TRIBUNSHOPPING.COM- Semakin banyak variasi pembalut hingga menstrual cup yang dijual di pasaran yang bis akamu pilih sesuai kebutuhan.
Selain pembalut biasa, kini juga tersedia pembalut herbal yang terbilang lebih aman.
Pembalut herbal mengandung bahan herbal yang kandungan aman lainnya.
Karena itu, pembalut herbal lebih disarankan daripada pembalut biasa.
Namun apa sih perbedaan keduanya?
Baca juga: Selain Pembalut, Siapkan Obat Pereda Nyeri Haid saat Hari Pertama Menstruasi
Pembalut herbal
Pembalut herbal merupakan pembalut yang terbuat dari bahan-bahan alami.
Pembalut ini menawarkan sejumlah keunggulan, yaitu 100 persen terbuat dari kapas, tidak mengandung zat pemutih, tidak mengandung dioksin, membasmi bakteri dan bau, serta mengandung 17 bahan herbal alami yang berkhasiat tinggi.
Pembalut ini mampu mengatasi masalah kewanitaan, seperti gatal-gatal, keputihan, dan lain-lain.
Dari beberapa hal tersebut memang kelihatannya pembalut herbal aman untuk digunakan sehari-sehari.
Bahkan dianggap lebih unggul dari pembalut biasa karena terbuat dari 100 persen kapas dan tidak mengandung pemutih klorin yang menjadi faktor risiko keputihan.
Kandungan yang ada pada pembalut herbal
Biasanya pembalut herbal yang beredar di pasaran mengandung bahan-bahan berikut.
- Leonurus sibiricus (tanaman ginjean).
- Cyperus rotundus (rumput teki).
Baca juga: Protex hingga Charm, 5 Rekomendasi Pembalut yang Cocok untuk Aktivitas Siang Hari
- Saururus chinensis.
- Mugwort (daun baru cina).
- Cnidium officinale Makino.
- Peppermint.
- Angelica gigas (tanaman akar Angelica).
Namun, keamanan bahan-bahan tersebut terhadap kesehatan vagina masih membutuhkan penelitian yang lebih lanjut.
Zat antiseptik pada pembalut herbal
Pembalut herbal biasanya menawarkan zat antiseptik.
Namun, ternyata zat ini belum tentu aman dan dibutuhkan oleh vagina, ini alasannya:
1. Mengganggu keseimbangan koloni bakteri
Sebenarnya zat antiseptik itu baik digunakan untuk membunuh kuman pada permukaan kulit.
Namun sayangnya, zat ini tidaklah cocok untuk area vagina.
Pasalnya, penggunaan antiseptik dalam bentuk apapun tidak disarankan karena dapat mengganggu keseimbangan koloni bakteri baik dan jahat pada vagina.
Bahan yang satu ini justru meningkatkan risiko terjadinya infeksi seperti bacterial vaginosis.
Tanda atau gejala jika terkena bacterial vaginosis adalah keputihan yang tidak normal, vagina gatal, dan rasa sakit atau nyeri saat/setelah berhubungan seks dan sakit saat buang air kecil.
2. Menyebabkan vagina semakin berbau
Selain itu, antiseptik pada pembalut herbal akan menyebabkan pH vagina tidak seimbang.
Jika berlangsung dalam jangka panjang, justru dapat mengubah aroma vagina yang normal menjadi lebih berbau.
Pada dasarnya pembalut dari bahan herbal ditujukan untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Ia diyakini lebih mudah terurai sehingga dapat mengurangi sampah.
Adapun keamanannya terhadap kesehatan masih memerlukan penelitian yang lebih lanjut.(*)
(RENI DWI/TRIBUNSHOPPING.COM)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!