Tips Kesehatan Anak

8 Langkah Tepat yang Harus Dilakukan Orang Tua saat Anak Mengalami Tantrum

0
Penulis: Ririn Sulistiyarningsih
Editor: Andra Kusuma
Ilustrasi anak yang mengalami tantrum perlu perlakuan khusus menenangkannya

TRIBUNSHOPPING.COM - Saat anak mengalami tantrum, pasti orang tua terkadang bingung harus bertindak bagaimana untuk menenangkan sang anak.

Menurut dokter Agus Fitria, S. Psi, Psikolog dari RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, tantrum dalam istilah psikologi disebut sebagai temper tantrum.

Temper tantrum diartikan sebagai perilaku marah pada anak-anak, biasanya terjadi pada usia pra sekolah (1 – 4 tahun).

Anak mengekspresikan kemarahan dengan berteriak, memukul, menendang, menangis, tidak mau beranjak dari tempat tertentu, berguling – guling, menjatuhkan diri ke lantai, bahkan menyakiti diri sendiri.

Dikutip dari sardjito.co.id, umumnya, tantrum merupakan ekspresi frustrasi dari anak karena keterbatasan dan ketidakmampuan mereka dalam mengkomunikasikan pikiran dan perasaannya.

Baca juga: Rekomendasi 4 Minyak Telon yang Cocok untuk Bayi

Baca juga: Jangan Panik, 3 Hal Ini Sering Terjadi Setelah Anak Imunisasi

Bisa juga anak merasa orang tua tidak peduli dengan kebutuhannya, tidak mau mendengarkan dan tidak memahami keinginannya, sehingga di puncak frustrasinya anak pun mengamuk.

Berikut ini beberapa tips yang bisa orang tua lakukan untuk mengatasi tangtrum pada anak.

1. Jangan panik

Saat Si Kecil tantrum, sebaiknya orang tua tidak perlu panik.

Karena, panik hanya membuat orang tua menjadi tidak berpikir jernih untuk menghadapi perilaku anak.

Jadi, ketika anak sedang tantrum, tarik napas dalam dan tetap tenang. Apabila sudah tenang, Anda bisa memikirkan langkah apa yang akan dilakukan selanjutnya.

2. Ketahui penyebab tantrum

Penyebab tantrum pada anak memang cukup bermacam-macam.

Namun seringkali terjadi karena keinginannnya tidak tercapai atau ia mengalami kesulitan dalam mengungkapkan isi hatinya.

Orangtua harus mengetahui penyebab tantrum, lalu beri penjelasan yang tenang pada anak.

Baca juga: Rekomendasi 3 Suplemen Penambah Nafsu Makan untuk Anak

Baca juga: Tips Imunisasi Anak Saat Pandemi Agar Tetap Aman

Selain itu, orang tua harus memberi anak ruang.

Beri dia ruang kesempatan untuk meluapkan emosinya, tapi jangan jauh-jauh dan tetap awasi dia.

3. Kendalikan emosi Anda

Sebagian orang tua justru merasa emosi dan marah saat anak mengalami tantrum.

Hal ini sebaiknya Anda dihindari karena dapat membuat perilaku tantrum anak semakin parah.

Maka dari itu, pastikan untuk bisa mengendalikan emosi di saat anak sedang tantrum.

4. Alihkan perhatian anak

Saat anak tantrum, orang tua bisa mengalihkan perhatian anak dengan hal lain.

Misalnya, orang tua dapat mengalihkan perhatian anak dengan memberikan mainan yang ia senangi, makanan kesukaannya, hewan peliharaan, gambar, musik, atau lainnya.

Pengalihan ini bertujuan agar anak lupa dengan hal yang membuat ia tantrum.

5. Peluk Anak

Saat anak sedang tantrum, peluk dan dekap erat hingga ia tenang.

Jangan sampai melakukan kekerasan fisik karena merasa kesal melihatnya menjerit-jerit dan menangis.

Memberi pelukan juga bisa membuat orang tua berkepala dingin dalam menghadapi tantrum pada anak.

6. Berikan penjelasan kepada anak

Setelah anak tenang, berikan penjelasan kepadanya dengan bahasa yang baik dan lembut.

Orangtua bisa menanyakan apa yang membuatnya menangis.

Jika ia meminta sesuatu yang tidak boleh Anda berikan, maka jelaskan dengan baik mengapa hal tersebut dilarang.

Tawarkan hal lain atau kegiatan lain untuk menggantikan hal yang tidak boleh dilakukan oleh anak.

7. Hindari mengumbar janji

Anak selalu ingat janji Anda dan akan selalu menagihnya hingga terpenuhi.

Jadi ada baiknya orang tua untuk tidak terbiasa mengumbar janji pada anak agar mereka tidak merasa kecewa jika janji tak bisa terpenuhi.

Selain itu memberi janji tanpa menepati akan mengajarkan anak untuk ingkar janji.

8. Jangan menuruti semua kemauan anak

Jangan membiasakan diri untuk menuruti keinginan anak agar perilaku tantrumnya berhenti.

Sebab, anak dapat menggunakan perilaku tantrum sebagai senjatanya untuk mendapatkan keinginannya.

Akibatnya, anak jadi lebih gampang tantrum di kemudian hari.(*)

(RIRIN/TRIBUNSHOPPING.COM)

Komentar
Tulis komentar Anda...(max 1500 karakter)

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Artikel Terkini

Skincare

Review Wardah Heartleaf 8X NMF Amino Calm Soothe Gel Cleanser: Manfaat, Kelebihan, hingga Kekurangan

Sunscreen

5 Rekomendasi Sunscreen SPF 50 Harga Bawah 50 Ribuan

Alat Elektronik

Review Lengkap Kulkas Mini Midea 50L: Harga Terbaru, Kelebihan hingga Kekurangan

Produk Elektronik

5 Rekomendasi Toko Elektronik Terlengkap dan Termurah di Kota Manado

Produk Home Care

Review Tumbler TUKU 350 ml, Viral Gara-Gara Hilang di KRL hingga Petugas KAI Dipecat