TRIBUNSHOPPING.COM - Mie instan adalah salah satu jenis makanan siap saji yang sangat laris di pasaran.
Hal itu tentu karena harganya yang terjangkau dan rasanya yang enak.
Banyak pula dari mereka yang sampai gemar mengonsumsinya setiap hari.
Sebenarnya, mengonsumsi mie instant sah-sah saja jika tidak dilakukan terlalu sering.
Namun, jika kamu terlalu sering mengonsumsinya dan sampai setiap hari maka masalah kesehatan akan mengintaimu.
Baca juga: Apakah Air Rebusan Mie Instan Harus Dibuang karena Berbahaya Bagi Kesehatan? Ini Penjelasannya
Baca juga: Hati-Hati, 4 Makanan dan Minuman Ini Jangan Dikonsumsi Saat Menstruasi
Di bawah ini adalah beberapa resiko yang akan terjadi pada tubuhmu jika terlalu sering mengonsumsi mie instan.
1. Sindrom metabolik
Sebuah penelitian dari Korea Selatan pernah menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi mie instan berkaitan erat dengan risiko sindrom metabolik.
Pada penelitian yang dilakukan, didapatkan bahwa makan mie instan sebanyak tiga kali atau lebih dalam seminggu memiliki tekanan darah dan glukosa darah lebih tinggi.
Jal itu tentu sangat berbeda jika dibandingkan yang hanya makan mie instan sekali dalam sebulan.
Kemungkinannya, sindrom metabolik ini terjadi karena tingginya kandungan sodium dan lemak jenuh tidak sehat yang terdapat pada mie instan.
2. Hipertensi
Bumbu dalam mie instan mengandung kadar natrium yang tinggi.
Natrium sendiri merupakan suatu zat yang menyebabkan tekanan darah meningkat.
Jadi, jika kamu mengonsumsi mi instan terlalu sering, risiko hipertensi juga semakin tinggi.
3. Gangguan pencernaan
Baca juga: Dianggap Tidak Sopan, Ini 5 Bahaya Makan Sambil Berdiri Bagi Kesehatan
Baca juga: 7 Makanan yang Sebaiknya Tidak Disimpan di Dalam Kulkas
Mie instan sebenarnya merupakan jenis makanan yang tidak mudah dicerna oleh usus.
Sehingga membuat kerja sistem saluran cerna menjadi lebih berat.
Jika mie instan dikonsumsi terlalu sering atau terlalu banyak, hal ini dapat menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan.
4. Menyebabkan diabetes
Terlalu banyak mengonsumsi mie instan juga dapat memicu diabetes.
Faktanya, mie diketahui memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi.
Di dalam tubuh, karbohidrat akan diubah menjadi glukosa.
Karena hal itu, orang yang mengonsumsi mie instan sebanyak dua kali atau lebih dalam seminggu lebih rentan terkena sindrom metabolik.
Salah satu faktor pemicu sindrom metabolik adalah obesitas di bagian perut.
Obesitas erat kaitannya dengan kalori mie instan yang tinggi.
Sebagian besar orang dengan sindrom metabolik tidak mampu menghasilkan insulin.
Insulin adalah zat yang bekerja untuk mengubah glukosa menjadi energi
Jika tubuh kekurangan insulin, gula darah pun meningkat dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
5. Berisiko Kanker dan Asma
Mie instan bisa menyebabkan kanker karena makanan ini butuh proses mencerna yang cukup lama.
Mie instan juga terdapat bahan kimia seperti TBH dan BHA yang bersifat karsinogenik.
Kandungan tersebut dapat menyebabkan asma dan diare kanker bahkan dapat menyebabkan kanker.
6. Meningkatkan risiko stroke
Terlalu banyak mengonsumsi mie instan juga memicu timbulnya stroke.
Kandungan mie instan yang menjadi pemicu stroke adalah garam atau natrium.
Dalam satu bungkus mie instan terdapat kandungan natrium yang cukup besar.
Jika kebanyakan makan mie instan, kadar natrium berlebih di tubuh akan menyerap air ke pembuluh darah dan membuat volume darah bertambah.
Peningkatan volume darah ini membuat pembuluh darah bekerja lebih kuat sehingga terjadi hipertensi.
Pada kasus ini, hipertensi membuat darah di pembuluh darah membeku dan tersumbat.
Hal itulah yang menghalangi aliran darah ke otak dan menyebabkan stroke.(*)
(RIRIN/TRIBUNSHOPPING.COM)