TRIBUNSHOPPING.COM - Siapa yang tidak tahu kubis, sayuran ini bisa dengan mudah dijumpai di Indonesia.
Umumnya, kubis dijadikan lalap atau campuran sup, tumisan, atau nasi goreng. Kubis memiliki citarasa yang manis dan juga renyah.
Kubis merupakan sayur yang kaya antioksidan dan banyak manfaat untuk kesehatan yang jarang diketahui.
Kubis mudah ditemukan di pasar tradisional sampai pasar modern. Harga kubis pun terbilang cukup terjangkau.
Melansir dari buku berjudul Ensiklopedi Kubis: Deskripsi, Filosofi, Manfaat, Budidaya, dan Peluang Bisnisnya, kubis merupakan sayuran yang kaya akan vitamin dan nutrisi.
Dalam satu buah kubis mengandung vitamin C, B6,K, folat kalsium, potassium, mangan, magnesium. Tidak hanya itu, dalam 90 gram kubis terdapat 3 gram serat.
Tingginya kandungan serat dalam sayuran ini akan membuat perut merasa kenyang lebih lama.
Manfaat kubis
Kubis memberikan banyak manfaat baik untuk kesehatan bila dikonsumsi secara teratur dan tidak berlebihan.
Berikut manfaat kubis untuk kesehatan
1. Melancarkan pencernaan
Kubis, sayuran yang kaya akan serat. Kandungan serat tersebut bermanfaat untuk menyehatkan dan melancarkan sistem pencernaan.
Baca juga: 7 Manfaat Kesehatan dari Kubis Ungu, Salah Satunya Bisa Mengatasi Sembelit
2. Menjaga kesehatan jantung
Sayuran berwarna pucat ini mengandung polifenol yang bermanfaat untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
Selain itu, kubis juga mampu mengontrol kadar kolesterol dalam darah. Bahkan, minum 100 ml jus kubis secara rutin bisa menurunkan kolesterol.
3. Kesehatan kulit
Kubis mengandung vitamin C yang membantu terbentuknya kolagen yang membuat kulit lebih sehat dan kenyal.
4. Menurunkan berat badan
Anda sedang menjalankan program diet? Kubis baik untuk Anda konsumsi secara rutin.
Sebab, kubis tergolong sayuran yang rendah kalori dan tinggi serat. Asal tahu saja, dalam 90 gram kubis terdapat 3 gram serat.
Hal tersebut akan membuat Anda merasa kenyang lebih lama.
Baca juga: 5 Manfaat Kubis Ungu untuk Kesehatan, Salah Satunya Melancarkan Sistem Pencernaan
5. Mencegah katarak
Kandungan beta karoten dalam kubis bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata dan mencegah terbentuknya katarak.
6. Menguatkan tulang
Kubis mengandung kalsium, magnesium, dan potassium yang baik untuk kesehatan tulang.
Konsumsi kubis secara rutin bisa menurunkan risiko tulang rapuh.
7. Mengontrol tekanan darah
Kubis mengandung flavonoid yang baik untuk mengontrol tekanan darah.
8. Mengontrol gula darah
Melansir buku berjudul Cerdas Memilih Sayuran, kubis mengandung sulfur yang berperan untuk menghambat penyerapan gula dalam tubuh.
Hal ini menandakan kubis baik dikonsumsi oleh penderita diabetes melitus.
Efek samping kubis
Selain menyimpan banyak manfaat, kubis juga memiliki efek samping yang tidak boleh Anda abaikan.
Konsumsi kubis secara berlebihan membuat perut penuh gas yang membuat perut kembung.
Jadi, Anda sebaiknya konsumsi kubis secukupnya agar tidak sampai menderita kembung.
5 Orang dengan Riwayat Kesehatan Ini Tidak Disarankan Mengonsumsi Kubis
1. Memililiki kandungan gas tinggi
Seperti beberapa sayuran seperti brokoli dan kembang kol, kol tidak mudah dicerna oleh enzim yang ada di tubuh.
Itulah sebabnya ketika sayuran mencapai usus besar, Anda merasa kembung, atau bersendawa.
Solusinya adalah tidak berhenti makan tetapi memakannya dalam jumlah yang terkontrol.
2. Masalah dengan tiroid
Makan banyak kol sepanjang hari dapat mengganggu fungsi tiroid.
Hal ini disebabkan fakta bahwa kol menyebabkan kekurangan yodium dalam tubuh.
Konsumsi berlebihan sayuran ini dapat mengembangkan beberapa masalah yang berhubungan dengan tiroid, seperti hipertiroidisme.
Masalah ini bisa semakin menjadi terutama jika Anda juga makan sayuran berdaun lain seperti bayam dan kangkung.
3. Diare
Beberapa orang memiliki masalah pencernaan dan penyakit seperti sindrom usus, sehingga harus menghindari kol.
Serat yang ada dalam kol bermanfaat, tetapi hanya jika dikonsumsi dalam jumlah kecil.
Kelebihan serat dan gula dapat menyebabkan masalah usus dan diare.
4. Punya kadar gula darah yang rendah
Mengatur gula darah sangat diperlukan dalam tubuh karena dapat menyebabkan diabetes.
Padahal kol sebenarnya memiliki kemampuan mengontrol kadar gula darah dalam tubuh dan mencegah diabetes.
Makan sayuran berdaun dalam jumlah besar dapat menyebabkan kadar gula menurun sangat rendah.
Ini bisa menjadi penyebab utama hipoglikemia jika tidak hati-hati.
5. Ibu menyusui
Jika Anda sedang di masa menyusui, coba hindari makan kol sementara.
Ini karena gas dapat berkembang pada orang dewasa dengan makan kol.
Penelitian menunjukkan bahwa diet kol dapat berdampak pada bayi juga.
Ini mungkin merupakan akar penyebab kolik pada bayi. (*)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!