TRIBUNSHOPPING.COM - Pemandangan seni lukis pada tangan di acara pernikahan dengan sentuhan warna coklat kemerahan mungkin bukan menjadi suatu yang asing.
Seni melukis di tangan yang dinamakan henna sudah lama ada di Indonesia.
Henna sering menjadi alternatif tato sementara bagi siapa saja yang ingin memberikan sentuhan pola, motif, dan gambar di tubuh mereka.
Di Indonesia sendiri henna memiliki nama lain seperti innai, paci, dan pacar, yang terbuat dari bahan alami daun tanaman pacar.
Baca juga: Rekomendasi Produk Kuteks dan Top Coat Terbaik dari Brand Oriflame
Warna yang dihasilkan oleh henna biasanya merah ke arah coklat.
Suguhan warna tersebut mampu menarik perhatian meski bersifat temporary alias sementara namun, henna bisa bertahan hingga satu bulan lamanya.
Tak hanya biasa digunakan untuk memperhias pada bagian tangan saja, ternyata beberapa adat tradisi pernikahan di Indonesia juga menggunakan seni lukis henna.
Berikut adalah ragam tradisi di berbagai wilayah Indonesia yang menggunakan henna ketika upacara pernikahan.
Baca juga: Sudah Tau 3 Fakta Menarik Tentang Henna Berikut Ini?
1. Pasang Pacar dari Lampung
Acara Pasang Pacar biasanya dilakukan satu hari usai acara Betanges dan Berparas, ini akan mempermudah sang juru rias untuk membentuk cintok pada dahi dan pelipis calon pengantin wanita.
Kemudian dilanjutkan dengan acara Pasang Pacar (inai) pada kuku.
2. Berpacar dari Palembang
Upacara berpacar adalah mewarnai seluruh kuku tangan dan kaki.
Telapak tangan dan telapak kaki yang disebut pelipit diwarnai menggunakan daun pacar atau innai.
Baca juga: Yuk Intip Cara Merawat Henna Putih yang Tepat
Kesan merah pada daun pacar berguna untuk mengusir segala jenis makhluk halus sedangkan, daun pacar dipercaya mempunyai kekuatan magis untuk memberi kesuburan bagi pengantin perempuan.
3. Malem Pacar dari Betawi
Acara Malem Pacar dilakukan usai Prosesi Ngerik atau mencukur bulu kalong dan membuatkan centung pada rambut di kedua sisi pipi di depan telinga.
Acara Malem Pacar adalah malam mempelai wanita memerahkan kuku kaki dan tangannya dengan pacar.
4. Berinnai dari Riau
Pada malam hari sebelum upacara pernikahan dilakukan maka diadakan pemakaian daun innai pada kedua mempelai untuk memunculkan wibawa penganti pria.
Tujuan upacara ini adalah untuk menolak bala dan melindungi pasangan pengantin dari marabahaya. memunculkan aura dan cahaya calon pengantin. (*)
(NOVIA/TRIBUNSHOPPING.COM)