mungkin berpikir lebih banyak lebih baik.
Mungkin kamu menggunakan produk perawatan beberapa kali sehari atau kamu mencampurkan pembersih asam salisilat dengan scrub wajah dan sejumlah produk yang direkomendasikan untuk mengatasi jerawat.
Penggunaan yang terlalu banyak justru dapat memperburuk kondisi kulitmu.
Kamu tidak boleh menggunakan lebih dari satu produk salisilat atau benzoil peroksida pada wajahmu secara bersamaan dan tentunya tidak bersamaan dengan retinol atau produk yang diresepkan.
Jangan membersihkan dengan produk asam salisilat, lalu lanjutkan dengan menggunakan produk asam salisilat lain, lalu melengkapi perawatanmu dengan pengaplikasian gel.
Hal itu terlalu berlebihan.
Kulitmu justru akan bertambah parah, termasuk rasa perih ringan dan kekeringan.
Selain itu, produk jerawat cenderung diformulasikan untuk kulit remaja karena tingginya persentase remaja yang menderita jerawat.
Mulailah dengan konsentrasi produk yang lebih rendah untuk melihat bagaimana respons kulitmu.
Selain itu, pastikan kamu tidak terlalu kasar dan menggosok wajah karena dapat menyebabkan iritasi dan memperparah jerawat.
4. Tidak Menjaga Kebersihan Kulit
Tidak merawat kulit dan tidur tanpa mencuci muka dapat menyebabkan atau memperparah jerawat.
Selain itu, kamu harus sering-sering mencuci sarung bantal dan menjaga kebersihan kuas riasan.
Jangan berbagi kuas riasan dengan teman karena dapat memindahkan kotoran dan minyak ke kulitmu.
Riasanmu juga bisa menyumbat pori-pori dan berkontribusi terhadap jerawat.
Carilah produk riasan dan perawatan kulit yang tidak menyumbat pori-pori atau memiliki label seperti non-comedogenik, non-acnegenic, dan bebas minyak.
Hindari menyentuh wajahmu.
Jangan menyentuh, memencet, atau memencet jerawat karena dapat memperparah jerawat dan menimbulkan jaringan parut.
5. Tidak Menjaga Pola Makan
Makanan berminyak, coklat, dan produk susu tidak menyebabkan jerawat, namun makanan tertentu dapat memperburuknya.
Pola makan dapat memengaruhi hormon yang pada gilirannya dapat memperburuk jerawat.
Makanan yang tinggi gula dapat menyebabkan lonjakan kadar insulin yang dapat mengubah hormon dan memengaruhi kulitmu
Jadi jika kamu menjalani perawatan kulit yang ketat tetapi kulitmu tidak kunjung bersih, kamu harus memperhatikan pola makanmu.
Produk susu, khususnya, diketahui menyebabkan masalah bagi penderita jerawat.
Makanan berminyak juga buruk bagi kulit.
Asupan buah dan sayur yang lebih banyak dapat bermanfaat untuk mencegah jerawat.
Pola makan yang sehat, selain produk pembasmi jerawat yang tepat, dapat membantumu memiliki kulit yang sehat dan bersih.
Baca juga: 5 Pertolongan Pertama yang Perlu Dilakukan untuk Mengatasi Jerawat Bengkak dan Terasa Nyeri
6. Malas ke Dokter Kulit
Beberapa jenis jerawat tidak dapat diobati secara efektif dengan produk yang dijual bebas.
Jika kamu telah merawat kulit dan mengobati jerawat dengan produk yang dijual bebas selama dua minggu atau lebih tanpa melihat perubahan apa pun, mungkin inilah saatnya mengunjungi dokter kulit.
Standar emas untuk mengobati jerawat adalah resep retinoid bersama dengan benzoil peroksida topikal.
Untuk pasien dengan jerawat serius dan cyst acne, dokter kulit biasanya merekomendasikan kombinasi resep retinoid dan benzoil peroksida topikal.
Bicaralah dengan dokter kulit Anda untuk menemukan pilihan pengobatan yang terbaik untuk kulitmu.
Pilihan pengobatan lain termasuk obat oral.
Antibiotik dapat bekerja dengan membunuh bakteri kulit berlebih dan mengurangi kemerahan dan peradangan.
7. Mengabaikan Kondisi Medis yang Mendasari
Ada juga beberapa kondisi medis mendasar yang dapat menyebabkan jerawat tidak kunjung hilang.
Gangguan endokrin umumnya menyebabkan jerawat karena mempengaruhi sistem endokrin yang bertanggung jawab memproduksi hormon.
Sindrom ovarium polikistik (PCOS), yakni suatu kondisi yang memengaruhi wanita di mana tubuh memproduksi terlalu banyak hormon seks pria androgen, menyebabkan terbentuknya kista di ovarium juga dapat menjadi penyebab jerawat.
Ada kondisi endokrin lain yang dapat menyebabkan jerawat membandel, termasuk akromegali (kelainan di mana tubuh memproduksi terlalu banyak hormon pertumbuhan).
Selain itu, ada pula sindrom Cushing (kelainan di mana tubuh memproduksi terlalu banyak kortisol, atau hormon stres).
Ada juga kondisi non-endokrin yang dapat menyebabkan jerawat membandel, namun lebih jarang terjadi.
Hal ini termasuk sindrom PAPA, sindrom SAPHO, dan sindrom Apert.
Nah, itu tadi tujuh alasan mengapa jerawat membandel dan tak kunjung hilang.
Jika sudah mengetahui penyebab jerawatmu membandel, ada baiknya kamu segera melakukan cara untuk mengatasinya.
Kamu bisa menggunakan produk yang dijual bebas atau pergi ke dokter jika masalahmu tak kunjung sembuh.
Semoga artikel ini bermanfaat!
(TribunShopping.com/Maria N)