TRIBUNSHOPPING.COM - Mengisi ulang daya baterai Handphone (HP) memang sudah menjadi bagian dari rutinitas harian.
Tapi tahukah kamu?
Cara mengisi daya yang kurang tepat ternyata bisa berdampak buruk, baik bagi HP maupun perangkat lain yang kamu gunakan.
Salah satu kebiasaan yang sering dilakukan tanpa disadari adalah mengisi daya HP lewat laptop.
Sekilas memang terlihat praktis, apalagi saat charger utama tidak tersedia.
Namun, di balik kepraktisan itu, ada risiko tersembunyi yang bisa merugikan pengguna.
Jika kamu masih sering mengisi daya HP lewat laptop, sebaiknya mulai pertimbangkan untuk menghentikan kebiasaan ini.
Berikut beberapa dampak negatif yang perlu kamu waspadai:
1. Daya Tahan Baterai Laptop Menurun
Secara teknis, laptop bukanlah power bank.
Perangkat ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan energinya sendiri, baik untuk menjalankan prosesor, layar, sistem pendingin, hingga komponen pendukung lainnya.
Saat kamu menggunakan laptop untuk mengisi daya HP melalui port USB, sistem baterai laptop akan mengalirkan arus tambahan ke perangkat eksternal.
Hal ini menyebabkan beban kerja baterai meningkat secara signifikan.
Jika kebiasaan ini dilakukan berulang, siklus charging-discharge pada baterai laptop akan semakin pendek.
Akibatnya, sel baterai cepat aus dan kapasitas maksimumnya menurun lebih cepat dari seharusnya.
Baca juga: 5 Cara Benar Mengecas Baterai Laptop agar Awet dan Tidak Kembung, Wajib Diketahui
2. Risiko Kerusakan pada HP
Meski sekilas tampak praktis dan fungsional, mengisi daya HP melalui port USB laptop sebenarnya bukanlah metode yang ideal.
Perlu dipahami bahwa port USB pada laptop umumnya hanya mengalirkan arus listrik dengan daya rendah, biasanya sekitar 0,5 hingga 1 ampere, tergantung jenis port dan model laptop.
Daya ini jauh lebih kecil dibandingkan output dari charger bawaan HP yang dirancang khusus untuk mengisi daya dengan efisiensi tinggi, bahkan bisa mencapai 2 ampere atau lebih dengan dukungan fast charging.
Akibatnya, proses pengisian daya menjadi jauh lebih lambat saat menggunakan laptop, dan yang lebih mengkhawatirkan, perangkat akan menghasilkan panas berlebih, terutama jika tetap digunakan untuk aktivitas seperti bermain game, browsing, atau streaming selama pengisian berlangsung.
Panas berlebih (overheating) ini dapat merusak sel-sel baterai di dalamnya.
Dalam jangka panjang, kebiasaan ini akan menurunkan kualitas baterai HP secara signifikan.
3. Potensi Pencurian Data
Salah satu risiko tersembunyi yang jarang disadari pengguna saat mengisi daya HP melalui laptop adalah potensi kebocoran data.
Saat HP terhubung ke laptop menggunakan kabel USB, yang terjadi bukan hanya transfer energi listrik, tetapi juga pembentukan koneksi data melalui proses yang disebut handshake.
Proses ini memungkinkan kedua perangkat “berkomunikasi” dan saling mengenali, yang secara teknis membuka jalur akses ke sistem file dan metadata di dalam HP.
Jika laptop yang digunakan telah terinfeksi malware, spyware, atau terhubung ke jaringan publik seperti Wi-Fi umum di kafe atau bandara, maka perangkat kamu menjadi rentan terhadap serangan siber.
Hacker bisa mengeksploitasi koneksi ini untuk mengakses file, mencuri data pribadi seperti kontak, foto, bahkan login akun media sosial dan aplikasi keuangan.
Risiko ini menjadi lebih besar apabila kamu menggunakan laptop yang bukan milik pribadi. (*)
Baca juga: 5 Penyebab Charger HP Cepat Rusak yang Masih Sering Disepelekan, Hindari Segera
(Andrakp/Tribunshopping.com)


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!