TRIBUNSHOPPING.COM - Keberadaan pembalut memang tidak dapat terlepas dari kehdiupan wanita.
Pembalut memang merupakan benda wajib yang harus dipakai para perempuan saat masa haid tiba.
Pembalut sangat memiliki peran penting bagi perempuan yang sedang haid atau menstruasi.
Namun, dalam memilih pembalut tak boleh sembarangan, harus disesuaikan dengan kebutuhan dan harus memilih pembalut yang memiliki kualitas baik.
Selain itu, cara penyimpanannya pun juga perlu diperhatikan.
Terkadang, wanita terlalu banyak membeli pembalut, meski hanya untuk persediaan selama satu bulan.
Hal itu membuat pembalut menjadi terlalu lama disimpan.
Lalu, bagaimanakah cara penyimpanan pembalut yang benar?
Baca juga: Yuk Tengok 5 Fakta Menarik Tentang Pembalut Cooling Fresh
Dilansir Grid.Id dari laman Women's Health, pembalut terbuat dari kapas yang bisa menyerap darah menstruasi dengan mudah.
Jika disimpan di tempat yang lembab, maka akan menyebabkan bakteri dan jamur.
Maka, cara yang benar adalah dengan menyimpannya dalam wadah tertutup yang kering.
Hal tersebut dilakukan agar kebersihan pembalut tetap terjaga.
Tak lupa, saat akan memakai pembalut, perlu mengecek kondisi pembalut terlebih dahulu.
Jika penutupnya sudah tidak rapat, disarankan untuk tidak menggunakannya.
Hal tersebut dikarenakan kemungkinan pembalut sudah tercemar oleh kuman.
Jika pembalut tersebut tetap digunakan, maka bakteri, kuman bahkan jamur dapat masuk ke dalam vagina dan akan membahayakan organ intim.
Selain itu, kamu juga perlu memerhatikan tanggal kedaluwarsa dan kemasannya.
Jika kemasan sudah terlihat tua atau warnanya telah memudar, alangkah baiknya untuk memilih pembalut yang lain.
Kondisi pembalut yang seperti itu dapat mengakibatkan keputihan, gatal bahkan infeksi pada vagina.
Bakteri dan jamur akan mudah untuk berkembang ketika pembalut dipakai saat menstruasi dan keadaan vagina sedang lembab.
Baca juga: Risiko Penggunaan Tampon sebagai Pengganti Pembalut
Melalui laman hello sehat, pembalut sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk dan kering.
Hindarkan pembalut dari sinar matahari langsung.
Hal tersebut dikarenakan paparan panas yang berlebihan dapat melemahkan perekat di bagian belakang pembalut.
Sebenarnya, pembalut yang perekat di bagian belakangnya sudah tidak kuat, tidak memengaruhi kualitas pembalut tersebut.
Pembalut dengan kondisi tersebut masih bisa untuk digunakan.
Namun, hal tersebut tentu akan membuatmu tidak nyaman saat menggunakannya.
Kamu harus mengindari pembalut yang kemasannya sudah rusak dan pembalut terasa lembab atau basah.
Kondisi pembalut seperti itu, sebaiknya dibuang saja, tidak perlu dipakai lagi.
Hal tersebut dikarenakan kualitas pembalut yang sudah tidak baik.
Baca juga: Intip 4 Manfaat Pembalut Kain Lebih Baik dan Ramah Lingkungan jika Digunakan
Baca juga: Hal yang Umum dan Wajib Dihindari Saat Menstruasi, Salah Satunya Malas Mengganti Pembalut
Tak hanya itu, pembalut juga disarankan untuk tidak disimpan di dalam tas dalam jangka waktu yang lama.
Biasanya, hampir semua wanita menyimpan pembalut di dalam tas mereka di hari-hari menstruasi sebagai persiapan.
Meski kemasannya tidak rusak dan masih tampak bersih, pembalut yang didiamkan lama di tas, ternyata dapat menyerap kotoran di sekitarnya.
Jika pembalut tersebut digunakan, maka akan terdapat bakteri dan debu yang menempel terserap dan akan menyebabkan iritasi pada kulit vagina.
Jika sudah terlanjur menyimpan pembalut di tas selama berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan, sebaiknya menggunakan pembalut yang lain.
Namun, jika ingin menyimpan sebagai persediaan, kamu dapat mengganti setiap 1-2 minggu sekali.
Atau, bila perlu simpan di kotak khusus pembalut agar aman dari bahaya kotoran dan bakteri. (*)
(ATIKA / TRIBUNSHOPPING.COM)