TRIBUNSHOPPING.COM - Blender termasuk peralatan elektronik dapur yang sangat sering digunakan, baik untuk membuat jus buah/sayur, smoothie, bumbu halus, saus, maupun berbagai olahan makanan lainnya.
Karena penggunaannya yang intens, blender cukup rentan rusak jika tidak dipakai dengan benar.
Banyak kerusakan blender sebenarnya bukan disebabkan oleh kualitas produk, melainkan oleh kebiasaan pengguna yang keliru.
9 Kesalahan yang Bikin Blender Cepat Rusak
Berikut ini adalah sejumlah kesalahan umum yang patut kamu hindari karena dapat membuat blender cepat rusak, antara lain:
1. Menggunakan Blender Melebihi Kapasitas
Setiap blender memiliki batas maksimal bahan dan cairan yang boleh dimasukkan, biasanya ditandai dengan garis maksimum pada tabung.
Jika blender diisi terlalu penuh, motor harus bekerja lebih keras untuk memutar pisau. Beban berlebih ini menyebabkan motor cepat panas dan mempercepat keausan komponen di dalamnya.
Dalam jangka panjang, motor bisa terbakar atau kehilangan tenaga putarnya.
Baca juga: Cara Mudah Mencuci Blender agar Bersih dan Tidak Tinggalkan Bau Bekas Bumbu
2. Mem-blender Bahan yang Terlalu Keras
Banyak orang langsung memasukkan es batu besar, biji kopi, atau bahan keras lainnya tanpa memotong atau melunakkannya terlebih dahulu.
Padahal, tidak semua blender dirancang untuk menangani bahan keras.
Pisau bisa menjadi tumpul, bengkok, atau bahkan patah, sementara poros penggerak (kopling) dapat aus atau rusak akibat hentakan berulang.
3. Menyalakan Blender Terlalu Lama Tanpa Jeda
Blender rumahan umumnya tidak dirancang untuk bekerja terus-menerus dalam waktu lama.
Jika blender dipaksa menyala selama beberapa menit tanpa henti, panas pada motor akan meningkat drastis.
Panas berlebih inilah yang bisa merusak lilitan motor, menyebabkan bau gosong, atau membuat blender mati total.
Idealnya, blender digunakan maksimal 30–60 detik per sesi, lalu diberi jeda sebelum digunakan kembali.
Baca juga: Review Lengkap Hand Blender MiTO HB100 2 in 1: Harga Terbaru, Kelebihan hingga Kekurangan
4. Mengoperasikan Blender dengan Tanpa Cairan
Memblender bahan kering tanpa bantuan cairan akan membuat pisau berputar dengan tekanan tinggi dan gesekan berlebihan.
Hal ini menyebabkan motor bekerja lebih berat dan pisau cepat aus.
Selain itu, bahan bisa tersangkut di bagian bawah sehingga blender macet dan berisiko merusak mesin.
5. Salah Cara Pembersihan
Masih banyak pengguna merendam bagian motor atau mencucinya dengan air mengalir, padahal bagian ini tidak tahan air.
Air yang masuk ke dalam motor bisa menyebabkan korsleting dan karat pada komponen internal.
Selain itu, membersihkan pisau dengan tangan secara ceroboh juga berisiko membuat pisau bengkok atau melukai pengguna.
Baca juga: Review Lengkap 1 Set Cosmos Blender Kaca CB-812 G Kapasitas 2 Liter Bisa Berhenti Sendiri
6. Tidak Rutin Dirawat
Blender juga memerlukan perawatan, seperti membersihkan sisa bahan yang menempel, memeriksa kondisi pisau, dan memastikan karet seal masih rapat.
Jika karet seal aus dan tidak diganti, cairan dapat bocor ke bagian bawah dan merusak motor.
Banyak kerusakan besar sebenarnya berawal dari masalah kecil yang diabaikan.
7. Digunakan Tidak Sesuai Fungsi
Blender sering dipaksa untuk menggiling daging keras, menghaluskan adonan kental, atau mencampur bahan berat yang seharusnya menggunakan food processor atau mixer.
Penggunaan yang tidak sesuai fungsi ini membuat motor dan pisau bekerja di luar kemampuan desainnya, sehingga umur blender menjadi jauh lebih pendek.
Baca juga: Review Lengkap Advance Blender Portable BL301: Harga Terbaru, Kelebihan hingga Kekurangan
8. Menyimpan Blender dalam Kondisi Lembap
Blender yang disimpan dalam keadaan basah atau kotor bisa mengalami pertumbuhan jamur, karat pada pisau, dan kerusakan pada bagian logam.
Lingkungan yang lembap juga mempercepat korosi pada komponen internal, terutama jika blender jarang digunakan.
9. Mengabaikan Tanda-tanda Awal Kerusakan
Suara mesin yang lebih kasar, getaran berlebihan, atau aroma panas sering dianggap sepele.
Padahal, tanda-tanda ini menunjukkan adanya masalah pada motor, bantalan, atau pisau.
Apabila terus digunakan tanpa diperbaiki, kerusakan kecil dapat berkembang menjadi kerusakan permanen yang membuat blender tidak bisa diperbaiki lagi.
Blender cepat rusak bukan hanya karena kualitas produk, tetapi juga karena kesalahan penggunaan dan perawatan.
Dengan menggunakan blender sesuai kapasitas, memberi jeda saat pemakaian, membersihkan dengan benar, serta memperhatikan perawatan rutin, umur blender bisa jauh lebih panjang dan awet.
Kebiasaan kecil yang benar akan membantu menjaga kinerja blender tetap optimal dan menghemat biaya perbaikan maupun penggantian di masa depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TribunShopping.com/Nina Yuniar)