Tips Home Care

5 Tips Aman Memasang Lampu Hias di Rumah untuk Ramaikan Momen 17-an, Cegah Korsleting

0
Penulis: Romadhoni Alfitranto
Editor: Andra Kusuma
Ilustrasi memasang lampu hias untuk menyemarakkan 17-an

TRIBUNSHOPPING.COM - Lampu hias banyak dipasang untuk menyemarakkan suasana perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Bukan hanya mempercantik tampilan rumah, lampu hias juga dapat menambah kesan meriah di lingkungan sekitar.

Namun, di balik tampilannya yang menarik, penggunaan lampu hias perlu diiringi dengan perhatian terhadap aspek keamanan.

Salah pemasangan atau penggunaan kabel yang tak sesuai standar bisa memicu korsleting, bahkan risiko kebakaran.

Agar momen 17-an tetap meriah tanpa mengabaikan keselamatan, berikut Tribunshopping.com sajikan lima tips aman memasang lampu hias di rumah.

1. Cek Kondisi Kabel dan LED Sebelum Dipasang

Ilustrasi memeriksa lampu hias yang umum dipakai untuk menyemarakkan 17-an (YouTube/YSO channel)

Sebelum memasang lampu hias untuk meramaikan momen 17‑an, sebaiknya luangkan waktu untuk melakukan beberapa pemeriksaan.

Termasuk di antaranya memeriksa kondisi kabel, serta bohlam atau LED pada lampu hias. 

Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah risiko korsleting akibat kabel terkelupas, sambungan longgar, atau bohlam retak. 

Perlu diperhatikan, sambungan yang buruk atau kabel rusak bisa memicu korsleting dan kebakaran listrik saat rangkaian dinyalakan. 

Senada dengan penjelasan ThisOldHouse, pemeriksaan perlu dilakukan, khususnya pada lampu untuk mencegah potensi bahaya serius saat dipakai dalam durasi lama. 

Baca juga: 5 Penyebab Korsleting Listrik yang Sering Terjadi pada Instalasi Lampu di Rumah

2. Gunakan Lampu Bersertifikasi dan Sesuaikan dengan Area Pemakaian

Ilustrasi lampu hias merah putih untuk ramaikan agustusan (tokopedia.com)

Pastikan lampu hias sudah memiliki sertifikasi keamanan seperti CE atau UL, serta rating IP yang tepat untuk penggunaannya. 

Tanda CE atau Conformité Européenne adalah tanda yang menunjukkan bahwa produk telah memenuhi beberapa persyaratan.

Sebut persyaratan kesehatan, keselamatan, dan perlindungan lingkungan yang ditetapkan oleh Uni Eropa (UE).

Sementara UL adalah istilah umum untuk berbagai sertifikasi keselamatan yang ditawarkan oleh Underwriters Laboratories , sebuah organisasi ilmu keselamatan global.

Untuk pemakaian di luar rumah, pertimbangkan lampu yang tahan air seperti IP44 atau lebih tinggi agar aman saat hujan. 

 

Lampu Hias Merah Putih

 

Jika memaksakan, lampu indoor yang tak didesain tahan kelembapan bisa cepat rusak dan menyebabkan konslet. 

Pertimbangkan pula lampu jenis LED berkualitas tinggi karena lebih hemat energi, tidak mudah panas, dan tahan lama. 

Sebagaimana disebut oleh Electrical Safety Foundation International, penggunaan lampu sesuai spesifikasi mampu menurunkan risiko kerusakan. 

3. Hindari Menggantung Lampu dengan Paku atau Staples Logam

Ilustrasi menggantung lampu untuk dekorasi (happyhiller.com)

Perlu berhati-hati, menggunakan paku besi atau staples logam untuk menggantung lampu bisa melukai isolasi kabel dan menimbulkan korslet. 

Saat kabel tertekan atau terlubangi, arus listrik bisa menyambar bagian logam dan timbul percikan listrik. 

Sebagai gantinya, gunakan klip plastik khusus lampu hias yang lembut dan aman untuk kabel. 

Klip plastik mencegah tekanan tajam dan tetap kokoh menahan lampu agar tidak mudah jatuh. 

Ini juga membantu mengurangi risiko kerusakan pada kabel jangka panjang.

 

Hannochs Lampu Emergency Bohlam LED GENIUS 10W

 

4. Jangan Menghubungkan Lampu Secara Berlebihan

Ilustrasi rangkaian lampu dekoratif (kompas.com)

Meski lampu hias terlihat cantik dalam jumlah banyak, jangan hubungkan terlalu banyak dalam satu rangkaian. 

Jika terlalu banyak, jalur listrik bisa terlalu panas dan meningkatkan risiko pemutusan sirkuit atau korsleting. 

Coba pertimbangkan stopkontak tambahan atau kabel ekstensi berkualitas untuk membagi beban listrik. 

Selain itu, pastikan stopkontak memiliki grounding dan kapasitas daya yang sesuai. 

Dikutip dari ThisOldHouse, berlebihan dalam menghubungkan lampu dekoratif adalah faktor penyebab umum kebakaran di rumah. 

Oleh karenanya, menghubungkan lampu secara terukur perlu dilakukan agar aman, dan suasana tetap meriah tanpa risiko berlebih.

 

PHILIPS Lampu RadiantLine LEDBulb 5W 6500K Putih

 

5. Matikan Lampu Saat Tidak Digunakan

Ilustrasi seseorang menekan sakelar untuk mematikan lampu (thespruce.com)

Lampu hias yang menyala sepanjang malam bisa menyebabkan kabel mengeluarkan panas, apalagi bila dipasang di area kecil dengan sirkulasi buruk.

Untuk itu, mematikan lampu sebelum tidur atau sebelum meninggalkan rumah bisa dilakukan sebagai tindakan preventif. 

Alternatif lain, gunakan timer plug-in agar lampu mati otomatis pada waktu tertentu, yang bisa sekaligus untuk menghemat pemakaian energi. 

Ketika lampu dimatikan saat tidak diperlukan, risiko kabel panas atau korsleting jadi lebih rendah. 

Dengan begitu, lampu hias tetap dapat memeriahkan momen 17-an tanpa mengorbankan keamanan lingkungan sekitar.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(RamaFitra/Tribunshopping.com)

Komentar
Tulis komentar Anda...(max 1500 karakter)

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Artikel Terkini

Perabotan Kamar Mandi

Daftar Harga Kloset Duduk Rp 1 Jutaan ke Bawah, Bikin Toilet Lebih Bersih dan Praktis

Skincare

Review Lengkap La Roche Posay Cicaplast Baume B5+ Soothing Balm: Manfaat Kelebihan hingga Kekurangan

Tips Handphone

5 Cara Memperbaiki Notifikasi WhatsApp yang Tidak Muncul di Layar HP

Produk Bayi dan Anak

4 Rekomendasi Piyama Bayi Nyaman dan Lucu untuk Tidur Lebih Nyenyak

Skincare

5 Rekomendasi Moisturizer yang Mengandung Niacinamide 100 Ribuan BPOM