TRIBUNSHOPPING.COM - Apakah suhu ruangan membuatmu sulit beraktivitas atau beristirahat dengan nyaman?
Tenang, kamu bisa mengatasinya dengan menggunakan air cooler.
Dapatkan air cooler berkualitas untuk menyejukkan ruanganmu, klik di sini.
Dilansir dari Kompas.com, air cooler memiliki cara kerja yang berbeda dari kipas, alat ini mampu melembapkan udara di sekitarnya melalui proses penguapan, sehingga menjadikan ruangan lebih sejuk.
Bahkan proses ini membantu menurunkan suhu ruangan secara alami.
Salah satu keunggulan dari penggunaan air cooler yakni desainnya yang portable membuatnya mudah dipindahkan ke berbagai sudut rumah mulai dari ruang tamu, kamar tidur, hingga ruang kerja.
Namun, penggunaan hingga pembersihan air cooler ini harus dilakukan dengan tepat supaya tidak memicu masalah dalam performa maupun dari segi kesehatan.
Menurut dr. Nadia Nurotul Fuadah (DREW Care), jika tangki air tidak bersih, mikroorganisme dalam air cooler bisa menyebabkan infeksi saluran napas termasuk risiko pneumonia terutama pada bayi atau orang dengan sistem imun rendah.
Nah, supaya penggunaannya lebih tepat, ini dia beberapa kesalahan yang harus dihindari saat menggunakan air cooler dilansir dari berbagai sumber:
1. Menggunakan Air Cooler di Ruangan Tertutup Rapat
Air cooler bekerja dengan cara menguapkan air (evaporative cooling).
Proses ini meningkatkan kelembapan udara, sehingga jika ruangan tidak memiliki sirkulasi udara yang baik, udara menjadi pengap dan lembap berlebihan.
Sebaiknya saat penggunaan, selalu sediakan ventilasi atau jendela terbuka saat menggunakan air cooler agar udara panas bisa keluar dan udara segar masuk.
2. Tidak Membersihkan Air Cooler Secara Berkala
Jangan sampai kamu mengabaikan perawatan seperti mencuci filter, tangki, dan kipas.
Karena hal ini bisa memicu pertumbuhan jamur dan bakteri, memicu bau tidak sedap, bahkan membuat performa turun.
Air cooler perlu dibersihkan minimal seminggu sekali, terutama jika digunakan setiap hari.
3. Tidak Rutin Mengganti Air
Terus-menerus mengisi ulang tangki tanpa mengganti air yang lama sangat tidak disarankan.
Air kotor bisa menjadi tempat berkembang biaknya kuman, jamur, dan menimbulkan bau tak sedap.
Ganti air secara rutin setiap 1 sampai 2 hari, apalagi jika digunakan setiap hari.
4. Menaruh Air Cooler Terlalu Dekat dengan Dinding
Hindari enempatkan air cooler mepet ke tembok atau di pojok ruangan.
Udara segar tidak dapat bersirkulasi dengan baik. Sirkulasi udara yang terbatas membuat udara panas kembali masuk ke perangkat.
Kamu bisa menempatkan air cooler minimal 30 sampai 50 cm dari dinding, idealnya di dekat jendela terbuka.
5. Menyalakan 24 Jam Tanpa Henti
Mengoperasikan air cooler terus-menerus tanpa jeda bisa memicu kerusakan lebih cepat.
Hal ini berisiko membuat motor kipas cepat panas, pompa air rusak serta klistrik tetap berjalan meskipun lebih hemat dari AC.
Untuk mengantisipasinya, kamu bisa menggunakan timer jika tersedia, dan beri jeda beberapa jam setiap harinya.
6. Mengabaikan Kondisi Kelembapan Udara
Dilansir dari berbagai sumber, air cooler tidak cocok digunakan saat kelembapan udara tinggi sekitar > 60–70 persen, seperti di musim hujan atau daerah pesisir.
Gunakan higrometer sederhana untuk memantau kelembapan, atau gunakan hanya di siang hari saat udara lebih kering.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RIFA/TRIBUNSHOPPING.COM)