Tips memakai kuteks kuku

Bahaya Memakai Kuteks Kuku, Bisa Berakibat Fatal Jika Terkena Kulit

0
Penulis: Andra Kusuma
Ilustrasi kuteks yang berbahaya jika terkena kulit

TRIBUNSHOPPING.COM - Cat kuku atau kuteks merupakan salah satu pelengkap penampilan yang sering menghiasi jari-jari wanita.

Beragam warna dan jenisnya membuat wanita tertarik menggunakannya saat menghadiri pesta atau acara lain demi terlihat semakin menarik dan cantik.

Cat kuku (nail polish) terdiri dari dua macam, yaitu akrilik dan gel.

Baca juga: Jangan Pernah Gunakan Kuteks Ketika Kuku Mengalami 4 Hal Ini

Sayangnya, cat kuku yang sering kita pakai sebenarnya memiliki kandungan berbahaya bagi kulit dan area Miss V.

Dilansir dari laman DailyMail, dalam cat kuku yang menarik dan berwarna-warni tersebut terkandung metakrilat.

dr. David Orton selaku Perwakilan British Association of Dermatologists (BAD) menjelaskan bahwa alergi yang ditimbulkan metakrilat tergolong susah dideteksi.

Baca juga: Agar Tidak Tertipu, Ini 3 Cara Membeli Kuteks Secara Online

Zat kimia tersebut dapat menyebabkan kuku menjadi rapuh dan mengendur.

Karena, reaksi tersebut tak hanya pada ujung kuku atau tangan, tapi juga area tubuh lainnya termasuk area kewanitaan.

Selain itu, pada penelitian BAD menyebutkan bahwa metakrilat dapat menyebabkan ruam kulit dan rasa gatal pada area kewanitaan jika pengguna cat kuku sering menyentuh area Miss V.

Sekitar 2,4% wanita mengaku menderita alergi setelah memakai cat kuku yang mengandung metakrilat.

Selain metakrilat, zat kimia berbahaya yang kerap ditemukan pada cat kuku adalah toulena.

Bahan kimia ini berfungsi sebagai pelarut atau pengencer cat kuku yang digunakan untuk mempertajam warna.

Menurut dr. David Orton, zat ini dapat merusak sistem saraf, terlebih jika digunakan dalam jangka panjang.

Dalam jangka pendek, para penggunanya juga dapat merasakan beberapa efek negatif, mulai dari iritasi mata, pusing, serta mudah lupa.

Kasus ekstremnya lagi, jika pengguna cat kuku sering sering menyentuh area wajah dapat menyebabkan infeksi pada area wajah bahkan dapat menyebar hingga kelopak mata.

Selain itu, dilansir dari laman Cleveland Clinic dampak negatif akibat sering memakai cat kuku adalah:

Infeksi bakteri

Jika kuku atau area di sekitar kuku tampak merah, panas atau bengkak beberapa hari setelah menggunakan kuteks, kemungkinan besar dapat menimbulkan infeksi bakteri kulit atau kuku.

Perawatan dapat termasuk antibiotik untuk mengeringkan daerah tersebut.

Infeksi jamur

Kuku yang menguning dan mulai lepas adalah pertanda jamur kuku. Infeksi jamur mungkin tidak muncul selama berbulan-bulan.

Namun hal ini biasanya menjadi kuku terlihat jelek dan tidak sehat.

Infeksi virus

Infeksi virus yang paling umum terjadi pada kaki.

Biasanya, bintik-bintik gelap muncul dan menutupi permukaan kuku yang terserang infeksi.

Baca juga: Agar Tidak Tertipu, Ini 3 Cara Membeli Kuteks Secara Online

Tapi biasanya tidak terjadi dalam jangka waktu yang lama.

Sebabkan Kematian Seperti Dialami Mendiang Ibunda Ayu Dewi

Meskipun sudah dilarang menggunakan bahan-bahan kimia seperti metakrilat dan toulena, masih saja ada sebagian produsen cat kuku yang masih menggunakan bahan terlarang ini.

Sebagai konsumen, kita wajib selektif memilih cat kuku dari bahan-bahan yang aman dan mengurangi intensitas penggunaannya. (*)

Komentar
Tulis komentar Anda...(max 1500 karakter)

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Artikel Terkini

Hair Care

Review Makarizo T1 Techno Nature Protein Cream, Solusi Cepat Menata Rambut

Skincare

6 Rekomendasi Moisturizer Panthenol BPOM di Bawah Rp 100 Ribu

Alat Elektronik

6 Rekomendasi Mesin Cuci Front Loading yang Cocok untuk Usaha Laundry, Kapasitasnya Besar

Produk Handphone

Adu Spesifikasi HP Samsung Galaxy A07 Vs OPPO A5x, Harga Sama-sama Mulai Rp 1 Jutaan, Bagus Mana?

Tips Handphone

Tutorial Mencegah Email Masuk ke Folder Spam