TRIBUNSHOPPING.COM - Komunitas kripto Cryptocium menunjukkan wajah baru dari dunia web3 di Indonesia.
Melalui aksi penggalangan dana digital, mereka berhasil menghimpun bantuan bagi keluarga almarhum Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online (ojol) yang meninggal dunia akibat terlindas kendaraan Brimob.
Alih-alih melampiaskan kekecewaan dengan aksi anarkis, komunitas anak muda ini memilih cara yang lebih konstruktif, menggalang solidaritas melalui aset kripto.
“Kita tidak menutup mata terhadap kondisi negara. Justru lewat langkah ini kita ingin menunjukkan kepedulian. Donasi untuk Affan adalah bukti bahwa anak muda bisa memilih cara positif,” ujar Belva, pendiri Cryptocium.
Penggalangan Dana Transparan dengan Blockchain
Dalam waktu kurang dari 24 jam, aksi solidaritas ini berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp8,7 juta melalui USDT (BEP-20).
Dana tersebut kemudian langsung diserahkan kepada keluarga almarhum pada Sabtu (30 Agustus 2025) sore.
Proses penggalangan dana ini menegaskan bahwa blockchain bukan hanya sekadar teknologi untuk trading dan investasi, tetapi juga bisa menjadi sarana nyata untuk aksi sosial.
Melalui sifat transparansi blockchain, setiap transaksi bisa diverifikasi secara terbuka, sehingga para donatur yakin bantuan benar-benar sampai ke tangan yang berhak.
“Komunitas ini bukan hanya forum diskusi pasar. Kami ingin memanfaatkan teknologi blockchain sebagai medium kebaikan cepat, transparan, dan langsung ke penerima,” tambah Haviyy, co-founder Cryptocium.
Baca juga: 5 Bukti Indodax Menjadi Crypto Exchange Nomor 1 di Indonesia
Melampaui Stigma Spekulasi
Selama ini dunia kripto seringkali dicap negatif sebagai ajang spekulasi atau hanya sekadar mengejar profit.
Namun inisiatif dari Cryptocium membuka perspektif baru bahwa ekosistem web3 di Indonesia juga mampu menghadirkan nilai kemanusiaan.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa komunitas kripto dapat berperan sebagai kekuatan sosial, bukan sekadar entitas ekonomi.
Ajakan untuk Solidaritas Berkelanjutan
Belva menegaskan bahwa aksi ini bukanlah yang terakhir. Ia mengajak seluruh pegiat web3, trader, maupun investor di Indonesia untuk terus merajut solidaritas sosial melalui teknologi blockchain.
“Hari ini kita membantu Affan, besok bisa siapa saja yang membutuhkan. Web3 hadir bukan hanya soal profit, tapi juga tentang kepedulian,” tutup Belva. (*)
(red/Tribunshopping.com)