Tips Home Care

6 Tips agar Aliran Air Keran di Rumah Lancar dan Deras, Perhatikan Letak Toren dan Saluran Pipa

0
Penulis: Romadhoni Alfitranto
Editor: Ananda Putri
Ilustrasi aliran keran air dari saluran pipa untuk beragam aktivitas rumah tangga

TRIBUNSHOPPING.COM - Aliran air keran yang kecil sering kali berhasil membuat beberapa aktivitas rumah tangga terhambat.

Sebut seperti mencuci, mandi, sampai memasak, aktivitas yang membutuhkan air bisa terganggu saat aliran keran menetes pelan.

Perlu diketahui, masalah ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, termasuk peletakan toren air yang terlalu rendah.

Bukan itu saja, kotoran dan endapan yang menyumbat, serta saluran pipa yang kurang ideal turut menjadi biang kerok masalah ini.

Oleh karenanya, berikut Tribunshopping.com merangkum dari berbagai sumber enam tips agar aliran air keran di rumah deras dan lancar.

1. Bersihkan Saringan Keran

Ilustrasi aerator atau saringan pada keran (vinilon.com)

Dalam pemakaiannya, saringan keran sering kali menjadi tempat menumpuknya kotoran dan endapan dari aliran air. 

Jika dibiarkan, penumpukan ini bisa menyumbat lubang keluarnya air, sehingga aliran jadi kecil. 

Oleh karenanya, membersihkan saringan secara rutin bisa membantu menjaga tekanan air tetap stabil. 

Caranya cukup mudah, lepas bagian ujung keran dan bersihkan bagian dalamnya dengan sikat kecil. 

Bila perlu, rendam saringan dalam air cuka agar endapan kapur ikut luruh. 

Langkah sederhana ini dapat membuat air kembali mengalir deras seperti semula.

Baca juga: 5 Tips Mengatasi Keran Air Bocor yang Menetes Terus, Mudah Dilakukan Sendiri

2. Periksa Sumbatan Kotoran pada Pipa

Ilustrasi memeriksa saluran pipa yang terhubung ke toren air (pennyu.co.id)

Selain pada saringan yang berada di ujung keran, kotoran juga bisa menumpuk di dalam saluran pipa. 

Endapan lumpur, pasir halus, atau kerak mineral bisa memperlambat laju air. 

Periksa pipa utama yang menghubungkan toren ke keran untuk memastikan tidak ada bagian yang tersumbat. 

Jika ditemukan sumbatan, bisa dilakukan pembilasan menggunakan tekanan balik atau dibantu dengan alat semprot khusus. 

Pastikan pembersihan dilakukan secara menyeluruh agar tidak ada sisa kotoran yang tertinggal. 

Upaya ini bisa membantu meningkatkan kelancaran aliran air ke seluruh titik di rumah.

3. Pastikan Tidak Ada Kebocoran di Saluran Pipa

Ilustrasi kebocoran pada saluran pipa air (4starplumbing.com)

Jika belum tahu, kebocoran kecil pada pipa bisa mengurangi tekanan air secara signifikan. 

Hal tersebut karena air yang seharusnya mengalir ke keran justru terbuang di tengah jalur. 

Oleh karenanya, penting memeriksa setiap sambungan dan belokan pipa untuk mendeteksi adanya rembesan. 

Jika ditemukan kebocoran, segera ganti atau perbaiki bagian tersebut dengan seal tape atau ganti pipa bila sudah rapuh. 

Tidak kalah untuk penting diperhatikan, gunakan pipa berkualitas agar lebih tahan lama dan tidak mudah retak.

4. Hindari Saluran Pipa dengan Banyak Belokan

Ilustrasi belokan pada saluran pipa air (expresssewer.com)

Perlu diperhatikan pula, saluran pipa dengan terlalu banyak belokan bisa memperlambat laju air menuju keran. 

Sebab aliran air akan kehilangan tekanan setiap kali melewati sudut atau tikungan. 

Untuk itu, sebaiknya desain jalur pipa dibuat seefisien mungkin dengan alur yang lurus. 

Jika sudah terlanjur banyak belokan, pertimbangkan untuk menyusun ulang jalurnya agar lebih pendek dan terkoneksi langsung ke keran. 

Sebagai alternatif, aplikasi sambungan dengan sudut lembut juga bisa membantu meminimalkan hambatan.

5. Letakkan Toren di Tempat yang Lebih Tinggi

Ilustrasi peletakan toren air di rumah yang mempengaruhi laju aliran keran (unsplash.com)

Letak toren sangat berpengaruh terhadap kekuatan aliran air ke seluruh bagian rumah. 

Semakin tinggi posisi toren, semakin besar pula tekanan gravitasi yang mendorong air ke bawah. 

Idealnya, toren diletakkan di atas dak beton atau dudukan khusus, setidaknya dua meter dari atap rumah. 

Pastikan juga jalur pipa dari toren ke rumah tidak mengalami penurunan tekanan karena belokan atau sambungan yang longgar. 

Dengan posisi toren yang tepat, aliran air akan jauh lebih deras dan lancar tanpa perlu pengaturan tambahan.

6. Pasang Pompa Air Tambahan

Ilustrasi pompa booster untuk meningkatkan laju aliran air (duniatangkiair.com)

Jika semua langkah sudah dilakukan namun aliran masih kurang deras, memasang pompa air tambahan bisa menjadi solusi. 

Pompa booster berfungsi untuk meningkatkan tekanan air dari toren menuju keran. 

Alat ini biasanya dipasang di jalur pipa utama, dan akan otomatis aktif saat keran dibuka. 

Pastikan memilih pompa dengan daya yang sesuai agar tidak membebani listrik rumah. 

Meski butuh biaya tambahan, pemasangan pompa sangat efektif untuk mengatasi tekanan air yang rendah.

Demikian setidaknya enam tips agar aliran air keran di rumah lancar dan deras, semoga bermanfaat!(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(RamaFitra/Tribunshopping.com)

Komentar
Tulis komentar Anda...(max 1500 karakter)

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Artikel Terkini

Tips Mom & Baby

6 Jenis Ikan untuk MPASI yang Aman, Kaya Protein, dan Bergizi

Alat Elektronik

20 Daftar Harga Kulkas Inverter, Hemat Konsumsi Daya dengan Pendinginan Maksimal

Ibu Hamil

4 Pilihan Makanan Sumber Karbohidrat Pengganti Nasi untuk Ibu Hamil, Bisa Jadi Alternatif saat Mual

Home Product

6 Rekomendasi Kompor Tanam Terbaik, Harga Mulai dari Rp 600 Ribuan Saja

Tips Moms and Baby

7 Perlengkapan Penting agar Kulit Bayi Sensitif Tetap Sehat dan Nyaman