Tips Laptop

Agar Tidak Menunggu Lama, Lakukan 5 Tips untuk Mempercepat Proses Booting Windows 10

0
Penulis: Romadhoni Alfitranto
Editor: Andra Kusuma
Ilustrasi perangkat laptop yang mengadopsi sistem operasi Windows 10

TRIBUNSHOPPING.COM - Windows merupakan salah satu sistem operasi yang banyak dipakai pada perangkat laptop saat ini.

Sistem operasi Windows terus dikembangkan hingga menjadi banyak versi, salah satunya yakni Windows 10.

Windows 10 diperkenalkan pada tanggal 30 September 2014, sebagaimana dikutip dari laman wikipedia.org.

Sistem operasi ini hadir untuk mengatasi kekurangan dalam antarmuka pengguna pada generasi sebelumnya, Windows 8.

Dengan segala pembaruannya, Windows 10 disebut memiliki kinerja sistem yang terbilang efisien sehingga mampu mempercepat proses booting.

Temukan laptop ASUS ExpertBook B3000 dengan harga menarik untukmu di sini.

Namun, seiring lamanya usia pemakaian perangkat, laptop dengan Windows 10 juga bisa mengalami penurunan kinerja seperti proses booting yang melambat.

Jika sudah seperti itu, aktivitas menunggu pengguna pun akan menjadi lebih lama sebelum memakai perangkatnya.

Bagi kamu yang sedang mengalami masalah satu ini, saat ini kamu berada di artikel yang tepat.

Pasalnya, kali ini Tribunshopping.com akan sajikan beberapa tips untuk mempercepat proses booting Windows 10 agar pengguna dapat menghidupkan perangkatnya secepat kilat.

1. Kelola Program Start-up

Ilustrasi pengguna sedang mengatur aplikasi start up yang boleh berjalan di perangat laptopnya (Unsplash / Windows)

Salah satu cara yang bisa mempercepat proses booting perangkat laptop adalah dengan melakukan pengelolaan terhadap program aplikasi start-up.

Program aplikasi ini akan otomatis berjalan saat perangkat laptop dinyalakan.

Dengan mengelola program start-up yang boleh berjalan, pengguna akan mendapatkan proses booting yang maksimal pada perangkat laptopnya.

Pasalnya terlalu banyak program start-up yang berjalan hanya akan membuat waktu tunggu saat menghidupkan perangkat menjadi lebih lama.

Hal tersebut karena sejumlah program aplikasi start-up turut menghabiskan sumber daya yang dimiliki perangkat.

Baca juga: Meski Punya Performa Kencang, Ini 5 Kekurangan Laptop Gaming

Akan lebih baik jika sumber daya tersebut hanya difokuskan untuk proses booting saat pertama kali menghidupkan perangkat laptop.

Oleh karena itu, kelola dengan benar program start-up di perangkat laptopmu jika ingin mendapatkan proses booting yang cepat di Windows 10.

Cara ini juga berlaku pada perangkat dengan sistem operasi lain karena pada dasarnya sistem booting setiap perangkat tidak jauh berbeda.

Lenovo IdeaPad Slim 1 14AMN7

2. Aktifkan Fitur Fast Start-up

Ilustrasi seorang pengguna yang sedang menggung proses booting laptopnya (pexels/Edmond dantes)

Windows 10 sebenarnya sudah menawarkan opsi fitur fast start-up untuk mempercepat proses booting perangkat.

Namun sayangnya, fitur ini tidak banyak diketahui oleh penggunanya.

Untuk menghidupkan fitur fast start-up, pengguna bisa membuka menu Control Panel pada perangkatnya.

Kemudian klik pada opsi Power Options untuk membuka menu System Settings.

Baca juga: Intip 5 Kelebihan dari Laptop Detachable, Bisa Sekaligus Menjadi Tablet

Pada jendela yang tampil, pengguna dapat mencentang opsi Turn on fast start-up untuk mengaktifkan fitur booting cepat ini.

Setelah itu, jangan lupa menekan tombol Save Settings untuk menyimpan segala pengaturan yang telah dibuat.

Fitur fast start-up ini disebut mempersingkat durasi yang dibutuhkan untuk proses booting.

Jika dirasa performa perangkat laptop sudah kembali optimal, pengguna juga bisa mematikan fitur ini dengan langkah-langkah yang sudah dijelaskan di atas.

3. Matikan Efek Visual Windows 10

Ilustrasi seorang perempuan sedang bekerja menggunakan laptop (freepik.com - tirachardz)

Salah satu fitur yang ditawarkan oleh Windows 10 adalah efek visual yang tidak ditemukan secara built in pada generasi sistem operasi sebelumnya.

Fitur efek visual dihadirkan untuk memberikan pengalaman pemakaian perangkat yang lebih berkesan.

Fitur ini biasanya diatur secara default diaktifkan oleh Windows.

Namun, efek yang bisa memanjakan mata pengguna ini ternyata turut membuat kinerja sistem menjadi lambat.

Hal tersebut karena hadirnya efek visual ini ikut andil dalam konsumsi sumber daya yang dimiliki oleh perangkat.

Baca juga: Sering Diabaikan, Ternyata Ini 5 Manfaat dari Penggunaan Cooling Pad untuk Laptop

Jika perangkat laptop dengan Windows 10 memiliki proses booting yang lambat, mematikan efek visual bawaan menjadi salah satu opsi yang bisa dilakukan.

Ada baiknya, sesuaikan fitur satu ini dengan spesifikasi perangkat yang kamu miliki.

Dengan menonaktifkan efek visual, pengguna bisa mendapatkan efek yang cukup signifikan pada performa Windows 10.

4. Tambah Memori RAM

Ilustrasi kepingan RAM yang digunakan untuk laptop (pixabay.com)

Menambah sumber daya yang dimiliki oleh perangkat juga bisa menjadi opsi terbaik untuk mendapatkan proses booting yang cepat.

Salah satunya yakni dengan melakukan upgrade atau penambahan kapasitas memori RAM.

Namun, cara satu ini mungkin tidak bisa berlaku untuk semua perangkat laptop.

Baca juga: Hambat Produktivitas, Intip 5 Cara Atasi Program Not Responding Pada Perangkat Windows

Pasalnya, sejumlah perangkat laptop yang hadir dipasaran saat ini sudah mengadopsi pemasangan memori RAM secara on-board.

Hal tersebut dapat membuat pengguna kehilangan opsi upgrade kapasitas memori RAM pada perangkatnya.

Beruntung jika perangkat laptop yang digunakan menyediakan slot SODIMM tambahan untuk opsi penambahan kapasitas memori RAM.

Maka dari itu, sebelum membeli memori RAM baru, pastikan dulu ketersediaan slot SODIMM pada perangkat yang dipakai. 

5. Ganti Storage dengan SSD

Ilustrasi pengguna sedang memasang media penyimpanan SSD (kingston.com)

Sejumlah perangkat laptop yang hadir di pasaran saat ini tidak hanya mengadopsi pemasangan memori RAM secara on-board, namun juga mengadopsi penyimpanan internal berbasis SSD.

Media penyimpanan SSD disebut dapat memberikan transfer rate yang lebih baik sehingga meningkatkan proses baca tulis data menjadi lebih cepat.

Secara performa, storage berbasis SSD memang lebih baik dibandingkan pemakaian HDD konvensional biasa.

Walaupun seperti itu, beberapa perangkat laptop yang ada di pasaran masih mengadopsi media penyimpanan hard disk (HDD), padahal sudah tersedia slot M.2 untuk SSD.

Dengan mengganti storage atau media penyimpanan yang digunakan, pengguna bisa mendapatkan proses booting yang cepat pada perangkatnya.

Baca juga: 5 Tips Merawat Penyimpanan SSD, Performa Terjaga dan Tetap Awet

Apalagi jika menggunakan storage berbasis SSD yang notabene memiliki performa baca tulis lebih baik dibanding hard disk.

Proses booting yang terlalu lama bisa mengurangi bahkan menghambat produktivitas harian pengguna.

Untuk itu, peduli terhadap perangkat yang digunakan menjadi sebuah keharusan agar pengguna bisa mendapatkan kinerja sistem dan proses yang lebih optimal. (*)

(RamaFitra/Tribunshopping.com)

Komentar
Tulis komentar Anda...(max 1500 karakter)

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Artikel Terkini

Produk Makeup

5 Rekomendasi Setting Spray Mulai 50 Ribuan untuk Ke Kondangan Biar Makeup Tahan Lama

Skincare

Rekomendasi Skincare BPOM dan Halal Glad2Glow, Ada Facial Wash hingga Masker

Perabotan Kamar Mandi

Daftar Harga Kloset Duduk Rp 1 Jutaan ke Bawah, Bikin Toilet Lebih Bersih dan Praktis

Skincare

Review Lengkap La Roche Posay Cicaplast Baume B5+ Soothing Balm: Manfaat Kelebihan hingga Kekurangan

Tips Handphone

5 Cara Memperbaiki Notifikasi WhatsApp yang Tidak Muncul di Layar HP