TRIBUNSHOPPING.COM - Memastikan si Kecil untuk tidak melewatkan sarapan pagi tentu menjadi kewajiban orang tua.
Selain itu, memberikan asupan nutrisi yang baik dalam menu sarapan juga menjadi kunci optimalnya perkembangan si Kecil.
Sarapan juga dapat membuat si Kecil menjadi lebih bersemangat memulai harinya.
Jangan sampai, orang tua terbiasa melewatkan waktu sarapan si Kecil, karena beberapa masalah bisa terjadi pada kesehatannya.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini Tribunshopping akan merangkum beberapa dampak yang akan terjadi jika si Kecil sering melewatkan waktu sarapan.
Baca juga: Jadi Andalan Saat Sarapan, Ini 5 Manfaat Telur yang Perlu Kamu Ketahui
1. Kekurangan Nutrisi
Anak yang melewatkan sarapan cenderung mengonsumsi makanan dengan tambahan gula setelahnya.
Hal ini berdampak pada kepadatan gizi yang lebih rendah secara keseluruhan.
Selain itu, asupan beberapa nutrisi penting seperti vitamin A, kalsium, serat, zat besi, folat, protein, karbohidrat, dan lemak semuanya lebih rendah pada anak-anak yang tidak makan sarapan.
2. Tumbuh kembang anak kurang optimal
Dengan rutin sarapan, anak akan mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan asupan nutrisi yang lebih lengkap dibanding mereka yang melewatkannya.
Meskipun hanya sarapan dengan telur ceplok dan susu, menu tersebut juga merupakan makanan yang bergizi.
Dari telur, anak bisa mendapatkan protein serta sedikit vitamin A, B6, B12, D, dan zat besi.
Sedangkan dari segelas susu, anak bisa memperoleh asupan protein, kalsium, vitamin D, vitamin B2, dan vitamin B12.
Dengan gizi yang lebih lengkap, tumbuh kembang anak pun lebih optimal.
Baca juga: Tak Perlu Dibentak, Ini 6 Cara Tepat Mengatasi Anak yang Kecanduan Gadget
3. Lebih rentan sakit
Kerentanan terhadap penyakit memang dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor.
Tetap, penelitian menunjukkan bahwa anak yang tidak rutin sarapan sakit lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang rutin sarapan.
4. Menurunkan Kemampuan Kognitif
Kemampuan kognitif anak yang tak sarapan akan terpengaruh dan berpotensi menurun.
Centers for Disease Control melakukan studi terhadap program sarapan sekolah.
Dari hasil studi tersebut ditemukan bahwa anak sekolah yang tak sarapan justru mengalami hal-hal ini sebagai bentuk penurunan kemampuan kognitif.
5. Sulit dan lambat dalam dalam proses belajar
Anak-anak yang sarapan pagi memiliki daya ingat yang baik dibanding mereka yang tidak.
Maka, otomatis pelajaran yang diberikan bisa lebih mudah dipahami.
Bukan hanya berlaku bagi anak sekolah, para orang dewasa yang merupakan pekerja kantoran pun akan mengalami dampak yang sama saat terbiasa tak sarapan pagi.
6. Suasana Hati Memburu
Anak yang melewatkan sarapan akan lebih mudah memiliki mood yang buruk ketimbang anak-anak yang menikmati sarapan mereka.
Melewatkan makan menurunkan kadar gula darah.
Hal itu akan memicu insulin dalam tubuh untuk bekerja secara lebih keras demi memroduksi energi tubuh walau tak terisi apapun alias dalam kondisi kosong.
Sebagai akibatnya, suasana hati atau mood pun terpengaruh dan menjadi buruk, begitu juga dengan reaksi otak.
Hal itu dibuktikan dari hasil studi tahun 2002 oleh BBC News World ditemukan ada 26 persen orang yang suasana hatinya jauh lebih baik sesudah membiasakan diri sarapan secara rutin.(*)
(RIRIN/TRIBUNSHOPPING.COM)