TRIBUNSHOPPING.COM - Hadirnya teknologi internet bak pedang bermata dua, membawa sejumlah kemudahan pun bisa menyebabkan kerugian.
Pasalnya melalui jaringan internet pula, sejumlah kejahatan berupa cyber crime bisa terjadi.
Salah satu tindak kejahatan dalam jaringan yang umum dilakukan adalah pembajakan akun atau hacking.
Pelaku tindak kejahatan itu disebut hacker, umumnya menyerang data pribadi korban untuk melakukan aktivitas login tanpa seizin pemilik akun.
Hacking atau pembajakan akun dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya pemakaian kombinasi kata sandi yang lemah.
Dapatkan handphone ASUS Zenfone 9 dengan harga menarik di sini.
Tidak hanya itu saja, sembarangan melalukan klik link atau tautan juga berpeluang untuk menyebabkan akun mengalami pembajakan.
Jika aktivitas pembajakan terjadi, pengguna bisa saja kehilangan kendali atas akun media sosial yang dimilikinya.
Untuk berjaga-jaga, simak rangkuman mengenai 5 penyebab terjadinya pembajakan akun media sosial berikut ini:
1. Pemakaian Kata Sandi yang Lemah
Kata sandi atau password merupakan kombinasi huruf, angka, maupun karakter yang digunakan untuk login ke dalam sebuah akun.
Hadirnya kata sandi juga berfungsi agar pengguna dapat mengamankan akun media sosial yang dimiliki.
Pembuatan kata sandi sendiri merupakan preferensi atau hak mutlak yang dimiliki pengguna.
Itu artinya pengguna bisa menyesuaikan kata sandi atau password yang ingin dipakainya.
Namun dalam praktiknya, pembuatan kata sandi hanya dibuat asal-asalan alias yang penting tidak diketahui oleh orang lain.
Baca juga: Jarang Diketahui, Ternyata 5 Hal ini Bisa Dilakukan dengan Fitur Bluetooth
Tidak hanya itu, pemakaian data pribadi seperti alamat hingga tanggal lahir masing sering dijumpai untuk kombinasi kata sandi.
Hal tersebut yang membuat kombinasi kata sandi atau password terbilang lemah sehingga peluang terjadinya pembajakan akun semakin besar.
Sangat disarankan untuk pengguna membuat kata sandi yang kuat serta tidak mudah ditebak oleh pengguna lain.
2. Asal dalam Klik Link atau Tautan Mencurigakan
Link atau tautan merupakan jalan pengguna dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan dari internet.
Namun, sejumlah pelaku cyber crime menyalahgunakan hadirnya tautan dengan membagikan link abal-abal.
Melalui link tersebut, pengguna yang lengah dalam berinternet bisa menjadi korban utamanya.
Biasanya para pelaku kejahatan dalam jaringan mengincar data pribadi pengguna untuk melakukan tindakan pembajakan.
Bahkan tidak sampai di situ saja, data pribadi yang sudah terlanjur bocor bisa menyebabkan hal berbahaya lain hingga menyebabkan kerugian finansial.
Baca juga: 5 Aplikasi PDF Reader di Handphone Android, Sangat Bermanfaat untuk Pengguna
Oleh karena itu, lebih berhati-hatilah ketika mendapatkan link atau tautan, apalagi dari orang yang tidak dikenal.
Pasalnya dari link mencurigakan tersebut, pembajakan akun media sosial bisa saja terjadi.
Tetap waspada apabila mendapatkan tautan yang tidak dikenali atau tidak ada hubungannya dengan pekerjaanmu sehari-hari.
3. Login Melalui Laman Web Palsu
Salah satu modus tindak kejahatan dalam jaringan yang sering dilakukan adalah dengan melakukan kloning halaman web.
Dengan melakukan hal tersebut, korban utama mereka adalah para pengguna yang lengah dan mudah percaya.
Setelah pengguna membuka link yang mencurigakan, mereka akan diarahkan untuk membuka laman login.
Baca juga: Efektif Atur Jadwalmu, Ini 5 Aplikasi yang Wajib Kamu Unduh di Handphone
Pada form yang tampil, pengguna biasanya diminta untuk memasukkan data diri hingga informasi login yang dimilikinya.
Oleh karena itu, tetap waspada ketika ada laman web yang meminta data-data pribadi.
Bisa saja laman tersebut merupakan website hasil kloning untuk mengelabuhi pengguna.
4. Memasang Aplikasi yang Tidak Resmi
Salah satu penyebab terjadinya pembajakan akun adalah pemasangan aplikasi tidak resmi pada perangkat.
Hal tersebut lantaran pada aplikasi tersebut bisa saja diselipkan malware dan virus.
Tidak hanya berbahaya untuk informasi login pengguna, performa perangkat pun bisa saja menjadi korbannya.
Memang dengan memasang aplikasi dari pihak ketiga, umumnya pengguna akan mendapatkan sejumlah benefit dan fitur yang tidak ada pada layanan aslinya.
Namun, tindakan tersebut tentu bisa berbahaya untuk pengguna sendiri karna bisa mengancam data penting pribadinya.
Baca juga: 5 Tips Mempercepat Koneksi Internet di Laptop, Ampuh Bikin Browsing Makin Lancar
Untuk itu, pastikan setiap aplikasi yang terpasang pada perangkat berasal dari sumber resmi guna menghindari tindak kejahatan dalam jaringan atau cyber crime.
Selain itu, memakai aplikasi bajakan juga tidak begitu disarankan lantaran juga bisa menjadi celah terjadinya tindak kejahatan.
Tentu akan lebih baik lagi apabila pengguna menggunakan layanan aplikasi berbayar dan resmi mengingat kinerja serta keamanannya yang terjamin.
5. Tidak Mengaktifkan Verifikasi Dua Langkah
Hadirnya fitur verifikasi dua langkah terbukti ampuh dalam mengamankan setiap akun media sosial yang dimiliki oleh pengguna.
Dengan mengaktifkan fitur keamanan tambahan tersebut, aktivitas login memang akan nampak sedikit lebih merepotkan dan terlihat lebih panjang.
Namun, hal tersebut guna memberikan keamanan yang optimal karena akun media sosial tidak akan mudah diakses oleh pihak lain.
Fitur verifikasi dua langkah dapat menjauhkan akun dari akses yang tidak dikenali dan mencurigakan.
Pengguna pun tidak perlu was-was lantaran akun media sosial yang dimilikinya tidak mudah dibobol hingga dihack oleh orang lain.
Baca juga: Awas Berbahaya, 5 Hal ini Bisa Membuat Akun WhatsApp Diblokir Permanen
Keamanan merupakan salah satu aspek yang harus selalu diutamakan oleh pengguna pada akun media sosial yang dimilikinya.
Hal tersebut guna menghindari adanya tindakan pembajakan akun atau hacking.
Ketika pembajakan sudah terjadi, bisa saja pengguna akan kehilangan kendali atas sejumlah akun media sosial yang dimilikinya. (*)
(RamaFitra/Tribunshopping.com)