TRIBUNSHOPPING.COM- Selain kram perut, badan pegal-pegal, dan perubahan mood yang signifikan, wanita biasanya akan timbul jerawat sebelum menstruasi.
Melansir dari Flo Health, lebih dari 60 persen wanita rawan berjerawat sebelum menstruasi.
Jerawat pra menstruasi atau yang kerap disebut flare-up biasanya terjadi sekitar 7 hingga 10 hari sebelum menstruasi.
Hal ini dibuktikan oleh sebuah studi dari Archive of Dermatology, yang mengungkapkan 63 persen wanita mengeluhkan jerawat yang muncul menjelang haid. Lantas, mengapa jerawat sering muncul saat datang bulan?
Siklus haid tiap wanita normalnya berkisar antara 21-35 hari. Ketika menjelang datang bulan, tepatnya dua minggu sebelum, kadar hormon estrogen dan progesteron meningkat karena tubuh sedang mempersiapkan rahim untuk proses pembuahan (ovulasi).
Baca juga: 3 Merek DD Cream Khusus Buat Kulit Berminyak dan Berjerawat
Baca juga: Kenali Efek Samping dari Cuci Muka Menggunakan Sabun Mandi
Perubahan kadar hormon ini akan merangsang produksi sebum alias substansi minyak yang berfungsi sebagai pelumas kulit alami.
Jerawat muncul ketika pori-pori kulit tersumbat akibat bercampurnya sebum, sel kulit mati, dan bakteri.
Risiko kemunculan jerawat diperparah dengan kondisi kulit yang lebih sensitif saat haid.
Termasuk tingginya kadar testosteron saat haid yang mampu mengaktifkan kelenjar minyak, sehingga produksi sebum semakin banyak.
Namun, timbulnya jerawat saat menstruasi bisa dicegah dengan :
Baca juga: Banyak Perempuan Melakukan Suntik Vitamin C, Ternyata Ini Manfaatnya
Baca juga: 5 Rekomendasi CC Cream Lokal yang Cocok untuk Kulit Wanita Indonesia
1. Perbanyak minum air putih
Minum air putih selain mencegah dehidrasi, juga bisa membantu proses detoksifikasi dan menjaga kelembapan kulit.
Minum air putih, setidaknya dua gelas per hari, membantu melancarkan peredarah darah sehingga bisa mencegah jerawat membandel.
2. Menjaga kebersihan kulit
Pastikan kulit terjaga kebersihannya.
Untuk menjaga kulit agar tetap bersih bisa dengan beberapa cara, seperti mencuci wajah setelah beraktifitas, rajin cuci tangan, mandi minimal 2x sehari, memakai tabir surya ketika beraktifitas di luar ruangan, hindari menggunakan produk perawatan yang menganduk minyak.
3. Selektif terhadap makanan
Makanan pemicu jerawat umumnya mengandung banyak gula dan karbohidrat.
Produk susu, khususnya susu skim juga disebut bisa memicu jerawat akibat adanya hormon yang dihasilkan sapi semasa hamil.
Maka dari itu, ketika menjelang menstruasi, sebaiknya menghindari makanan ini.
4. Menggunakan Pil KB
Timbulnya jerawat saat menstruasi, tidak hanya karena faktor dari luar, tetapi juga akibat perubahan hormon dari dalam.
Maka dari itu, jika ingin mengatasi jerawat saat haid, juga harus melakukan pengobatan yang berhubungan dengan hormon.
Selain digunakan sebagai obat penunda haid, pil KB juga dapat membantu wanita atas munculnya jerawat saat haid.
Karena pil KB meningkatkan kadar estrogen, maka otomatis dampak testosteron akan berkurang dalam tubuh wanita.
Pil KB bekerja dengan cara meningkatkan protein SHBG (sex-hormone binding globulin) dalam darah. SHBG ini bertindak seperti spon yang menyerap testosteron dalam pembuluh darah.
Jika testosteronnya berkurang, maka begitu pula dengan penyebab jerawat saat haid.
5. Diet
Bagi orang yang obesitas, diet merupakan cara mengatasi jerawat saat haid yang sangat dianjurkan.
Alasannya, semua faktor (salah satunya obesitas) yang menurunkan kadar SHBG dan meningkatkan testosteron dapat memicu timbulnya jerawat.
Oleh karenanya, diet dengan mengadopsi pola makan sehat dan mempertahankan berat badan ideal dianggap mampu mengontrol munculnya jerawat saat haid.(*)
(RENI DWI/TRIBUNSHOPPING.COM)