TRIBUNSHOPPING.COM - Hadirnya perangkat laptop bertujuan untuk mempermudah pengguna dalam menyelesaikan tugas-tugasnya dengan cepat.
Namun, apa yang terjadi apabila perangkat komputasi tersebut 'ngadat' alias mengalami masalah?
Tentu produktivitas pengguna bisa menjadi korban utamanya.
Terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan perangkat laptop mengalami kerusakan, salah satunya infeksi malware.
Malware sendiri merupakan program yang menyusup ke dalam perangkat sehingga bisa mengganggu kinerja sistem.
Dapatkan laptop axioo MyBook Z6 Metal dengan harga terbaik di sini.
Apabila dibiarkan begitu saja, malware atau yang biasa dikenal dengan virus dapat mengancam data-data penting pengguna.
Tidak hanya itu saja, salah satu tanda jika laptop sudah terinfeksi malware adalah performanya yang kian melambat.
Agar tidak terlambat, simak rangkuman mengenai 5 tanda laptop yang sudah terinfeksi malware dari Tribunshopping.com berikut:
1. Performa Laptop Menjadi Lemot
Umumnya, setiap perangkat laptop yang dihadirkan memiliki performa optimal khususnya untuk menjalankan komputasi dasar harian.
Namun, apabila akhir-akhir ini rasanya performa perangkatmu menjadi lemot, mungkin saja laptopmu sudah mulai terinfeksi malware.
Pasalnya, malware atau virus yang sudah hinggap dapat melemahkan kinerja dan performa perangkat.
Oleh karena itu, coba lakukan scanning atau pemindaian perangkat untuk memastikan hal tersebut.
Malware yang sudah terlanjur hinggap pada sebuah perangkat akan ikut memakan resource atau sumber daya yang dimilikinya.
Baca juga: Hindari Kerusakan, Lakukan 5 Hal ini Agar Casing Laptop Tetap Awet dan Mulus
Wajar jika performa perangkat laptop menjadi lemot walaupun digunakan untuk menjalankan program aplikasi ringan.
Perangkat laptop seakan harus bekerja ekstra karena sejumlah sumber daya hardware yang dimilikinya sudah dihabiskan oleh malware yang mengganggu.
Tentu perangkat yang lemot akan mengurangi kenyamanan pakai pengguna karena tidak bisa menyelesaikan tugas-tugas dengan cepat.
2. Kapasitas Penyimpanan Berkurang
Selain performa yang menurun, salah satu tanda lain perangkat laptop sudah dihinggapi malware atau virus adalah kapasitas penyimpanannya berkurang.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, malware atau virus akan memakan sumber daya yang dimiliki oleh perangkat.
Walaupun mungkin ukurannya kecil, namun apabila dibiarkan menumpuk malware akan menghabiskan banyak ruang penyimpanan.
Jika hal tersebut terjadi, pengguna akan terkendala untuk menyimpanan data-data pentingnya pada perangkat.
Pasalnya, ruang kapasitas penyimpanan yang semestinya lega bisa saja dipangkas habis oleh sejumlah malware tersebut.
Baca juga: Bersihkan Permukaan Laptopmu dari Bekas Stiker dengan 5 Tips Simpel Ini
Bahkan beberapa di antara malware pun dapat menggandakan ataupun menduplikat dirinya.
Lantaran hal tersebut, ruang kapasitas penyimpanan pada perangkat secara signifikan akan terpangkas.
Selain itu, eksekusi progam aplikasi juga bisa melambat karena kekurangan sumber daya memori.
3. Munculnya Banyak Iklan yang Mengganggu
Salah satu tanda lain yang bisa diperhatikan pada perangkat yang sudah terinfeksi malware adalah munculnya iklan.
Tentu munculnya iklan ini cenderung mengganggu sehingga mengurangi kenyamanan pakai pengguna.
Salah satu sasaran empuk malware adalah browser, aplikasi yang menghubungkan pengguna dengan dunia internet.
Saat pengguna mengakses browser, iklan-iklan tersebut akan muncul dan bahkan bisa mengubah hasil pencarian.
Sejumlah iklan akibat serangan malware tersebut biasanya akan muncul secara paksa yang bisa membuat pengguna kewalahan.
Baca juga: Laptop Tetap Awet Walaupun Jarang Dipakai, Lakukan 5 Hal ini Ketika Menyimpannya
Alhasil, informasi yang ingin dicari di internet pun tidak bisa ditampilkan dengan baik karena tertutup oleh iklan.
Untuk mengatasi hal tersebut, pengguna bisa melakukan pemasangan ulang aplikasi browser dan optimalkan pemakaian antivirus maupun firewall.
Dengan hal tersebut, diharapkan iklan-iklan yang mengganggu pengguna tidak akan bermunculan lagi.
4. Hilangnya Sejumlah Data
Malware yang hinggap pada perangkat tidak hanya bisa menghabiskan resource atau sumber daya hardware yang dimilikinya saja.
Lebih dari itu, perangkat lunak yang mengganggu tersebut juga bisa mengotak-atik data pengguna.
Jika ditemukan sejumlah file dan data yang mendadak hilang, malware bisa menjadi pelaku utamanya.
Pasalnya, malware atau virus dapat menyembunyikan bahkan menghapus sejumlah data pengguna perangkat.
Alhasil pengguna tidak akan bisa menemukan data yang dicarinya.
Baca juga: Amankan Data Pribadimu dengan 5 Tips Mengunci Folder di Laptop
Jika hal itu terjadi, restore bisa menjadi pilihan terbaik untuk mengembalikan data yang hilang.
Dengan melakukan restore, diharapkan sejumlah data yang di-hide atau disembunyikan oleh virus dapat nampak kembali.
Namun jika data yang hilang sudah berhasil dihapus, kemungkinan kecil untuk mengembalikannya ke perangkat.
5. Perangkat Mendadak Restart
Banyak pengguna yang bertanya-tanya mengapa perangkat yang dipakainya sering mengalami restart.
Selain masalah overheat, malware juga bisa menjadi pelaku utama yang menyebabkan perangkat restart terus-terusan.
Jika memang tidak ada masalah pada hardware, bisa dipastikan yang menyebabkan perangkat laptop restart adalah malware atau virus.
Tentu hal tersebut tidak akan membuat pengguna nyaman ketika mengoperasikan perangkatnya.
Terutama saat pengguna sedang benar-benar membutuhkan perangkat laptop untuk menyelesaikan tugas harian dengan cepat.
Baca juga: 5 Tips Atasi Kipas Pendingin Laptop Berisik, Timbulkan Suara Bising yang Mengganggu
Malware atau virus memang hanya menjadi benalu jika sudah terlanjur hinggap pada sebuah perangkat laptop.
Kenyamanan hingga produktivitas pengguna akan menjadi korban akibat ulah program-program 'nakal' yang menyusup tersebut.
Oleh karena itu, waspadai sejumlah tanda yang telah disebutkan agar bisa segera mengambil tindakan sehingga malware tidak bisa menyerang data-data penting yang ada di perangkat laptopmu. (*)
(RamaFitra/Tribunshopping.com)