TRIBUNSHOPPING.COM - Kebiasaan mewarnai kuku dengan cat kuku atau kuteks ternyata memiliki efek samping yang buruk bagi kesehatan.
Karena, saat memakai kuteks dan ingin menghapusnya, biasanya seseorang akan membutuhkan produk penghapus kuteks yang biasa disebut nail polish remover.
Tentunya efek tersebut tidak akan terjadi hanya dalam jangka waktu yang pendek.
Selain itu, efek bahaya bagi kesehatan bisa terjadi dan memiliki kemungkinan lebih besar jika produk penghapus cat kuku atau kuteks yang digunakan mengandung bahan-bahan tertentu.
Lalu bahan-bahan apa saja yang terdapat dalam pembersih kuteks kuku dan dapat membahayakan kesehatan?
Baca juga: Terlihat Menarik, Ini Dia Tren Kuteks Untuk Percantik Tampilan Kukumu
Berikut Tribunshopping telah merangkum informasinya untukmu.
1. Aseton
Aseton adalah pelarut yang paling umum digunakan dalam penghapus cat kuku saat ini.
Ini paling efektif dalam melarutkan resin yang digunakan dalam poles, tetapi juga sangat kuat dan keras, dengan mudah mengeringkan kuku dan kulit di sekitarnya.
Meskipun belum terbukti berbahaya bagi kesehatan Anda dalam jumlah terbatas, ada beberapa spekulasi bahwa senyawa organik menimbulkan ancaman kanker ketika Anda terpapar dalam jumlah tinggi.
Sifat pengeringannya yang parah adalah yang mengilhami munculnya penghapus cat kuku non-aseton, tetapi itu sebenarnya menimbulkan ancaman yang lebih besar bagi kesehatan Anda.
2. Toluena
Toluena Juga dikenal sebagai metilbenzena atau fenilmetana,.
Toluena berasal dari sumber minyak bumi atau batubara.
Menggunakannya berulang kali sebelumnya telah dikaitkan dengan sakit kepala, mual dan bahkan cacat lahir bagi wanita hamil.
Baca juga: Memiliki Masalah Kuku Karena Kuteks? Atasi dengan Coconut Oil yang Memiliki 4 Manfaat Ini
Namun, selama penghapus cat kuku mengandung tidak lebih dari 50 persen toluena, FDA menganggapnya aman untuk digunakan.
3. Etil asetat
Pelarut ini berasal dari etanol dan merupakan salah satu bahan yang paling umum ditemukan dalam penghapus cat kuku berbasis non-aseton.
Namun, itu adalah iritasi potensial yang telah dikaitkan dengan masalah neurologis dan kanker dengan paparan yang terlalu lama.
4. Metanol
Terakhir adalah metanol, yang juga digunakan dalam penghapus cat kuku non-aseton.
Anehnya, itu lebih beracun pada tingkat yang lebih rendah daripada aseton.
Metanol ternyata dapat mengiritasi kulit, mata, dan paru-paru Anda, dan dapat menyebabkan pusing dan sakit kepala.(*)
(RIRIN/TRIBUNSHOPPING.COM)