TRIBUNSHOPPING.COM - Umumnya, pengguna mematikan laptopnya secara paksa karena adanya eror ataupun sistem laptop yang mengalami freeze.
Namun, ternyata hal tersebut tidak begitu disarankan jika kamu melakukannya terlalu sering.
Mematikan laptop secara paksa atau force shutdown dapat menimbulkan dampak yang berbahaya untuk perangkat laptopmu.
Maka dari itu, diperkenalkan istilah safe shutdown agar pengguna bisa mematikan perangkatnya dengan aman sehingga performa laptopnya tetap terjaga.
Dapatkan laptop axioo Slimbook 14 R3 RYZEN 5 3500 8 GB/ 256 GB dengan harga menarik di sini.
Jika kamu terlalu sering mematikan laptop secara paksa, bukan hanya sistem pada perangkatmu saja yang dapat terganggu.
Lebih dari itu, komponen penunjang perangkatmu bisa saja terpengaruhi kinerjanya akibat kebiasaan buruk dalam mematikan laptop yang tidak sesuai dengan standar keamanan ini.
Sebelum menjumpai dampak yang terlalu parah, ada baiknya kamu mengetahui bahaya dan dampak yang bisa terjadi akibat aktivitas mematikan laptop secara paksa.
Untuk itu, Tribunshopping.com kali ini telah merangkumkan hal-hal tersebut supaya kamu lebih berhati-hati dalam mematikan perangkat laptopmu:
1. Rusaknya Power Supply
Baik personal computer (PC) maupun laptop, keduanya memiliki perangkat power supply agar dapat menyala untuk membantu kinerja harian pengguna.
Mematikan laptop secara paksa tentu sangat berbahaya untuk perangkat power supply.
Pasalnya, daya listrik yang mengalir akan terputus secara mendadak dan menghentikan semua aktivitas hardware ataupun perangkat keras yang sedang berjalan.
Jika kamu masih suka mematikan laptop secara paksa, sebaiknya berhentilah melakukan aktivitas yang kurang sesuai dengan standar keamanan tersebut.
Baca juga: File Sampah Bikin Laptop Lemot? Bersihkan dengan 5 Software Ini
Bisa-bisa power supply selaku sirkuit penopang daya utama laptopmu menjadi konslet dan tidak bisa lagi membantu perangkatmu untuk tetap menyala.
Berhati-hati pula saat mematikan laptop secara paksa dalam kondisi perangkat sedang dilakukan pengisian ulang daya.
Opsi terbaik memang mematikan perangkat laptop sesuai dengan standar keamanan agar komponen power supply ini tetap terjaga kinerjanya.
2. Prosesor Cepat Rusak
Prosesor sebagai pusat dari segala perintah dan proses yang dapat dieksekusi oleh perangkat laptopmu ternyata bisa menjadi tumbal dari aktivitas mematikan laptop secara paksa ini.
Saat kamu mematikan laptop sesuai dengan standar dan prosedur yang benar, komponen heatsink akan bekerja lebih ekstra untuk mendinginkan prosesor.
Jadi, sebelum perangkatmu mati, heatsink akan membantu memastikan suhu prosesor laptopmu lebih dingin sehingga dapat beristirahat dengan aman.
Baca juga: 5 Tips Menjaga Suhu Laptop Agar Tetap Dingin, Jangan Sampai Overheat
Berbeda halnya dengan aktivitas mematikan laptop secara paksa, heatsink tidak akan mendapatkan perintah untuk mendinginkan prosesor sebelum perangkatmu dimatikan.
Proses pendinginan prosesor tidak akan berjalan dengan optimal sehingga menyisakan suhu panas pada komponen tersebut.
Jika hal itu dibiarkan terus menerus, bisa saja prosesor laptopmu yang akan menjadi korbannya.
3. Merusak RAM
Mematikan laptop secara paksa juga dapat membahayakan performa komponen memori RAM.
Saat kamu melakukan shutdown sesuai dengan prosedur, perangkat penyimpanan sementara ini akan dikosongkan terlebih dahulu sebelum perangkatmu mati.
Saat laptopmu dinyalakan kembali, tentu komponen ini sudah siap untuk digunakan karena ruang penyimpanannya sudah dibersihkan sehingga dapat digunakan untuk keperluan baru lagi.
Baca juga: 5 Cara Menambah Memori RAM di Laptop, Guna Kelancaran Aktivitas Multitaskingmu
Namun, berbeda halnya jika kamu mematikan laptop secara paksa.
Memori RAM tidak akan mendapatkan instruksi untuk melakukan pengosongan ruang ada pada komponen tersebut.
Hasilnya adalah kinerja komponen memori RAM tidak akan optimal bahkan malah melambat akibat terlalu banyak beban yang ditinggalkan dari aktivitas mematikan laptop secara paksa tadi.
4. Harddisk Menjadi Bad Sector
Walaupun saat ini perangkat laptop sudah banyak dihadirkan dengan teknologi SSD sebagai media penyimpanan internalnya.
Namun, beberapa laptop keluaran saat ini atau bahkan keluaran lama yang masih menggunakan HDD atau harddisk untuk menampung data-data penggunanya.
Mematikan laptop secara paksa dapat mengancam kinerja media penyimpanan harddisk ini.
Komponen dalam harddisk terdiri dari cakram atau piringan tempat untuk menyimpan data pengguna.
Baca juga: Kapasitas Penyimpanan Laptop Penuh? Berikut 5 Tips Untuk Memilih Harddisk Eksternal
Bayangkan saat laptop dimatikan secara paksa, tentu piringan penyimpanan tersebut juga akan berhenti mendadak.
Jika kebiasaan buruk itu dibudayakan, tentu harddisk yang berfungsi sebagai media penyimpanan internal pada laptopmu bisa menjadi korbannya.
Wajar jika kamu menemukan masalah seperti data-data yang hilang atau corrupt akibat gangguan yang terjadi pada komponen harddisk ini.
5. Masalah Registy Eror
Saat kamu mematikan laptop secara paksa, hal tersebut berarti kamu tidak memberikan kesempatan untuk perangkatmu melakukan registrasi ulang komponen, software dan data-data yang dipakai.
Berbeda halnya dengan ketika kamu melakukan shutdown laptop sesuai dengan standar dan prosedur yang benar.
Hardware dan software yang ada di perangkatmu akan diregistrasi dengan baik agar ketika piranti ini digunakan lagi tetap terjaga kinerjanya.
Baca juga: Laptop Lemot Bikin Kesal? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Mematikan laptop secara paksa memang tidak begitu disarankan karena dapat mempengarui kinerja hardware dan software yang mendukung perangkat ini.
Maka dari itu, sebisa mungkin matikanlah perangkat laptopmu sesuai dengan standar dan prosedur yang benar.
Jangan sering mematikan laptop secara paksa lagi, ya. (*)
(RamaFitra/Tribunshopping.com)