Risiko Penggunaan Tampon sebagai Pengganti Pembalut

0
Penulis: atika rachmawati hardiansari
Editor: haerahr
Ilustrasi - Jika tampon tidak digunakan secara benar dan tepat, maka akan menimbulkan risiko kesehatan, salah satunya muncul luka pada vagina.

TRIBUNSHOPPING.COM - Dalam menampung dan menyerap darah haid atau menstruasi yang keluar dari vagina, biasanya perempuan akan menggunakan pembalut.

Kini, tak sedikit perempuan yang mulai menggunakan produk selain pembalut untuk menampung darah menstruasi, seperti tampon dan menstrual cup.

Namun, tak sedikit pula perempuan yang masih meragukan penggunaan kedua produk tersebut karena khawatir akan mengganggu organ reproduksinya.

Melalui laman healt grid, menurut dr. Yuslam Edi Fidianto, Sp.OG selaku Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta mengatakan bahwa penggunaan menstrual cup atau tampon tidak memengaruhi kesehatan organ intim perempuan.

Namun, hingga saat ini, ia mengatakan jika masih terdapat stigma bahwa menstrual cup dan tampon dapat mengganggu kondisi organ reproduksi, vagina ketika menikah nanti.

Hal itu lah yang menjadikan para perempuan masih enggan untuk menggunakan kedua produk tersebut karena penggunaannya yang perlu dimasukkan ke dalam vagina.

Baca juga: Intip 4 Manfaat Pembalut Kain Lebih Baik dan Ramah Lingkungan jika Digunakan

Dilansir dari laman hello sehat, tampon sendiri merupakan sejenis pembalut wanita yang bentuknya silinder dan terbuat dari kapas yang lembut.

Benda ini memang dirancang secara khusus berbentuk silinder agar mudah dimasukkan ke dalam lubang vagina.

Pada ujung tampon terdapat sebuah benang agar memudahkan penggunanya untuk mengeluarkannya.

Bagi yang sudah terbiasa menggunakan tampon pasti akan merasa menyenangkan.

Pembalut maupun tampon sebenarnya memiliki kegunaan dan fungsi yang sama saat menstruasi, yaitu menyerap darah haid yang keluar.

Meskipun jenis, bentuk dan cara memakainya berbeda, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Bagi kamu yang mudah lupa, pembalut sepertinya lebih cocok.

Ukurannya yang lebar dan panjang, mampu menutupi seluruh permukaan bawah celana dalam.

Hal tersebut dapat membuatmu ingat jika sedang menstruasi, sehingga akan menggantinya dengan rutin.

Sedangkan, tampon kemungkinan dapat membuatmu tidak sadar jika sedang haid.

Pasalnya, tampon berukuran kecil dan pemakaiannnya dengan memasukkan ke dalam vagina, sehingga kemungkinan kamu tidak akan terasa jika sedang menstruasi.

Bagi kamu yang sangat aktif, tampon sepertinya lebih cocok karena dirancang khusus agar tetap tersanggat oleh otot-otot vagina, sehingga tidak mudah bergeser.

Sementara, pembalut mudah sekali untuk bergeser jika terlalu banyak bergerak karena daya lekatnya yang cenderung rendah.

Tampon lebih mudah dibawa saat berpergian karena ukurannya yang kecil tidak lebih dari 3-5 sentimeter.

Namun, sama halnya dengan pembalut wanita, jika tidak menggunakannya secara benar dan tepat, maka akan menimbulkan risiko kesehatan.

Beberapa masalah di bawah ini merupakan risiko penggunaan tampon yang mungkin dapat terjadi.

Baca juga: Mengulik Kelebihan dan Kekurangan Pembalut, Tampon, dan Menstrual Cup

1. Muncul luka pada vagina

Melalui laman hello sehat, pada dasarnya, tampon merupakan benda yang lembu karena terbuat dari bahan penyerap cairan, seperti katun, kapas, rayon atau campuran antara katun dan rayon.

Akan tetapi, jika tubuh tidak santai atau rileks saat memasukkannya, maka akan timbul luka di bagian dalam vagina.

Jika tidak segera diatasi, maka akan timbul nyeri bahkan infeksi pada vagina.

2. Tampon tertinggal di dalam vagina

Bagi kamu yang ingin mecoba menggunakan tampon, perlu memelajari bagaiaman cara memakai tampon yang tepat.

Pada beberapa kasus, benda berbentuk silinder ini dapat tertinggal di dalam vagina.

Hal tersebut terjadi karena benang penarik yang ada pada ujung tampon terputu.

Jika hal ini terjadi, segera pergi ke unit gawat darurat terdekat.

Baca juga: Mengulik 4 Jenis Pembalut yang Disesuaikan dengan Kebutuhan Wanita saat Haid

3. Penyakit toxic shock syndrome

Sama halnya dengan pembalut wanita, tampon juga perlu diganti.

Jika pembalut diganti setiap 4-6 jam sekali, penggantian tampon dilakukan setiap 3-5 jam sekali.

Nah, jika kamu menggunakannya lebih dari waktu yang ditentukan, maka akan mengalami toxic shock syndrome (TSS).

TSS merupakan penyakit yang langka akibat bakteri masuk ke dalam tubuh melalui aliran darah.

Tetapi, kamu tak perlu khawatir karena kejadian penyakit ini cenderung langka.

Selain itu, tampon bukan satu-satunya penyebab dari risiko penyakit TSS, termasuk laki-laki dan wanita menopause. (*)

(ATIKA / TRIBUNSHOPPING.COM)

Komentar
Tulis komentar Anda...(max 1500 karakter)

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Artikel Terkini

Produk Bayi dan Anak

Review Lengkap Purela Baby Physical Sunscreen SPF 50: Manfaat, Kelebihan, hingga Kekurangan

Skincare

5 Rekomendasi Micellar Water untuk Kulit Berjerawat Mulai 20 Ribuan

Aksesoris Fashion

4 Rekomendasi Tote Bag Brand Verite: Elegan, Minimalis, dan Fungsional

Produk Handphone

Daftar HP Gaming Harga Rp 3 Jutaan di Bulan November 2025: POCO, TECNO, Infinix, dan iQOO

Produk Elektronik

5 Rekomendasi Toko Elektronik Terlengkap dan Termurah di Kota Jambi