TRIBUNSHOPPING..COM - Setelah berpuasa seharian seseorang akan mengonsumsi makanan kembali di waktu berbuka.
Ada dua jenis orang yang bisa kita temui saat berbuka puasa, yakni yang memilih untuk minum dan mengonsumsi makanan ringan terlebih dahulu dan yang langsung mengonsumsi makanan berat.
Nah, saat berbuka sebaiknya makan berat dulu atau ngemil dulu? lantas mana yang lebih baik?
Dampak buka puasa langsung makan berat
Banyak orang yang langsung memilih untuk makan karena berpikir jika perut mereka sudah sangat lapar setelah berjam-jam tidak mengonsumsi makanan atau minuman apapun.
Jika ingin tetap sehat saat puasa, rajin-rajinlah membaca buku diet satu ini
Bagi mereka yang sudah terbiasa, melakukannya tidak akan memberikan dampak kesehatan apapun.
Namun bagi sebagian orang, langsung makan berat saat berbuka bisa menyebabkan datangnya gangguan pencernaan seperti begah atau kembung.
Hal yang sama terjadi jika kita makan terlalu banyak saat buka puasa.
Memang, kita melewatkan waktu sarapan dan makan siang, namun bukan berarti kita harus mengganti semua waktu makan tersebut karena kapasitas perut kita terbatas.
Baca juga: 8 Pilihan Menu Buka Puasa Sehat Cocok untuk Penderita Asam Lambung
Jika makan terlalu banyak, maka risiko untuk mengalami gangguan pencernaan akan meningkat drastis.
Pakar kesehatan menyarankan kita untuk minum air putih terlebih dahulu untuk menghilangkan dahaga.
Setelahnya kita bisa mengonsumsi makanan dengan kandungan karbohidrat sederhana yang ringan seperti kurma yang bisa mengembalikan energi tubuh.
Hanya saja, jika kita ingin makan nasi, sebaiknya tidak mengonsumsinya dengan berlebihan demi menghindari lonjakan kadar gula darah.
Selain lonjakan gula darah biasanya akan dilanjutkan dengan penurunan kadar gula darah secara drastis yang justru akan membuat tubuh kembali lemas.
Selain itu, kita juga lebih disarankan untuk mulai makan nasi sekitar setengah jam setelah mulai berbuka puasa.
Hal ini karena demi memberikan kesempatan perut untuk beradaptasi kembali mengolah makanan setelah seharian tidak mendapatkan asupan apapun.
Cangkir cantik ini cocok sekali dipakai untuk hampers atau parcel lebaran
Lebih baik minum dulu
Sebenarnya saat berbuka yang lebih diutamakan adalah minuman karena untuk rehidrasi cairan tubuh.
Kedua untuk mengontrol konsumsi gula berlebih dari snack atau minuman.
Jika seseorang justru mengutamakan makanan daripada minuman saat berbuka puasa akan berisiko bagi penyerapan nutrisi makanan pada sistem pencernaan.
Sebab enzim yang berada pada sistem pencernaan baru dapat bekerja menyerap nutrisi setelah mendapatkan cairan.
Baca juga: Buatnya Nggak Ribet, Cobain Resep Es Podeng Manten Ini untuk Menu Berbuka Puasa
Jadi Camilan Favorit, Ini Bahaya Makan Gorengan Saat Buka Puasa
Entah karena soal kepraktisan maupun selera, sebagian besar masyarakat Indonesia lebih memilih makan gorengan sebagai menu berbuka puasa.
Makanan yang digoreng atau bersantan, serta makanan manis diklaim merupakan makanan yang paling enak dikonsumsi saat berbuka puasa atau sahur karena rasanya gurih dan membuat tubuh terasa segar.
Padahal, mengonsumsi makanan atau minuman manis dan gorengan secara berlebihan dapat memicu masalah berat badan naik saat puasa.
Pasalnya, makanan berminyak dan bersantan rentan diolah oleh perut sehingga berujung pada timbunan lemak membandel pada tubuh.
Baca juga: 5 Menu Ini Sebaiknya Tidak Disantap Saat Buka Puasa, Salah Satunya Makan Daging
Rahasia tubuh tetap langsing saat puasa adalah menghindari makan gorengan, demikian seperti yang dikatakan oleh ahli gizi dari Vivafit, Kurniasih Ageng Pratiwi.
“Penyebab berat badan naik saat puasa seringkali dipicu oleh jenis makanan yang Anda makan seperti berminyak, berlemak, dan terlalu manis.
Ini sangat berkaitan dengan menu gorengan yang kerap dilahap saat berbuka puasa, misalnya bakwan goreng, pastel, tahu goreng dan masih banyak lainnya,” ujar wanita lulusan STIKes Binawan tahun 2010 tersebut.
Paham soal kebiasaan makan gorengan yang masih banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia, Nia berbagi cara meminimalisasi dampak makanan gorengan pemicu kegemukan.
Jual kacang mete untuk sajian lebaran
“Bila tidak dapat menghindari makan gorengan, cukup makan hanya satu buah saja, serap minyak gorengan tersebut dengan tisu makan atau kertas pembungkus makanan yang mengandung penyerap minyak,” saran Nia, panggilan akrab Kurniasih.
Setelah itu, ia pun menganjurkan untuk memperbanyak konsumsi air putih dan buah segar karena serat dalam buah dapat membantu mengikat lemak yang berasal dari gorengan atau makanan bersantan.
“Jangan biarkan makanan bersantan atau berminyak seperti gorengan berada dan mengendap lama di saluran pencernaan Anda.
Selain merusak kinerja sistem pencernaan, hal ini dapat menimbun lemak jahat yang juga memicu kegemukan,” pungkas Nia.
(*)
(Tribunjualbeli.com/Andra)