TRIBUNSHOPPING.COM - Korsleting listrik masih menjadi salah satu penyebab banyaknya kasus kebakaran di Indonesia.
Kemunculannya sering kali diakibatkan oleh beberapa hal yang dianggap sepele.
Sebut macam kabel yang terjepit, colokan longgar, atau instalasi yang tidak sesuai standar.
Perlu diketahui, ada beberapa titik atau lokasi di rumah yang banyak dinilai rawan korsleting.
Supaya tidak menyesal di kemudian hari, kenali lokasi-lokasi ini dan pastikan kondisinya aman.
Untuk itu, berikut Tribunshopping.com merangkum lima titik di rumah yang rawan korsleting dan harus diperiksa secara berkala.
1. Stopkontak atau Terminal Listrik

Stopkontak jadi titik pertama yang perlu diperhatikan dalam instalasi listrik rumah.
Masalah umum sering muncul akibat colokan longgar, terminal terlalu penuh, atau kabel yang sudah usang.
Jika terus dibiarkan, kondisi ini bisa memicu percikan api hingga korsleting.
Baca juga: 5 Ciri Kabel Listrik Rusak yang Perlu Segera Diganti untuk Cegah Korsleting di Rumah
Apalagi bila perangkat berdaya tinggi seperti kulkas, Air Conditioner (AC), atau mesin cuci disambungkan ke terminal yang sama.
Pastikan stopkontak masih dalam kondisi baik, tidak hangus atau berbau gosong.
Gunakan produk yang sudah bersertifikasi SNI dan hindari penggunaan cabang colokan berlapis.
2. Area Dapur

Dapur termasuk area paling aktif dalam penggunaan peralatan listrik sehari-hari.
Rice cooker, microwave, dispenser, hingga blender sering digunakan secara bersamaan.
Jika dipasang dalam satu jalur tanpa pengaman arus, risikonya bisa sangat besar.
Baca juga: 5 Penyebab Korsleting Listrik pada Charger HP yang Perlu Diwaspadai, Jangan Lagi Anggap Remeh
Belum lagi adanya uap dan cipratan air yang bisa merusak kabel atau stopkontak.
Periksa secara berkala kondisi kabel dan pastikan tidak menumpuk peralatan di satu titik colokan.
Disarankan menggunakan jalur listrik terpisah khusus dapur agar lebih aman dan stabil.
3. Belakang Lemari atau Furnitur

Lokasi di balik furnitur besar sering luput dari perhatian saat memeriksa kabel listrik.
Padahal kabel yang terjepit, tertarik, atau tergesek terus-menerus bisa mengelupas tanpa disadari.
Jika bagian dalam kabel sudah terbuka, potensi korsleting makin tinggi.
Kondisi ini makin berbahaya jika berada dekat dengan bahan mudah terbakar.
Atur ulang posisi lemari atau furnitur agar tidak menekan kabel secara langsung.
Gunakan pelindung kabel atau pengikat agar jalurnya tetap rapi dan aman.
4. Loteng atau Plafon Rumah

Loteng dan plafon sering menjadi jalur kabel utama instalasi listrik.
Namun area ini rentan terhadap panas, debu, bahkan gangguan binatang seperti tikus.
Gigitan tikus bisa merusak kabel dan menimbulkan arus pendek tanpa diketahui penghuni rumah.
Kelembapan setelah hujan atau atap bocor juga bisa mempercepat kerusakan kabel.
Lakukan pemeriksaan rutin, terutama setelah musim hujan atau jika terdengar suara aneh dari atas.
Gunakan pipa pelindung kabel (conduit) agar kabel tidak mudah rusak dan lebih tahan lama.
5. Kamar Mandi

Meski jarang digunakan untuk perangkat listrik, kamar mandi tetap memiliki risiko korsleting.
Peralatan seperti water heater atau lampu di area basah perlu penanganan ekstra.
Kabel atau saklar yang terkena cipratan air bisa menyebabkan arus bocor.
Baca juga: 6 Tanda Sakelar Lampu Perlu Diganti untuk Cegah Korsleting Listrik di Rumah
Apalagi jika tidak dilengkapi pelindung tahan air atau grounding yang sesuai.
Pastikan semua instalasi di kamar mandi menggunakan perlengkapan berstandar IP44 atau lebih tinggi.
Hindari penggunaan alat listrik langsung di area basah dan periksa kondisi kabel secara berkala.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RamaFitra/Tribunshopping.com)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!