TRIBUNSHOPPING.COM - Di era tren fashion yang semakin beragam, aksesoris berbahan kain batik semakin diminati karena keunikan motif, kombinasi warna yang cantik, dan nilai budaya yang melekat.
Salah satu UMKM yang menonjol dalam menghadirkan aksesoris batik berkualitas adalah Lintang Kejora.
Keunggulan aksesoris Lintang Kejora tidak hanya terletak pada estetika visualnya.
Baca juga: Kain Jumputan Solo Lintang Kejora, Menyatukan Keindahan Tradisi dengan Gaya Kekinian
Setiap produk dirancang dengan perpaduan motif batik yang harmonis, menghasilkan aksesoris yang menarik, unik, dan memiliki karakter budaya yang kuat.
Kombinasi kain batik dengan bahan tambahan lainnya membuat aksesoris ini fleksibel dipakai untuk berbagai kesempatan, mulai dari kegiatan sehari-hari hingga acara semi-formal.
Selain menghadirkan produk yang stylish, Lintang Kejora juga menekankan nilai lokal dan keberlanjutan dalam setiap tahap produksinya.
Baca juga: Kain Jumputan Solo Mendunia Berkat Sentuhan Inovasi Lintang Kejora
Dalam artikel ini, kami akan mengulas lebih dalam perjalanan UMKM Lintang Kejora, mulai dari awal berdirinya, proses kreatif di balik setiap aksesoris batik, hingga strategi mereka menghadirkan produk berkualitas dengan harga yang bersahabat.
Lintang Kejora dan Kisah UMKM yang Mendunia
Lintang Kejora, sebuah UMKM berbasis Solo, membuktikan bahwa usaha kecil bisa menembus pasar global dengan inovasi, kualitas, dan kreativitas.
Usaha ini dimulai dari hobi sederhana Rina Sulistyaningsih (49), yang gemar mengolah kain jumputan menjadi aksesoris unik.
Awalnya, pada tahun 2015, Rina membuat dompet kecil dari kain perca yang didapatkan dari penjahit sekitar.
Produk sederhana ini menarik minat banyak orang, sehingga mendorongnya untuk mengembangkan usaha secara serius.
“Kalau mengenang masa awal, rasanya seperti mimpi. Dari coba-coba, sekarang bisa punya produk yang dikenal hingga luar negeri,” ujar Rina saat diwawancara Cenderaloka pada, Selasa (26/11/2024).
Seiring waktu, Lintang Kejora memperluas lini produk, mulai dari sling bag, ransel, tas, hingga aksesoris berbahan kombinasi kain jumputan dan kain goni.
Produk ini tidak hanya fungsional tetapi juga membawa pesan budaya melalui motif tradisional yang elegan.
Dengan harga terjangkau, mulai dari Rp50.000 hingga Rp500.000, produk Lintang Kejora mudah diterima oleh berbagai kalangan.
Melintasi Pasar Internasional
Kesuksesan Lintang Kejora tidak berhenti di pasar lokal. Produk mereka kini diekspor ke Singapura dan Belgia, membawa kain jumputan khas Solo ke pasar internasional.
Baca juga: 4 Review Tas Kue Kering yang Cocok untuk Hampers Natal dan Lebaran dari Fameili Craft
Rina menjelaskan, “Tas kecil, pouch, handbag dan dompet berbahan kain goni dikombinasi dengan kain jumputan paling diminati, terutama di Singapura.”
Perjalanan ekspor dimulai melalui program business matching (BM), di mana produk dikirimkan sebagai sampel, lolos seleksi, dan akhirnya menerima pesanan reguler.
Sementara untuk Belgia, seorang turis yang mampir ke toko Lintang Kejora pada awal 2024 tertarik dengan proses produksi dan membeli beberapa produk.
Produk tersebut akhirnya dipajang di tokonya dan menarik perhatian konsumen Belgia, yang mendorong pre-order selanjutnya.
Strategi pemasaran digital melalui Instagram, Facebook, dan e-commerce juga menjadi kunci keberhasilan Lintang Kejora menjangkau pasar lebih luas.
Rina terus mengeksplorasi kombinasi kain jumputan dengan material modern, menjaga tren tanpa menghilangkan nilai budaya lokal.
“Saya percaya bahwa produk lokal punya daya saing yang kuat, asalkan kita terus berinovasi dan mau belajar,” tutup Rina.
Kini, Lintang Kejora menjadi inspirasi bagi pelaku UMKM lain, menunjukkan bahwa produk lokal dengan kreativitas dan inovasi mampu bersaing di panggung global, membawa keindahan budaya Indonesia ke mata dunia.
Baca juga: 4 Rekomendasi Pouch Produk Handmade UMKM di Cenderaloka dengan Kualitas Terbaik
(Cynthia/Tribunshopping.com)




Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!