TRIBUNSHOPPING.COM - Lampu rumahmu sering mati tiba tiba mesi habis ganti lampu?
Jika kamu mengalami hal demikian berarti ada 2 hal yang harus diperhatikan.
Pertama soal tegangan listrik, tegangan listrik yang tidak stabil membuat lampu putus putus.
Baca juga: Rekomendasi 4 Jenis Lampu Tidur untuk Istirahat yang Berkualitas
Kedua, tentang lampu tersebut.
Tapi kebanyakan lampu putus putus itu dari kondisi lampu tersebut.
Simak 3 penyebab lampu di rumah cepat rusak:
1. Rumah lampu yang tidak tepat
Ini menjadi salah satu penyebab yang paling umum lampu di rumah cepat rusak.
Baca juga: Kenali 5 Jenis Lampu dan Sesuaikan dengan Kebutuhanmu
Banyak orang yang menggunakan rumah lampu yang sama untuk jenis lampu yang berbeda-beda.
Misalnya lampu yang dipasang di plafon yang biasanya menggunakan reflektor di bagian dalamnya.
Reflektor ini memang dapat membuat sinar lampu semakin terang.
Namun, jika lampu yang kita gunakan memiliki daya yang lebih tinggi dari batas yang bisa diterima oleh rumah lampu tersebut, maka bukan tidak mungkin lampu akan cepat sekali panas.
Akibantya, lampu akan mudah rusak, atau bahkan dalam kondisi terburuk akan pecah.
Untuk itu, selalu perhatikan rumah lampu dan lampu yang akan kita gunakan “cocok”.
Baca juga: 5 Rekomendasi Lampu untuk Ciptakan Kamar Tidur yang Nyaman
2. Listrik yang tidak stabil
Ini adalah kondisi yang umum terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, khususnya untuk daerah-daerah non-kota.
Sebenarnya tidak hanya lampu yang akan cepat rusak jika aliran listrik tidak stabil, tapi juga beragam perabot listrik yang ada di rumah.
3. Penggunaan produk non-SNI
Penggunaan produk-produk yang tidak melalui uji Standar Nasional Indonesia (SNI), yang biasanya ditandai dengan ketiadaan label SNI, bisa menjadi alasan lampu di rumah cepat rusak.
Mulai dari penggunaan kabel, saklar, hingga rumah lampu adalah beberapa contohnya.
Itulah beberapa hal yang menyebabkan lampu yang kita pasang cepat mati dan rusak.
Cara Mudah Atur Pencahayaan Lampu di Rumah
1. Perhatikan lapisan cahaya di setiap ruang
Meski pencahayaan yang terang dipercaya dapat menambah energi positif di rumah, bukan berarti sistem pencahayaan yang berlebihan harus diterapkan.
Untuk itu, Anda perlu memperhatikan sistem pencahayaan yang pas terutama ruang kamar tidur, kamar mandi, serta foyer (ruang transit tamu).
Caranya, pilihlah lampu dengan kekuatan cahaya atau watt yang lebih sedikit dibanding dengan ruang lainnya.
Dengan begitu, akan terjadi keseimbangan lapisan cahaya antara ruang yang memang diprioritaskan untuk pencahayaan terang dengan yang redup.
2. Atur pencahayan sesuai ukuran ruang
Selain harus memperhatikan lapisan cahaya di setiap ruangan, Anda juga perlu memperhatikan pencahayaan sesuai dengan ukuran ruang di rumah.
Misalnya, Anda ingin menerapkan pencahayaan yang terang untuk ruang tamu, hal tersebut tak masalah selama ruang tamu berukuran besar.
Jika ruang di rumah Anda tak terlalu besar, lebih baik gunakan pencahayaan sesuai dengan kebutuhan ruang.
3. Pilih ukuran lampu yang tepat
Tak berhenti hanya sampai mengatur pencahayaan sesuai ukuran ruang, Anda juga perlu memilih ukuran lampu yang tepat.
Tak semua ruangan di dalam rumah harus mendapatkan jenis lampu yang sama, Anda perlu memperhatikan ukuran lampu yang sesuai dengan kebutuhan ruang.
Untuk fungsi estetika, Anda bisa menggunakan ukuran lampu yang besar sehingga menarik perhatian seluruh anggota rumah dan juga tamu.
Sedangkan untuk kebutuhan di kamar mandi, cukup gunakan lampu yang tak terlalu besar dengan ukuran dan pencahayaan yang sesuai.